Path diagram Pengujian T-test Model Struktural

Pengaruh Kualitas Teknis Terhadap Ke- puasan Pelanggan

Kualitas teknis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas teknis yang diberikan oleh Rumah Sakit maka pelanggan akan merasa puas ter- hadap layanan rumah sakit. Selanjutnya, hubungan kausalitas antara variabel kuali- tas teknis dengan indikator profesionalism mempunyai pengaruh positif dan signifikan dengan variabel kepuasan pelanggan rumah sakit. Hasil penelitian ini Gronroos menggunakan dimensi kualitas fungsional (process related) dan kualitas teknis (outcome related) serta citra dalam melakukan peng- ukuran kualitas jasa. Kualitas jasa Gronroos yang di integrasikan dengan Bauran Pe- masaran. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kualitas fungsional, kualitas teknis dan citra berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Aspek kualitas Gronroos memilki cakupan yang luas sehingga di perlukan beberapa sub variabel untuk menjelaskan konstruk dimensi kuali- tas fungsional, kualitas teknis dan citra. Berdasarkan literatur review, item variabel penelitian terlihat banyak kesamaan definisi

158 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 139 – 164 yang akan dijadikan sumber acuan pe-

Sakit telah mampu memberikan kualitas nelitian ini. Aspek kualitas teknis lebih

fungsional yang baik. Kualitas teknis yang mengarah kepada sikap profesionalisme

baik tersebut berpengaruh terhadap per- para penyedia layanan rumah sakit. Aspek

sepsi dan harapan pelanggan Rumah Sakit ini berupa tanggapan pelanggan bahwa

sehingga pelanggan cenderung memberikan penyedia jaaa pelayanan menjamin dan

penilaian yang baik terhadap indikator- mengatasi masalah yang diatasinya dengan

indikator kepuasan pelanggan. Hal ini bisa terampil dan profesional

dibuktikan dengan nilai yang diberikan Keterampilan dan keahlian perawat

pelanggan untuk variabel kepuasan pe- dalam menangani penyakit yang diderita

langgan. Sebenarnya pelanggan Rumah pelanggan dan Profesionalisme petugas

Sakit sudah merasa terpuaskan dengan mempunyai pengaruh positif dan signifikan

kualitas layanan yang diberikan oleh dengan variabel kepuasan pelanggan

Rumah Sakit.

dengan indikator overall satisfaction dan Hasil studi ini juga membuktikan comparison of ideal . Atau dengan kata lain

bahwa kajian teoritis dan studi empirik jika profesionalism SDM rumah sakit semakin

yang menyatakan dan membuktikan ada- baik maka overall satisfaction, dan comparison

nya hubungan kausalitas yang positif dan of ideal juga akan semakin baik. Hubungan

signifikan antara kualitas teknis dan kualitas teknis dan kepuasan pelanggan

kepuasan pelanggan juga dapat digunakan tidak lepas dari pembicaraan kreativitas dan

untuk studi dibidang kesehatan di Indo- kemampuan teknis SDM rumah sakit baik it

nesia khususnya pada Rumah Sakit. Hasil dokter, perawat dan tenaga teknis lainnya.

penelitian ini mendukung pendapat Wijono Untuk mewujudkan suatu layanan ber-

(2008) yang menyatakan ketersedian SDM kualitas yang bermuara pada kepuasan

rumah sakit merupakan faktor yang mem- pelanggan Rumah Sakit harus mampu

pengaruhi pelayanan. Sumber daya manu- mengidentifikasi siapa pelanggannya se-

sia yang cukup baik ditinjau dari segi hingga mampu memahami secara ke-

kualitas maupun jumlah akan sangat ber- seluruhan pelanggan puas dengan pelayan-

pengaruh terhadap pelayanan kesehatan. an rumah sakit dan seluruh pelayanan

Sikap dan respon petugas kesehatan ter- rumah sakit sudah ideal. Hal ini penting

hadap pelanggan juga tidak dapat di- karena kepuasan pelanggan merupakan

pandang sebelah mata dalam pemanfaat perbandingan antara persepsi dengan

pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan harapan pelanggan terhadap layanan

dapat dipengaruhi ketanggapan petugas perbankan yang dirasakan pelanggan.

terhadap pelayanan yang diberikannya Berdasarkan analisis karakteristik pe-

kepada masyarakat. Pelanggan tidak akan langgan Rumah Sakit maka dapat dijelaskan

menggunakan kembali institusi pelayanan bahwa pelanggan Rumah Sakit adalah pe-

kesehatan atau pindah ke rumah sakit lain langgan dengan latar belakang mampu,

disebabkan karena perilaku staf atau per- tahu dan bisa membandingkan kualitas

sonil yang tidak menyenangkan, misalnya teknis yang baik dan yang mampu menilai

pelayanan terlambat atau perilaku yang dan merasakan kepuasan kepada pelang-

tidak manusiawi.

gan. Pelanggan memberikan penilaian yang baik terhadap proses layanan yang di-

Pengaruh Citra Terhadap Kepuasan

berikan oleh rumah sakit. Hal ini di-

Pelanggan

buktikan dengan tingginya apresiasi atau Citra berpengaruh positif dan signi- penilaian pelanggan untuk masing-masing

fikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini indikator kualitas fungsional. Sehingga da-

berarti bahwa semakin baik citra Rumah pat disimpulkan bahwa sebenarnya Rumah

Sakit di mata pelanggan berpengaruh

Pengaruh Kualitas Fungsional, Kualitas Teknik Dan Citra... – Hidayat 159

terhadap kepuasan pelanggan rumah sakit. Selanjutnya, hubungan kausalitas antara variabel citra mempunyai pengaruh positif dan signifikan dengan variabel pelanggan rumah sakit. Rumah sakit sebagai institusi yang memberikan pelayanan jasa harus memperhatikan kualitas pelayanan pada semua sistem yang terait. Tenaga medis, paramedis dan non medis akan mampu bekerja dengan baik melayani pelanggan, jika didukung dengan fasilitas gedung, peralatan diagnotik, fasilitas penunjang medis yang memadai dan suasana kerja yang nyaman. Selain itu yang sangat pen- ting harus diperhatikan adalah sikap dan penampilan petugas rumah sakit. Petugas rumah sakit di dalam memberikan pelayan- an kesehatan harus dapat meyakinkan, dapat megerti kebutuhan dan memberikan kenyamanan pada pelanggan, ramah, tang- gap, cepat serta mempunyai kemampuan dalam melayani pelanggan. Citra terhadap rumah sakit mempunyai beberapa makna, ada yang dinilai baik, biasa saja dan ada pula yang dinilai kurang baik bahkan tidak baik. Hal tersebut merupakan hasil dari usaha rumah sakit didalam memberikan pelayanan yang mampu memuaskan pelanggannya. Citra yang positif bisa me rupakan suatu kekuatan bagi pihak rumah sakit dalam kegiatan pemasarannya. Di- mana, pelanggan atau konsumen yang telah mempunyai penilaian positif akan cen- derung merasa terpuaskan dengan layanan rumah sakit (Fajarwati, 2007).

Pengaruh Kualitas fungsional Terhadap Citra Rumah Sakit

Kualitas fungsional berpengaruh posi- tif dan signifikan terhadap citra rumah sakit. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas fungsional yang dipersepsikan oleh pelanggan Rumah Sakit berpengaruh ke- pada citra rumah sakit akan semakin baik di mata pelanggan. Selanjutnya, hubungan kausalitas antara variabel kualitas fungsi- onal mempunyai pengaruh positif dan signifikan dengan variabel citra rumah

faktor untuk mengevaluasi kualitas layanan yang diberikan rumah sakit. Interaksi yang terjadi antara lain pelanggan dengan petugas serta fasilitas yang tersedia dan juga kondisi lingkungan rumah sakit secara umum terbukti berpengaruh terhadap citra rumah sakit. Kesan dan pengalaman yang dirasakan pelanggan baik pengalaman sen- diri maupun pengalaman orang lain selama menjalani proses pelayanan kesehatan akan mempengaruhi perepsi pelanggan. Baik tidaknya citra rumah sakit tergantung dari usaha rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada pelang- gan. Apabila pelayanan yng diterma sesuai dengan apa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan akan dipersepsika baik oleh pelanggan. Taget yang diharapkan adalah setiap pelanggan yang telah memanfaatkan pelayanan rumah sakit akan terpuaskan dan percaya terhadap kualitas layanan yang telah diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian Lestari (2004) yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan tolak ukur kualitas rumah sakit. Bila suatu rumah sakit telah memberikan pelayanan kesehatan dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan- nya, ini berarti rumah sakit tersebut telah memiliki kualitas yang baik, yang pada akhirnya akan tercipta citra rumah sakit yang positif dimata masyarakat.

Citra tidak dapat dibentuk atau dicetak seperti membuat barang dipabrik, akan te- tapi citra tersebut adalah kesan yang di- peroleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang sesuatu. Citra tersebut akan terbentuk dari bagai mana rumah sakit melaksanakan kegiatan operasionalnya, yang mempunyai landasan utama pada segi kualitas fungsionalnya. Citra suatu rumah sakit merupakan wujud nyata dari persepsi pelanggan sebagai hasil dari transaksi antara penyedia dan peng- guna jasa serta bagaimana pelanggan mem- peroleh jasa tersebut. Dan pengalaman dalam menggunakan jasa tersebut me- rupakan sebuah fungsi dari dua dimensi

160 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 139 – 164 menjadi dua dimensi yaitu technical quality

(kualitas teknis) dan functional quality (kualitas fungsional). (Puspita, 2009).

Pengaruh Kualitas teknis Terhadap Citra rumah sakit

Kualitas teknis berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra rumah sakit. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas teknis yang dipersepsikan oleh pelanggan Rumah Sakit maka citra rumah sakit akan semakin baik di mata pelanggan. Se- lanjutnya, hubungan kausalitas antara variabel kualitas teknis dengan indikator profesionalism mempunyai pengaruh positif dan signifikan dengan variabel citra rumah sakit. Profesionalism dalam pelayanan ke- sehatan berkaitan dengan pengetahuan, keahlian teknis dan pengalaman dalam memberikan pelayanan kesehaatan. Setiap profesi menuntut adanya profesionalitas dalam bidangnya masing-masing. Profesi- onalitas tersebut dapat berupa keahlian, keterampilan dan pengalaman di bidang- nya. Seseorang dikatakan profesional jika mengerti, memahami dan mejalankan tugasnya sesuai dengan bidang dan ke- terampilannya. (Hume, and Mort (2008). Pelayanan di rumah sakit sangat di- pengaruhi oleh para profesional yang ada didalamnya. Rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik tenaga medis maupun non medis dalam memberikan pelyanan kesehatan yang ber- kualitas kepada pelanggan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Gronroos (2007) yang menyata- kan profesionalism merupakan salah satu kriteria penilaian kualitas jasa yang ber- pengaruh terhadap citra, dimana pelanggan menganggap bahwa pengetahuan dan keterampilan pada karyawan pada suatu penyedia jasa sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara profesional. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Pohan (2003) yang me- nyatakan, profesionalism harus memenuhi kompetensi teknik yang menyangkut ke-

terampilan, kemampuan dan kinerja pem- beri pelayanan kesehatan. Penyimpangan kecil dalam standar pelayanan kesehatan dapat menurunkan kualitas pelayanan kesehatan dan membahayakan jiwa pe- langgan yang pada akhirnya berakibat pada menurunnya citra rumah sakit dimata masyarakat. Hasil penelitin ini sesuai de- ngan pendapat Azwar (2003) yang menyata- kan, tinggi rendahnya kualitas teknis sangat dipengaruhi oleh sumber daya rumah sakit, termasuk tenaga kesehatan. Peran ke- terampilan tenaga kesehatan sangat penting karena jika petugas kesehatan terampil dalam melakukan pekerjaan dan tugasnya, maka akan berdampak terhadap citra rumah sakit.

Pengaruh Kualitas fungsional Terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Citra Rumah Sakit

Rumah sakit yang mampu memberikan kualitas fungsional rumah sakit secara otomatis akan mampu memberikan kesan impresi, perasaan/konsesi yang ada pada publik terhadap rumah sakit. Citra rumah sakit akan terbentuk yang merupakan kesan psikologis dan gambaran dari berbagai kegiatan suatu perusahaan di mata kha- layak publiknya yang berdasarkan penge- tahuan, tanggapan serta pengalaman- pengalaman yang telah diterimanya. Citra timbul karena pemahaman akan suatu ke- nyataan pemahaman yang berasal dari informasi yang tidak lengkap juga akan menghasilkan citra yang tidak sempurna. Citra yang sempurna menyebabkan pelang- gan atau konsumen mempunyai penilaian positif akan cenderung merasa terpuaskan dengan layanan rumah sakit (Kotler, 2003). Kualitas fungsional kesehatan suatu rumah sakit dapat tercermin dari persepsi pe- langgan rumah sakit atas pelayanan ke- sehatan yang diterima dan persepsi tersebut akan berlanjut pada proses terbentuknya image bagi rumah sakit dan diakhiri dengan kepuasan pelanggan rumah sakit. (Munfa- qiroh, 2007).

Pengaruh Kualitas Fungsional, Kualitas Teknik Dan Citra... – Hidayat 161

Pelanggan yang sudah merasakan kualitas fungsional mempunyai persepsi dan kesan yang diperoleh sesuai penge- tahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Jika persepsi dan kesan yang di- dapatkan adalah positif maka pelanggan akan mempunyai keyakinan yang positif terhadap kualitas fungsional rumah sakit. Citra terbentuk dari kesan dan keyakinan yang positif terhadap kualitas fungsional rumah sakit. Citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasarkan pengalaman yang di- alami seseorang terhadap sesuatu untuk mengambil keputusan. Citra positif me- nyebabkan pelanggan melakukan peng- ulangan terhadap layanan yang sudah di- dapatnya. Kepuasan terbentuk akibat ada- nya pengulangan terhadap layanan rumah sakit. Pelanggan yang tidak puas akan cendrung mempunyai citra negatif terhadap rumah sakit terhadap kualitas layanan yang didapatnya. (Buchari, 2003)

Pengaruh Kualitas teknis Terhadap Ke- puasan Pelanggan melalui Citra Rumah Sakit

Kualitas teknis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan melalui citra rumah sakit. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas teknis yang diberikan oleh Rumah Sakit maka pelanggan semakin merasa puas terhadap layanan rumah sakit tersebut. Selanjutnya, hubungan kausalitas antara variabel kuali- tas Teknis dengan indikator profesionalism yang meliputi pengalaman dan keahlian dokter dalam menangani penyakit yang diderita pelanggan. Apabila kualitas fungsi- onal yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan, maka kualitas fungsional kesehatan tersebut akan diper- sepsikan baik oleh pelanggan tersebut. Citra yang baik, akan didapatkan oleh suatu rumah sakit, jika rumah sakit tersebut mampu memberikan pelayanan yang me- muaskan kepada pelanggan maupun keluarga pelanggan. Dengan citra yang baik atau yang positif yang dibentuk oleh suatu

langgan tersebut akan merasa puas dengan kualitas fungsional yang diberikan rumah sakit. (Rahman, et al., 2012).

Wijono (2008) mengatakan bahwa fak- tor kompetensi teknis yang terkait dengan keterampilan, kemampuan, dari pemberi atau petugas jasa pelayanan merupakan faktor yang turut menentukan mutu atau- pun kualitas dari pelayanan kesehatan tersebut. Dimana dengan mutu ataupun kualitas teknis yang baik akan bisa me- nimbulkan kesan yang baik pula dihati pelanggan yang pada akhirnya menyebab- kan kepuasan pelangga rumah sakit. tenaga medis, paramedis dan non medis akan mampu bekerja dengan baik melayani pe- langgan, jika didukung dengan fasilitas gedung, peralatan diagnotik, fasilitas pe- nunjang medis yang memadai dan suasana kerja yang nyaman. Selain itu yang sangat penting harus diperhatikan adalah sikap dan penampilan petugas rumah sakit. Petugas rumas sakit di dalam memberikan pelayanan kesehatan harus dapat meyakin- kan, dapat megerti kebutuhan dan mem- berikan keyamanan pada pelanggan, ra- mah, tanggap, cepat serta mempunyai kemampuan dalam melayani pelanggan. Citra terhadap rumah sakit mempunyai beberapa makna, ada yang dinilai baik, biasa saja dan ada pula yang dinilai kurang baik bahkan tidak baik. Hal tersebut merupakan hasil dari usaha rumah sakit di- dalam memberikan pelayanan yang mampu memuaskan pelanggannya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52