Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengurusan persuratan izin observasi, akses dalam mendapatkan dokumen-dokumen yang penting untuk digunakan dalam penelitian,
seperti dokumen profil sekolah, dokumen pembelajaran. Tingkat perkenalan dengan beberapa informan pula sudah terjalin cukup lama,
sehingga tidak canggung lagi ketika melakukan wawancara ataupun penggalian data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.2 Subjek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini, yakni peserta didik kelas X Ilmu-ilmu Sosial IIS 1, XI Ilmu-ilmu Sosial IIS 1. Dengan dasar
pertimbangan, kelas tersebut diterapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah, pada mata pelajaran Sejarah Indonesia dan Sejarah
Peminatan Ilmu-ilmu sosial. Serta ingin diketahui bagaimana perbedaan antara pemerolehan nilai karakter pada siswa kelas X dibandingkan dengan siswa
kelas XI. Guru Mata Pelajaran Sejarah yakni Bapak Ghofir dengan dasar bahwa ia merupakan Guru Mata pelajaran Sejarah yang berasal dari Kesatuan
Militer Lanud Sulaiman serta telah menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah, sekaligus menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah
urusan Kesiswaan. Kepala Sekolah yakni Bapak H. Wijayanto Hidayat, M.Pd, karena Kepala Sekolah ini berasal dari Kesatuan Militer Lanud Sulaiman yang
bertanggung jawab penuh atas berjalannya visi dan misi sekolah. Sementara itu, Pembina Ekstrakulikuler karena aktor dalam menjalankan pendidikan
karakter di luar kelas ialah pembina ekstrakulikuler ini. Hal tersebut di atas menjadi acuan bagi peneliti untuk menentukan subjek penelitian di atas pada
penelitian mengenai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah Pada Sekolah di Lingkungan Militer.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Nasution 1989: 5 mengatakan bahwa penelitian kualitatif pada haikatnya mengamati perilaku
keseharian orang dalam lingkungan hidupnya. Pendekatan terhadap yang diteliti dilakukan secara berkelanjutan dan berintegrasi dengan mereka tanpa
ada batas atau sekat-sekat, berusaha memahami bahasa, dan tafsiran mereka
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tentang dunia sekitarnya. Keterkaitan dengan pembelajaran sejarah, penelitian kualitatif menjadi kategori yang didefiniskan secara longgar dari model
penelitian yang semuanya menghasilkan data verbal, visual, data yang ada di sekitar lokasi penelitian. Data diambil dalam bentuk narasi deskriptif catatan
lapangan, rekaman, dan catatan tertulis lainnya, yang terkait dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Angkasa.
Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode penelitian menggunakan studi kasus untuk mendapatkan pertanyaan penelitan
“mengapa” dan “bagaimana”. Metode penelitian studi kasus memilih suatu kejadian atau gejala untuk diteliti. Menurut Yin 2014, hlm. 1 tipe studi pada
penelitian ini menggunakan tipe eksplanatoris, yaitu kajian atas suatu kasus khusus untuk memperoleh kaitan-kaitan, yakni pendidikan karakter di tingkat
persekolah yang di dalamnya terdapat komponen pengintegrasian dalam mata pelajaran, habituasi dalam budaya sekolah, integrasi dalam kegiatan
ekstrakulikuler, dan habituasi keseharian di rumah. Selain itu, kaitan dengan pembelajaran sejarah yang memiliki konsep ruang, waktu, manusia,
perubahan, dan kesinambungan, dikaitkan pula dengan lingkungan sekolah di dalam kawasan militer Lanud Sulaiman yang memiliki moto
“Swa Bhuwana Paksa
” yang artinya Sayap Tanah Airku. Penelitian studi kasus in dimaksudkan untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang masalah, keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, yaitu pendidikan karakter dalam
pembelajaran sejarah, serta interaksi unit lingkungan sosial, budaya, pedagogis di kawasan militer. Penelitian kualitatif dalam tesis ini meliputi pengumpulan,
penganalisisan dan penginterpretasian dalam rangka untuk memperoleh wawasan kasus tertentu tentang pendidikan karakter dalam pembelajaran
sejarah di sekolah lingkungan militer. Pada kasus ini ialah SMA Angkasa Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung.
Stake mengemukakan bahwa dalam Denzin dan Lincoln, 2009, hlm. 299 sebagai sebuah penelitian, studi kasus ditentukan oleh minat pada kasus-
kasus individual, bukan ditentukan oleh metode-metode penelitian yang digunakan.
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menggunakan metode studi kasus maka tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi faktor-faktor kognitif, afektif, psikomotis, sosial, budaya,
ekonomi, yang mempengaruhi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di sekolah lingkungan militer, dalam hal ini SMA Angkasa Lanud
Sulaiman Kabupaten Bandung. Penelitian ini bukanlah penelitian intervensi terhadap subjek penelitian. Proses penelitian bersifat fleksibel dan kontekstual
berkembang sebagai respon terhadap realitas hidup yang ditemui di lapangan Grant Fine, 1992; Spradley, 1980; Creswell, 1994. Dalam perspektif
ontologis
nature of the phenomena
atau entitas atau kenyataan sosial menjadi sangat penting artinya dalam melakukan proses penelitian studi kasus. Dalam
pandangan Creswell 1994, hlm 20 peneliti kualitatif utamanya sangat
concern
terhadap proses dibandingkan
outcomes
atau produk. Penelitian studi kasus secara sistematis melakukan deskripsi, analisis,
dan intepretasi dengan menghayati interaksi dan persepsi subyek yang diteliti bukan persepsi atau angan-angan peneliti Creswell, 1994 : 142. Perilaku dan
praktik sosial budaya dalam segala bentuk interaksi, komunikasi, aturan, moralitas, sistem keyakinan dideskripsikan sebagaimana adanya dalam
kehidupan keseharian. Penelitian studi kasus fokus pada masyarakat sekolah, memilih
informan yang diketahui memiliki pandangan yang luas dan mendalam terhadap aktivitas masyarakat sekolah yang diteliti. Menekankan pada makna
bagaimana masyarakat
make sense
kehidupannya, pengalaman, dan struktur dunianya sendiri Creswell, 1994, hlm. 145. Pengidentifikasian dan pemilihan
informan yang tepat akan memperkuat akses sumber data yang relevan. Penelitian studi kasus mengkaji dan menyajikan pengalaman-
pengalaman terbaik
best practice
tentang interaksi, relasi, dan situasi sosial budaya, praktek sosial budaya, organisasi sekolah, pendidikan nilai di
pembelajaran sejarah, pendidikan di sekolah.Dalam penelitian ini peneliti terlibat mulai dari observasi, perencanaan, sampai pada pelaksanaan di
lapangan terhadap pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Angkasa Lanud Sulaiman.
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.4 Intrumen Penelitian