Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

7. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menyusun RAB, maka selain harus diketahui hasil identifikasi keseluruhan jenis- jenis pekerjaan yang akan dilakukan, Volume/Kuantitasnya, Metode/Cara Pelaksanaan pekerjaaan, juga harus diketahui besarnya harga-harga satuan upah/bahan/alat yang akan dipergunakan.

Sesuai dengan prinsip-prinsip program ini, untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan dana kegiatan maka harga-harga satuan upah/bahan/alat yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan harus merupakan hasil survey sekurang-kurangnya dari 3 toko/pemasok setempat/terdekat. Hasil survey tersebut selanjutnya dipilih harga terendah dan disepakati bersama melalui rembug warga.

(a). Survey Harga Satuan Upah/Bahan/Alat Sasaran survey harga ini adalah : √ Adanya Tim Survey yang dipilih secara terbuka dari warga yang dipercaya dan

sekurang-kurangnya berjumlah 3 (tiga) orang (berjumlah ganjil); √ Diperolehnya data/informasi harga satuan dasar upah/bahan/alat, minimal pada 3 toko/pemasok setempat/terdekat;

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penggunaan dari hasil survey Harga satuan Bahan/Alat, antara lain :

(1). Ukuran satuan, Harga Bahan dari pemasok harus dinyatakan sesuai dengan satuan pengukuran bahan/alat untuk RAB. Apabila dijumpai bahan yang harganya belum sesuai maka perlu dilakukan penyesuaian. Misalnya pasir, yang dijual oleh pemasok per mobil angkutannya maka diperhitungkan dengan cara : Harga 1 m3 pasir sama dengan harga 1 mobil tersebut dibagi dengan volume/isi bak mobil (panjang (m) x lebar (m) x tinggi (m)). Ukuran bak mobil penuh (sesuai harga pemasok) harus ditanyakan/dicek langsung pada toko pemasok tersebut. Perlu diperhatikan bahwa setiap toko/pemasok menggunakan mobil yang ukuran baknya berbeda-beda dan harganya juga mungkin berbeda.

(2). Harga satuan bahan/alat harus merupakan harga sampai dilokasi proyek, apabila dijumpai harga yang dinyatakan oleh toko tidak termasuk transport sampai dilokasi proyek maka harga satuan tersebut harus disesuaikan. Hal ini dapat dihitung dengan menjumlahkan harga satuan (yang dinyatakan oleh toko tanpa diantar) ditambah biaya/ongkos tarnsportasi material tersebut sampai dilokasi pekerjaan. Secara sederhana perhitungannya dapat menggunakan rumus berikut:

H AR G A S AT U AN

H arg a S atu an B ah an /Alat yan g

B ia ya S atu an

B AH AN /AL AT

din yatakan o leh T o ko /p em aso k

T ran sp o rtas i

(R p )

tan p a d ian tar (H arg a S atu an D as ar)

B ah an /Alat sam p ai

d ilo kasi

Adapun data/informasi yang perlu ditanyakan pada saat survey harga adalah harga satuan dasar, biaya transportasi sampai dilokasi proyek. Selain itu perlu juga diketahui jumlah stok material yang ada, tatacara pembayaran, termasuk nama yang ditemui. Seluruh informasi tersebut dicatat pada formulir survey harga. Khusus upah, selain informasi dari calon tenaga kerja setempat juga dapat menggunakan sumber informasi yang ditetapkan oleh instansi pemerintah terkait atau Upah Minimum Regional (UMR)/setempat. Seluruh informasi hasil kegiatan tersebut dicatat sekaligus untuk dilaporkan/disampaikan pada rembug kesepakatan harga nantinya.

Contoh bentuk formulir survey dan pencatatan hasil survey harga dapat mengacu pada contoh formulir survey harga pada Bagian 1. Persiapan & Perencanaan Teknis untuk BKM/LKM, PNPM-MP Tahun 2008..

(b). Rembug ”Kesepakatan Harga” Hasil Survey

Hasil Survey Harga Satuan Upah/Bahan/Alat yang telah dilaksanakan sebelumnya, harus disepakati bersama oleh warga melalui Rembug atau Musyawarah warga.

Sasaran kegiatan adalah untuk menyepakati besarnya nilai harga satuan tiap jenis tenaga kerja, bahan/alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. Adapun Indikator keluarannya adalah Kesepakatan harga upah/bahan/alat dibuat dalam Berita Acara Kesepakatan dan ada Daftar Hadir Peserta Rembug;

Beberapa Ketentuan Penetapan Harga Satuan yang harus diperhatikan :

1. Harga Upah Tenaga Kerja, paling tinggi sama dengan upah standar yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah Setempat atau UMR yang berlaku untuk wilayah bersangkutan.

2. Bahan/Alat, pada prinsipnya dipilih bahan yang berkualitas baik sesuai spesifikasi teknis, dengan harga yang termurah/terendah diantara minimal 3 Toko/Pemasok setempat yang di Survey;

3. Harga Satuan Dasar Bahan/Alat yang dipilih harus sudah merupakan harga sampai dilokasi proyek (termasuk ongkos angkut bila ada);

4. Sebagai pembanding Harga Satuan hasil survey, maka digunakan Harga satuan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Instansi pemerintah setempat. Apabila terdapat Harga Satuan Bahan/Alat Terpilih lebih besar dari Harga Satuan Kabupaten/Kota maka Harga Satuan Terpilih tersebut harus di Justifikasi/ada perincian alasannya yang realistis.

5. Apabila dalam 1 (satu) kelurahan/desa terdapat lebih dari 1 (satu) kegiatan/prasarana maka harga satuan dasar (bahan/upah/alat) yang digunakan haruslah satu/tidak berbeda-beda. Dalam hal berbeda karena tingkat kesulitan akses kelokasi kegiatan maka harus dibuat justifikasi yang disepakati bersama.

(c). Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

RAB yang disusun oleh UPL/TPP pada saat perencanaan teknis ini pada dasarnya merupakan perkiraan berdasarkan perhitungan teknik ( Engineering Estimate/EE ) yang akan menjadi acuan untuk penilaian RAB pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh KSM/Panitia pelaksana pembangunan infrastruktur. Secara umum komponen biaya yang diperhitungkan dalam RAB disini adalah kompenen Tenaga Kerja, Bahan, Alat dan Administrasi yang diperlukan dan tidak ada komponen pajak (PPN) dan overhead/Keuntungan. Selain itu, karena penyediaan lahan lokasi proyek yang akan dipergunakan telah selesai maka pada tahap ini juga dapat dihitung biaya kontribusi lahan swadaya masyarakat sebagai acuan penyusunan proposal KSM/Panitia (biaya lahan ini bukan merupakan biaya langsung proyek melainkan diperlukan untuk mengetahui kontribusi warga dalam pelaksanaan pembangunan proyek ini).

Perbedaannya dengan RAB pelaksanaan yang dibuat oleh KSM/Panitia terletak pada kontribusi swadaya masyarakat dimana pada RAB yang dibuat oleh UPL/TPP pada tahap ini belum mengintegrasikan atau mengalokasikan kontribusi swadaya masyarakat. Kontribusi swadaya masyarakat nantinya baru diperhitungkan pada proposal pelaksanaan KSM/Panitia sesuai dengan kesepakatannya.

Sasaran penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :

9 Untuk mengetahui berapa besar rencana biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek/sub-proyek, termasuk mengetahui kuantitas/volume kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan;

9 Sebagai dasar bagi BKM/LKM untuk mengalokasikan sumber dana yang diperoleh;

9 Sebagai pedoman pada saat pelaksanaan verifikasi usulan biaya pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh KSM/Panitia.

Metode perhitungan biaya pekerjaan disini dapat dilakukan dengan cara menghitung/menganalisa Harga Satuan Pekerjaan kemudian dikalikan dengan Volume Metode perhitungan biaya pekerjaan disini dapat dilakukan dengan cara menghitung/menganalisa Harga Satuan Pekerjaan kemudian dikalikan dengan Volume

Dalam hal menggunakan metode perhitungan biaya dengan menggunakan dasar Harga Satuan Pekerjaan maka untuk proyek/sub-proyek yang akan dilaksanakan oleh masyarakat, perlu dihitung kuantitas kebutuhan dari setiap komponen biaya (upah/bahan/alat) yang diperlukan untuk keseluruhan pekerjaan atau proyek/sub- proyek sebagai acuan bagi KSM/Panitia dalam menyusun usulan biaya pada proposal kegiatannya.

Tatacara perhitungan biaya dengan menggunakan dasar Harga Satuan Pekerjaan dapat mengacu pada tatacara yang telah lazim dipergunakan untuk proyek-proyek ke- PUan di kab/kota setempat. Sedangkan tatacara perhitungan dengan menggunkanan dasar kebutuhan komponen biaya (upah/bahan/alat) dapat dilihat pada penjelasan penyusunan RAB Proposal KSM/Panitia.

Catatan : (a). Khusus untuk biaya administrasi kegiatan KSM/Panitia, sangat didorong untuk

dipenuhi dari dana Swadaya masyarakat atau dukungan pihak ketiga/swasta lainnya. Namun demikian dimungkinkan dapat menggunakan sumber dana dari BLM sepanjang dapat dipastikan penggunaannya oleh konsultan (“tidak disalah gunakan”) dan ini tidak menutup kemungkinan adanya swadaya. Stimulan dana administrasi kegiatan (tidak harus dihabiskan) bagi setiap pihak Pelaksana Pekerjaan (KSM/Panitia) dengan batasan, sebagai berikut :

ƒ Pagu maksimum Rp. 300.000 untuk total Nilai Pekerjaan sampai dengan Rp. 100 Juta; ƒ Pagu maksimum Rp. 350.000 untuk total Nilai Pekerjaan diatas Rp. 100 Juta;

ƒ Untuk Pengujian Kualitas, diperhitungkan sesuai harga setempat.