Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.5.5 Observasi
Observasi merupakan teknik yang baik untuk penelitian kualitatif. Patton dalam Nasution, 1988, hlm. 59-60 mengemukakan beberapa
manfaat dari teknik observasi dalam mengumpulkan data : a
Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi.
b Pengalman langsung memungkinkan peneliti menggunakan
pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan sebelumnya.
c Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak
diamati oleh orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa, dank arena itu
tidak akan terungkap dalam wawancara. d
Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara keran bersifat
sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan lembaga. e
Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif. f
Dalam lapangan penelitian tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi.
3.5.6 Perangkat – perangkat Fisik
Perangkat fisik yaitu peralatan teknologi, alat atau instrumen serta beberapa bukti fisik lainnya. Perangkat ini dikumpulkan sebagai bagian
dari kunjungan lapangan. Bilamana perangkat tersebut relevan dapat menjadi komponen penting dalam keseluruhan kasus yang diteliti. Dari hal
tersebut peneliti dapat menelaah studi kasus dan mengembangkan persepktif lebih luas mengenai semua aplikasi di kelas, terlepas dari mâna
yang dapat diobservasi secara langsung dalam jangka pendek
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.5.7 Triangulasi
Menurut Mathinson dalam Sugiyono 2013, hlm. 332, dikemukakan bahwa “
the value of triangulation lies in providing evidence- wether convergent, inconsistent of contracdictory
”. Nilai dan teknik pengumpulan data dengan tiangulasi adalah untuk mengetahui data yang
diperoleh
convergent
meluas, tidak konsisten atau kontradiksi, oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan
data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Pada dasarnya ketika peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sesungguhnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data sebagai sumber data Sugiyono,
2013, hlm. 241 Triangulasi terbagi menjadi dua jenis, yakni triangulasi teknik dan
triangulasi sumber Sugiyono, 2013, hlm. 331. Triangulasi teknik merupakan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk menguji
kredibilitas data. Misalnya peneliti ingin mengetahui informasi tentang kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam
pembelajaran s ẹarah, maka solusinya adalah peneliti melakukan observasi
dengan melihat pembelajarannya secara langsung di dalam kelas, mewawancarai guru dan peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran
s ẹarah di dalam kelas, dan menganalisis dokumentasi yang penulis
dapatkan.
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Triangulasi Teknik
Sumber: Sugiyono, 2013, hlm. 331.
Selanjutnya triangulasi sumber, yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 3.2
Triangulasi Sumber
Sumber: Sugiyono, 2013, hlm. 331.
Dari gambar di atas, bisa dijelaskan bahwa peneliti dalam mencari sumber informasi dengan menggunakan teknik wawancara terhadap
beberapa sumber. Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data.
3.6.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah bersifat kualitatif yang dilakukan sejak tahap orientasi lapangan, seperti dikatakan Miles dan
Observasi
Wawancara mendalam
Dokumentasi Sumber data
sama
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Huberman 1992, hlm. 40 bahwa”…
the ideal model for data collection and analysis is one that interweaves them from the beginning
”. Yang artinya, model ideal dari pengumpulan data dan analisis adalah yang secara
bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini, peneliti melakukan upaya untuk bekerja dengan data, yakni melakukan proses penyeleksian, kemudian
mensintesiskan hingga menemukan pola. Selain itu pada tahap analisis ini dilakukan pemberian makna akan fakta-fakta yang terkumpul sehingga data
tersebut dapat „bercerita‟. Senada dengan Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2014, hlm.
248 mengemukakan bahwa: Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya
menjadi satuan
yang dapat
dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan
menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Pelaksanaan analisis data dilakukan sepanjang penelitian itu dan secara terus menerus mulai dari tahap pengumpulan data sampai akhir. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini tidak akan memberikan makna yang berarti apabila tidak dianalisis lebih lanjut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Miles Huberman 1992, hlm. 20 bahwa: “
Analisa data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus menerus
”. Dengan demikian analisis yang dimaksud merupakan kegiatan
lanjutan dari langkah pengumpulan data, dalam hal ini peneliti mencoba memberikan penafsiran terhadap keseluruhan temuan hasil penelitian yang di
dasarkan pada kerangka teoritik yang menyangkut dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah. Penafsiran yang dilakukan tujuannya
untuk mendapatkan sebuah gambaran permasalahan dalam penelitian kemudian mempunyai pemahaman dari hasil analisis dengan berbagai
penjelasan, perbandingankomparatif, sebab akibat serta deskriptif. Menurut Miles Huberman 1992, hlm. 20 mengumukakan
bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Muhammad Ilham Gilang , 2016 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH LINGKUNGAN
MILITER Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Aktifitas dalam analisis data yaitu
data reduction
,
data display
dan
concluting
:
drawingverification
.
Gambar 3.3 Analisis Data Model Interaktif
Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2013, hlm. 338
3.6.1 Reduksi Data