Performance and Movement Camera movement

Pakaian dapat digunakan sebagai penanda dalam mendefinisikan seksualitas perempuan. Misalnya payudara. Dalam kultur yang maskulin, biasanya payudara akan dikonstruksikan sebagai objek, yang dikorelasikan dengan objektifikasi dari tatapan laki-laki Young, 2005:90. Semakin terbuka pakaian yang dikenakan, semakin memperlihatkan payudara dan dengan demikian semakin menempatkan perempuan pada posisi objek. Dalam hal ini, tubuh perempuan dipandang sebagai tubuh yang beragam various body, yang mana dalam masyarakat liberal tidak adalah kategori khusus untuk membedakan jenis pakaian Young, 2005:13. Pakaian diasumsikan memperlihatkan kelas perempuan Buckley dan Fawcett, 2002:83,122, pakaian akan mendefinisikan perempuan classy dan common— sebuah defenisi yang mengacu pada perbedaan perempuan yang berkelas dan yang dianggap tidak berkelas.

1.7.5.1.2.3. Performance and Movement

Kode sinematik ini berfungsi untuk mengidentifikasi setiap objek tatapan kamera manusia atau binatang, seperti ekspresi wajah dan posisi tubuh. Kode ini mengacu pada bahasa tubuh body language, namun kriteria bahasa tubuh dalam penelitian ini terbatas untuk tidak mengkaji bahasa tarian. Bahasa tubuh merupakan elemen kunci dalam penciptaan performa. Kode ini juga nantinya akan mengarahkan karakterisasi karakter mayor dan minor Wilson, 1985:197,202. Mayor mengacu pada figur yang dianggap penting dan menjadi fokus performa, sementara minor merupakan karakter yang hanya memainkan sebagian kecil performa. Beberapa acuan bahasa tubuh yang digunakan adalah: Tabel 1.8 Kategori Gestur Tubuh Gestures Keterangan Palm-up position Submissive, non-threatening gesture, reminiscent of the pleading gesture of a street beggar Palm-down Position Otoritas dan dominasi Palm-closed- finger-pointed position Aggresif Hands clenched together Awalnya gestur ini memperlihatkan rasa percaya diri dan diikuti dengan ekspresi tersenyum dan terlihat gembira. Namun gestur ini memperlihatkan rasa frustasi dan sikap yang tidak menyenangkan. Standard-arm cross gestures Gestur melipat tangan universal, memperlihatkan sikap defensifnegatif, biasanya ditunjukkan ketika seseorang berada di tengah kerumunan yang asing. Partial arm-cross barriers Memperlihatkan kenyamanan emosional Kurang percaya diri Menggunakan bunga, dompet untuk menciptakan batasan dengan orang lain, dilakukan untuk mengurangi rasa nervous. Standing leg cross gestures Nervous, pemalu, dan defensif Hands-on-hips gestures Clothing appealing Sexual aggresiveness gestures Perilaku seksual yang agresif Sumber: Pease 1988, Body Language

1.7.5.1.2.4. Camera movement

Pergerakan kamera dikategorikan sebagai shot berikut: Tabel 1.9 Kategori shot kamera Signifier shot Definition Signified meaning Close-up Face only Intimacy Medium shot Most of body Personal relationship Long-shot Setting and character Context, scope, public distance Full shot Full body person Social relationship Sumber: Berger, 1991:26

1.7.5.1.2.5. Editing