KALENDER MUSIM

2. 4. KALENDER MUSIM

Kegiat an kehidupan pada masyarakat desa sangat dipengaruhi oleh daur musim. Kegiat an ini merupakan salah sat u t eknik dalam penggalian inf ormasi yang

berhubungan dengan “ rut init as” (siklus) dalam j angka wakt u “ t ert ent u” . Kalender musim dalam pengkaj ian part isipat if membant u mengkaj i dat a secara kuant it at if dari berbagai inf ormasi dengan berpat okan pada j angka wakt u t ert ent u t ersebut , misalnya t iap sepasang musim kemarau - penghuj an (t ernyat a, t idak harus 12 bulan).

Dalam pemet aan sumber daya, kalender musim dapat dikait kan dengan pet a perubahan kemampuan kawasan (secara ekologis) dari wakt u ke wakt u, berkenaan dengan pemanf aat an sumber daya. Misalnya, siklus burung t ert ent u, siklus t umbuhan obat t ert ent u, siklus air, siklus bambu, dan lainnya. Komponen yang dapat t erident if ikasi pada kalender musim ini sangat baik j ika dikait kan dengan komponen sumber daya yang t elah dipet akan dalam t ransek.

Dalam manaj emen bencana, t eknik ini j uga dapat digunakan unt uk membandingkan siklus kegiat an yang t erj adi dalam masyarakat dengan perist iwa- perist iwa bencana yang umumnya t erj adi. Inf ormasi pent ing yang dapat digali dan pendekat an dengan wawasan manaj emen bencana alam misalnya:

• Keadaan iklim, curah huj an, ket ersediaan air (kedat angan banj ir, risiko longsor, risiko kekeringan), • Panen (ket ersediaan pangan, ket idak-amanan pangan, paceklik), • Tenaga kerj a (kekurangan penggarap di desa, perburuhan ke kot a), • Serangan hama (ket ersediaan pangan), • Serangan penyakit (wabah), • Ket ersediaan pakan t ernak, • Variasi produksi pert anian / pet ernakan, • Penghasilan dan sebagainya.

Inf ormasi didapat kan melalui kelompok masyarakat . Bila masyarakat berasal dari beberapa t empat yang berbeda keadaan wilayahnya maka dapat dibent uk kelompok campuran. Perbedaan ini dapat dij elaskan dalam kalender musim, dan akan memperkaya inf ormasi yang diperoleh. Sebaiknya ada warga yang dapat menj elaskan inf ormasi yang dikumpulkan.

Bagi masyarakat , kalendar musim membant u unt uk mengkaj i pola kegiat an masyarakat sepanj ang musim, sehingga t erlihat pola pemanf aat an wakt u. Dari perspekt if manaj emen bencana dapat dikaj i pola kapasit as dan kerent anan masyarakat , pot ensi sumber daya dan risiko yang muncul di masyarakat sepanj ang t ahun.

Kalender musim t ersebut bermanf aat dalam upaya memunculkan berbagai pemikiran baru dalam upaya meningkat kan kapasit as dan memperkecil kerent anan masyarakat . Terut ama yang perlu dilakukan dalam mengat asi masa krit is (banj ir, kekeringan panj ang, dan lainnya). Berdasarkan kaj ian it u pula, st rat egi t erbaik unt uk mengel ol a sumber daya sekaligus bencana dalam wakt u sepanj ang musim dapat disusun. Cara ini sekaligus j uga dapat digunakan unt uk merancang program-program baru yang t epat , guna mendukung pengelolaan sumber daya dan bencana yang ada di masyarakat .

Kalender musim t idak harus dilakukan dengan penanggalan masehi. Bisa j uga dengan penanggalan t radisional, misalnya bulan sat u unt uk Januari, bulan dua unt uk Februari, dan set erusnya. Lainnya dengan menggunakan penanggalan Arab sepert i Syawal, Dzulhij ah dan set erusnya, at au Rej eb, Ruwah, dan set erusnya. Bahkan dapat dilakukan dengan pembagian lain, misalnya pada beberapa daerah, menggunakan kalender wakt u yang t idak lazim, misalnya dengan wuku dan mongso ( pranot omongso )