Sulfida S Sianida CN

2.2 Sulfida dan Sianida

2.2.1 Sulfida S

2- Sulfida adalah suatu bentuk ion dari sulfur dimana satu ion sulfur tersebut membutuhkan 2 elektron lagi pada kulit terluarnya untuk mencapai kestabilannya, karena membutuhkan 2 ion lagi maka dilambangkan S 2- . Senyawa sulfida menimbulkan rasa dan bau, bersifat korosif dan iritan. Dalam dosis tinggi dapat merusak sistem saraf pusat. Keracunan biasanya jarang sekali terjadi karena zat ini berbau busuk. Bila orang sempat menjauh, maka tidak akan keracunan tetapi apabila sulfida ini berbentuk gas yang menjalar cepat, sehingga tidak sempat melarikan diri, maka orang dapat menderita keracunan akut yang mematikan dalam waktu singkat karena asphyxia. Hidrogen Sulfida terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan organis oleh bakteri. Maka dari itu H2S terdapat dalam minyak dan gas bumi, selokan, air yang tergenang. Misalnya rawa-rawa dan juga terbentuk pada proses-proses industri maupun proses biologi. Hidrogen Sulfida ini sangat beracun dan mematikan, tidak berwarna, lebih berat dari udara sehingga cendrung berkumpul dan diam pada daerah yang rendah, dapat terbakar dengan nyala api berwarna biru dan hasil pembakarannya gas sulfur dioksida SO 2 yang juga merupakan gas beracun dan sangat korosif mengakibatkan berkarat pada logam tertentu. Pada konsentrasi yang rendah berbau seperti telur busuk dan dapat melumpuhkan indera penciuman manusia Gabriel, 2001. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Sianida CN

- Sianida CN - merupakan senyawa non-logam. Biasanya, senyawa ini dihasilkan dalam pemrosesan logam. Sianida tersebar luas di perairan dan berada dalam bentuk senyawa yang lebih kecil atau disebut juga ion sianida CN - , hydrogen sianida HCN, dan metalosianida. Keberadaan sianida sangat dipengaruhi oleh pH, suhu, oksigen terlarut, dan keberadaan ion lain. Pada pH yang lebih kecil dari 8, sianida dianggap lebih toksik bagi makhluk hidup. Sianida bersifat biodegradable atau mudah berikatan dengan ion logam, misalnya tembaga Cu 2+ dan besi Fe 2+ . Sianida dalam bentuk ion mudah diserap oleh bahan-bahan yang mudah melarutkan sesuatu seperti air. Sianida CN - merupakan senyawa sian Cn yang sudah lama terkenal sebagai racun. Di dalam tubuh akan menghambat pernapasan jaringan, sehingga terjadi asphyxia, orang merasa seperti tercekik dan cepat di ikuti oleh kematiian. Keracunan kronis menimbulkan malaise, dan iritasi. Sianida ini didapatkan secara alamiah diberbagai tumbuhan. Apabila terdapat didalam air minum, maka untuk menghilangkannya diperlukan pengolahan khusus. Sianida dapat menimbulkan banyak gejala pada tubuh, termasuk pada tekanan darah, penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem otonom dan sistem metabolisme. Biasanya penderita akan mengeluh timbul rasa pedih karena iritasi dan kesulitan bernafas karena mengiritasi mukosa saluran pernafasan. Gas sianida sangat berbahaya apabila terpapar dalam konsentrasi tinggi. Hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh akan merespon dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu sesorang akan kehilangan kesadarannya. 3 menit kemudian akan mengalami Universitas Sumatera Utara apnea yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan kematian. Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30 menit kemudian, sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian antidotum Soemirat, 2005.

2.3 Pencemaran Sulfida dan Sianida