PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN PERTAMA, PEMBEBASAN SEMENTARA, PEMBERHENTIAN, PENGANGKATAN KEMBALI DALAM DAN DARI JABATAN DAN KENAIKAN JABATAN ATAU PANGKAT PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN

LAMPIRAN III PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN PERTAMA, PEMBEBASAN SEMENTARA, PEMBERHENTIAN, PENGANGKATAN KEMBALI DALAM DAN DARI JABATAN DAN KENAIKAN JABATAN ATAU PANGKAT PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN

I. TUJUAN

Petunjuk teknis ini dijadikan pedoman yang lebih rinci bagi:

1. Pejabat yang berwenang dalam pengangkatan pertama, pembebasan sementara pemberhentian dan pengangkatan kembali dalam dan dari jabatan, kenaikan jabatan dan pangkat Pengawas Farmasi dan Makanan.

2. Pejabat yang bertugas dalam pengembangan pegawai dan administrasi kepegawaian.

3. Pengawas Farmasi dan Makanan yang bertugas dilingkungan BPOM, Balai Besar dan Balai

II. UMUM

1. Pengangkatan

pemberhentian, pengangkatan kembali dalam dan dari Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan ditetapkan dengan keputusan Kepala Badan;

2. Pengangkatan pertama dan pengangkatan kembali dalam jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran VII SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK.00.04.24.02905dan Nomor 21 Tahun 2002.;

3. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara;

4. Pembebasan sementara dari jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran VIII SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK.00.04.24.02905 dan Nomor 21 Tahun 2002.;

5. Pemberhentian dari Jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran IX SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK.00.04.24.02905 dan Nomor 21 Tahun 2002.;

6. Untuk dapat diangkat dalam jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan, harus memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan, sedangkan pangkat dan golongan ruang ditetapkan sama dengan pangkat dan golongan ruang yang terakhir dimiliki;

7. Sedangkan penetapan jenjang jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang, sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran III untuk Terampil dan Lampiran IV untuk Ahli pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48/KEP/M.PAN/8/2002.

III. PENGANGKATAN PERTAMA

1. Pegawai Negeri Sipil yang bertugas pada Badan Pengawas Obat dan Makanan, Balai Besar POM dan Balai POM yang memenuhi persyaratan dan kompetensi dapat diusulkan untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan namun harus memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pengawas Farmasi dan Makanan sesuai jenjang jabatannya;

2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan harus sesuai dengan formasi yang tersedia;

3. Usul pengangkatan calon Pejabat Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan ditandatangani atasan yang bersangkutan, selanjutnya diajukan kepada pejabat yang berwenang yaitu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Umum;

4. Atasan calon pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan adalah:

4.1. Deputi atau pejabat lain setingkat Direktur yang ditunjuk olehnya atau Kepala Pusat pada Badan Pengawas Obat dan Makanan;

4.2. Kepala Balai Besar POM atau Kepala Balai POM.

5. Persyaratan untuk Terampil adalah sebagai berikut:

5.1. Berijazah D-II atau D-III sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

5.2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I golongan ll/b;

5.3. Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan;

5.4. Telah memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan bagi jenjang jabatan/ kepangkatan;

5.5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

6. Persyaratan untuk Ahli adalah sebagai berikut:

6.1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

6.2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan III/a;

6.3. Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan;

6.4. Telah memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan bagi jenjang jabatan/ kepangkatan;

6.5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

7. Kelengkapan berkas setiap usulan adalah sebagai berikut :

7.1. Surat pemyataan bersedia diangkat sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan pada Lampiran VIII contoh nomor 6 Petunjuk Teknis;

7.2. Surat Pemyataan Melaksanakan Tugas pada Lampiran VIII contoh nomor 7 Petunjuk Teknis;

7.3. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil; (dihilangkan)

7.4. Fotokopi Surat Keputusan Pangkat terakhir;

7.5. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisir;

7.6. Fotokopi Sertifikat/STTPL yang dimiliki;

7.7. Fotokopi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 1 (satu) tahun terakhir;

IV.

V. PENGANGKATAN MELALUI PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN

1. Pegawai Negeri Sipil yang bertugas pada Badan Pengawas Obat dan Makanan, Balai Besar POM dan Balai POM yang memenuhi persyaratan dan kompetensi dapat diusulkan untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan namun harus memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pengawas Farmasi dan Makanan sesuai jenjang jabatannya;

2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan harus sesuai dengan formasi yang tersedia;

3. Persyaratan untukTerampil adalah sebagai berikut:

3.1. Berijazah D-II atau D-III sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

3.2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I golongan II/b;

3.3. Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan,

3.4. Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan bagi jenjang jabatan/ kepangkatan;

3.5. Memiliki pengalaman melaksanakan kegiatan pengawasan farmasi dan makanan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

3.6. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun.

3.7. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

4. Persyaratan untuk Ahli adalah sebagai berikut:

4.1. Berijazah serendah-rendahnya sarjana atau Diploma IV sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

4.2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan III/a

4.3. Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan;

4.4. Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan bagi jenjang jabatan/kepangkatan;

4.5. Memiliki pengalaman melaksanakan kegiatan pengawasan farmasi dan makanan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

4.6. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun.

4.7. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

5. Angka kredit yang tercantum pada SK Pengangkatan kedalam jabatan fungsional melalui perpindahan jabatan sesuai dengan tabel angka kredit perpindahan jabatan.

6. Kelengkapan berkas setiap usulan adalah sebagai berikut

6.1 Surat pemyataan bersedia diangkat sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan pada Lampiran VIII contoh nomor 6 Petunjuk Teknis

6.2 Surat Pemyataan telah memiliki pengalaman melaksanakan kegiatan pengawasan farmasi dan makanan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, diketahui oteh atasan langsung dan disahkan oleh Bagian Pengembangan Pegawai;

6.3 Penetapan angka Kredit (PAK) jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan bagi yang pernah menduduki jabatan tersebut;

6.4 Surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan sebelumnya; (dihilangkan)

6.5 Fotokopi Surat Keputusan Pangkat terakhir;

6.6 Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil; (dihilangkan)

6.7 Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisir;

6.8 Fotokopi STTPL yang dimiliki;

6.9 Fotokopi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 1 (satu) tahun terakhir.

VI. PEMBEBASAN SEMENTARA

1. Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan II/b sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia pangkat Penata, golongan III/c dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama pangkat Penata Muda, golongan III/a sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

2. Pengawas Farmasi dan Makanan Madya pangkat Pembina, golongan IV/a sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 12 (dua belas) dari unsur pengembangan profesi.

3. Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan III/d dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang- kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan pengawasan farmasi dan makanan dan pengembangan profesi.

4. Pengawas Farmasi dan Makanan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan IV/e dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang- kurangnya 25 (dua puluh lima) dari kegiatan pengawasan farmasi dan makanan dan pengembangan profesi.

5. Dijatuhi hukuman disiplin dengan tingkat sedang atau berat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 berupa penurunan pangkat, maka selama menjalani hukuman disiplin yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas pokoknya tetapi kegiatan tersebut tidak dinilai angka kreditnya.

6. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966;

7. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan;

8. Cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya;

9. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;

10. Pegawai Negeri Sipil yang dibebaskan sementara dari jabatan sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan kecuali karena tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, diberhentikan pembayaran tunjangan jabatannya sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan terhitung mulai bulan berikutnya dari tanggal keputusan.

11. Pengawas Farmasi dan Makanan yang ditugaskan di luar jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan apabila dalam masa penugasannya telah mencapai usia pensiun. Maka yang bersangkutan dapat diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan hak-hak kepegawaiannya, berdasarkan jabatan terakhir yang diduduki;

12. Kelengkapan berkas setiap usulan adalah sebagai berikut:

12.1. Fotokopi Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir;

12.2. Fotokopi Surat Keputusan kenaikan jabatan yang terakhir

12.3. Fotokopi Surat Izin Belajar; diganti surat keputusan tugas belajar

12.4. Fotokopi Surat Penugasan di luar jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan;

12.5. Fotokopi Surat Keputusan penjatuhan hukuman disiplin;

12.6. Fotokopi Surat Cuti di luartanggungan negara.

VII. ENGANGKATAN KEMBALI

1. Pengangkatan kembali ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan harus memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pengawas Farmasi dan Makanan sesuai jenjang jabatannya.

2. Pegawai Negeri Sipil dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan apabila:

2.1. Masa bertaku hukuman disiplin telah berakhir.

2.2. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan.

2.3. Telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan.

2.4. Telah diangkat kembali pada instansi semula.

2.5. Telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam bulan).

2.6. Dapat mengumpulkan kekurangan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

2.7. Dapat mengumpulkan angka kredit minimal 12 dari pengembangan profesi untuk Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana pangkat Pembina, golongan lV/a sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan IV/d.

3. Jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki.

4. Kelengkapan berkas adalah sebagai berikut:

4.1. Surat pernyataan dari atasan kepala unit kerja bahwa tidak keberatan pengangkatan kembali ke dalam jabatan fungsional farmasi dan makanan.

4.2. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan yang ditanda tangani atasan pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan; atau

4.3. Surat pemyataan telah aktif kembali melaksanakan tugas jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan yang ditandatangani atasan pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan.

4.4. Fotokopi surat keputusan pangkat terakhir;

4.5. Fotokopi surat keputusan pengangkatan/kenaikan jabatan yang terakhir;

4.6. Fotokopi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 1 (satu) tahun terakhir.

VIII.

IX. KENAIKAN JABATAN

1. Penetapan angka kredit digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan;

2. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dibebaskan sementara selama pembebasan tersebut dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara pilihan namun jabatannya tidak ikut dinaikkan;

3. Kenaikan jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil dan Ahli sampai dengan jenjang jabatan Madya, ditetapkan oleh Kepala BPOM;

4. Kenaikan jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya menjadi jenjang jabatan Utama, ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan dari Kepala BKN;

5. Kenaikan jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan satu tingkat lebih tinggi wajib diusulkan oleh atasan pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan yang bersangkutan apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

5.1. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir:

5.2. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi

5.3. Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional sesuai jenjang jabatannya.

5.4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3, sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

6. Pengawas Farmasi dan Makanan tingkat terampil yang memperoleh ijazah sarjana / Diploma IV dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dapat diangkat sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan tingkat Ahli dan memenuhi angka kredit minimal untuk tingkat Ahli.

7. Angka kredit yang tercantum pada Surat Keputusan Ahli adalah angka kredit pada lampiran VII.

8. Kelengkapan berkas kenaikan jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan adalah sebagai berikut:

8.1. Fotokopi Surat Keputusan pangkat terakhir.

8.2. Fotokopi Surat Keputusan jabatan yang terakhir.

8.3. Fotokopi STTPL yang dimiliki;

8.4. Fotokopi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 1 (satu) tahun terakhir;

8.5. Fotokopi Penetapan Angka Kredit (PAK).

X. KENAIKAN PANGKAT

1. Penetapan angka kredit digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan pangkat;

2. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dibebaskan sementara, selama pembebasan tersebut dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara reguler, apabila:

2.1. Pangkatnya belum mencapai pangkat tertinggi berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki;

2.2. Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimiliki;

2.3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

3. Kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi wajib diusulkan oleh atasan pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan yang bersangkutan apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

3.1. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;

3.2. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;

3.3. Mempunyai angka kredit sekurang-kurangnya 12 (dua belas) dari unsur pengembangan profesi, untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pengawas Farmasi Ahli Madya Pembina Tk I, IV/b sampai Pengawas Farmasi Ahli Utama, IV/e;

3.4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3, sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

4. Kelengkapan Berkas Kenaikan pangkat Pengawas Farmasi dan Makanan adalah sebagai berikut:

4.1. Fotokopi Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir;

4.2. Fotokopi Surat Keputusan kenaikan jabatan yang terakhir.

4.3. Fotokopi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 2 (dua) tahun terakhir

4.4. Fotokopi Penetapan Angka Kredit (PAK).

5. Kenaikan pangkat ditetapkan dengan keputusan Kepala Bagian Administrasi Kepegawaian setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan II/b menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana pangkat Pengatur, golongan II/c sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana Lanjutan, pangkat Penata Muda, golongan III/a.

6. Kenaikan pangkat ditetapkan dengan keputusan Kepala Biro Umum setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk:

6.1. Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana Lanjutan, pangkat Penata Muda, golongan III/a menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana Lanjutan pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan III/b sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Penyelia pangkat Penata, golongan III/c

6.2. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama pangkat Penata Muda, golongan III/a menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan III/b sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Mudapangkat Penata, golongan III/c.

7. Kenaikan pangkat ditetapkan dengan keputusan Sekretaris Utama setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk:

7.1. Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Penyelia pangkat Penata, golongan III/c menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan III/d;

7.2. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda pangkat Penata, golongan III/c menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda pangkat Penata Tingkat I golonganIII/d;

8. Kenaikan pangkat ditetapkan dengan keputusan Kepala Badan setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda pangkat Penata Tingkat I, golongan III/d menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya pangkat Pembina, golongan IV/a sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan IV/b.

9. Kenaikan pangkat ditetapkan dengan keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan IV/b menjadi Pembina Utama Muda, golongan IV/c dan menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan IV/d sampai dengan Pembina Utama, golongan IV/e

XI. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

1. Pengawas Farmasi dan Makanan diberhentikan dari jabatannya apabila:

1.1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau

1.2. Pindah unit kerja di luar Badan Pengawas Obat dan Makanan.

1.3. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat

2. Setiap usulan pemberhentian dari jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan dilampirkan:

2.1. Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir;

2.2. Surat Keputusan kenaikan jabatan terakhir;

2.3. Surat Keputusan penjatuhan hukuman disiplin; dan

2.4. Penetapan angka kredit (PAK).