ANGKA KREDIT DAN CARA PENGHITUNGANNYA
IV. ANGKA KREDIT DAN CARA PENGHITUNGANNYA
1. Pengawas Farmasi dan Makanan yang telah mencapai angka kredit kumulatif melebihi yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, maka kelebihan angka kredit tersebut akan diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.
2. Pengawas Farmasi dan Makanan yang telah mencapai angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, maka pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit kumulatif minimal yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari unsur kegiatan pengawasan farmasi dan makanan.
3. Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d setiap tahun sejak menduduki jabatan atau pangkatnya, diwajibkan memperoleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan pengawasan farmasi dan makanan dan pengembangan profesi.
4. Pengawas Farmasi dan Makanan Utama Pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e setiap tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang- kurangnya 25 (dua puluh lima) dari kegiatan pengawasan farmasi dan makanan dan pengembangan profesi. (dihilangkan)
5. Pengawas Farmasi dan Makanan yang akan naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pengawas Farmasi dan Makanan Madya Pangkat Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b, Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dan Pembina Utama golongan ruang IV/e diwajibkan mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal sekurang- kurangnya 12 (dua belas) yang berasal dari kegiatan pengembangan profesi.
6. Angka kredit kegiatan pengawasan farmasi dan makanan berasal dari:
6.1 Unsur Pendidikan Untuk Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali sebagai Pengawas
Farmasi dan Makanan, maka Gelar/Ijazah diberikan angka kredit sebesar 100 untuk S1, 150 untuk S2 dan 200 untuk S3.
Sedangkan bagi Pengawas Farmasi dan Makanan yang memperoleh gelar/ijazah jenjang pendidikan lebih tinggi setelah diangkat, maka angka kredit yang diberikan adalah selisih antara angka kredit gelar/ijazah yang lebih tinggi dengan angka kredit yang pernah diberikan untuk gelar/ ijazah sebelumnya.
6.1.1. Pendidikan formal sesuai dengan bidang tugas Pengawas Farmasi dan Makanan,
6.1.1.1. Pendidikan Sarjana Drs. Sardjono adalah PNS pendidikan sarjana biologi
bertugas di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan, maka yang bersangkutan diberi angka kredit dari unsur pendidikan sarjana sebesar 100
6.1.1.2. Pendidikan Pasca Sarjana Drs. Sardjono melanjutkan pendidikan pasca sarjana program
mikrobiologi ijazah yang bersangkutan diberi angka kredit unsur pendidikan pasca sarjana sebesar 150. bukti fisik ijazah Oleh karena itu Drs. Sardjono mendapat tambahan angka kredit untuk ijazah pasca sarjana sebesar 150 – 50 = 50
6.1.2. Pendidikan formal yang tidak sesuai dengan bidang tugas Pengawas Farmasi dan Makanan
6.1.2.1. Pendidikan D-III Tukiran adalah PNS dengan pendidikan SLTA bertugas di
lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai Pengawas
Farmasi
dan
Makanan melalui
penyesuaian/inpassing Kemudian Tukiran melanjutkan pendidikan D III di bidang
ekonomi. Setelah Tukiran menyelesaikan pendidikannya maka ijazah D III bidang ekonomi diberikan angka kredit 3, berasal dari unsur penunjang, bukti fisik ijazah.
6.1.2.2. Pendidikan Doktor
Dra. Ratih, MSc. adalah Pengawas Farmasi dan Makanan berpendidikan pasca sarjana bidang toksikologi. Dalam hal ini Dra. Ratih, MSc. Telah mendapat angka kredit dari ijazah pasca sarjana bidang toksikologi sebesar 150. Kemudian Dra. Ratih, MSc. Mengikuti pendidikan program doktor di bidang komunikasi. dan setelah menyelesaikan pendidikannya maka ijazah doktor bidang komunikasi diberikan angka kredit 15. bukti fisik ijazah Oleh karena itu angka kredit Dr. Ratih dengan ijazah doktor sebesar 150 + 15 =165
6.2 Unsur pengawasan farmasi dan makanan Rincian kegiatan pengawasan farmasi dan makanan terdiri Terampil dan Ahli
6.2.1 Kegiatan pengawasan farmasi dan makanan Terampil, contoh:
6.2.1.1 Sub Unsur
: Menyiapkan perangkat lunak pengawasan
Butir Kegiatan : Mengumpulkan
literatur untuk menyusun rancangan standar
data/
Kewenangan
: PFM Pelaksana Lanjutan.
Aniek, pada Direktorat Standardisasi Produk Terapetik BPOM, ditugaskan untuk mengumpulkan data/literatur untuk membuat rancangan standar jarum suntik selama 6 jam;
Tiap mengumpulkan informasi yang diperlukan baik berupa data atau pustaka guna mendukung kegiatan: penyusunan standar; evaluasi standar; atau revisi standar (angka kredit sebesar 0,040 setiap 4 jam) bukti fisik buku kerja.
Memperoleh angka kredit 6/4 * 0,040.adalah 0,060
6.2.1.2 Sub Unsur
: Melaksanakan pengujian di bidang farmasi
dan makanan
Butir Kegiatan : Melaksanakan
mutu dan keamanan sediaan farmasi, alkes, PKRT, bahan berbahaya dan makanan, yaitu tiap melaksanakan kegiatan pengujian mutu dan keamanan bahan dan sediaan farmasi, alkes, PKRT, narkotika, psikotropika, zat adiktif lain, prekursor, bahan berbahaya, rokok dan makanan terhadap blangko atau bahan 1 (satu) zat aktif (komponen), atau 1 (satu) jenis konsentrasi, atau 1 (satu) sampel atau sampel spike baku; Tingkat kesulitan
mikroskopik dan mikroskopik dan
1 jam) bukti fisik buku kerja
Kewenangan
: PFM Penyelia
Edi, pada Balai Besar POM Jakarta, ditugaskan untuk melakukan uji mikroskopik dan makroskopik simplisia tunggal dan ekstrak jamu A selama 2 jam.
Memperoleh angka kredit 2 * 0,026 adalah 0,052
6.2.1.3 Sub Unsur
: Melaksanakan penilaian di bidang farmasi
dan makanan
Butir Kegiatan : Melaksanakan pemeriksaan dalam rangka penilaian pendirian sarana distribusi sediaan farmasi, alkes, PKRT, bahan berbahaya dan makanan, yaitu tiap melakukan kegiatan seperti. Pemeriksaan persyaratan teknis; Pemeriksaan lapangan. Tingkat kesulitan I. Angka kredit 0,023 setiap jam
Kewenangan
: PFM Penyelia
Ratna, pada Balai POM Surabaya, mendapat tugas untuk melakukan pemeriksaan lapangan dalam rangka pendirian PBF obat jadi PT X yang berlokasi di Jalan Raya Darmo Surabaya selama 3 jam. bukti fisik buku kerja, surat tugas.
Memperoleh angka kredit 3 * 0,023 adalah 0,069
6.2.1.4 Sub Unsur
: Melaksanakan pemantauan di bidang
farmasi dan makanan
Butir Kegiatan : Mengumpulkan data pemantauan yaitu tiap mengumpulkan data untuk mendukung pelaksanaan pemantauan
Kewenangan
: PFM Pelaksana Lanjutan, angka kredit
0,061 setiap 6 jam
Yanto, pada Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan
Kosmetika, mendapat tugas untuk mengumpulkan data guna mendukung pelaksanaan pemantauan efek samping kosmetika selama 12 jam bukti fisik buku kerja.
dan
Memperoleh angka kredit sebesar 12/6 *0,061 adalah 0,122
6.2.2 Kegiatan pengawasan farmasi dan makanan Ahli, contoh:
6.2.2.1 Sub Unsur
: Menyiapkan perangkat lunak pengawasan Butir Kegiatan : Menyusun rancangan standar yaitu tiap
membuat
konsep/rancangan standar/
persyaratan
Kewenangan
: PFM Muda, angka kredit 0,167 setiap 8 jam Wati, Ssi, pada Direktorat Standardisasi Produk Pangan,
diberi tugas untuk menyusun Standar Mie Instant selama 4 jam, bukti fisik buku kerja & rancangan standar.
Memperoleh angka kredit sebesar 4/8*0,167 adalah 0,083
6.2.2.2 Sub Unsur
: Melaksanakan pemeriksaan di bidang
farmasi dan makanan
Butir Kegiatan : Melaksanakan pemeriksaan sarana dan prasarana produksi sediaan farmasi, alat kesehatan, PKRT, bahan berbahaya dan makanan yaitu Pemeriksaan terhadap pemenuhan
sarana dan prasarana produksi serta pelaksanaan pengadaan bahan, proses produksi, penyimpanan,
ketentuan
penyaluran dan administrasinya pada tiap pabrik. Tingkat kesulitan II
Kewenangan
: PFM Muda angka kredit 0,066 setiap 3 jam Dra. Siti, pada Balai POM Surabaya, ditugaskan untuk
melakukan pemeriksaan ke pabrik obat "A" yang memproduksi sediaan obat non-steril non-B laktam. Memperoleh angka kredit selama 7 jam, bukti fisik laporan dan buku kerja
Memperoleh angka kredit 7/3*0,066 adalah 0,154
6.2.2.3 Sub Unsur
: Melaksanakan pengujian di bidang Farmasi
dan Makanan
Butir Kegiatan : Membuat program akreditasi laboratorium yaitu tiap membuat program/konsultasi program yang berkaitan dengan akreditasi laboratorium
bukti fisik buku kerja, surat tugas dan laporan
Kewenangan
: PFM Madya angka kredit 0,060 setiap 2
jam
Ir. Budi pada Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional, ditugaskan untuk membuat program akreditasi laboratorium Balai POM di Manado selama 15 jam, bukti fisik laporan dan buku kerja.
Memperoleh angka kredit 15/2*0,060 adalah 0,450
6.2.2.4 Sub Unsur
: Melaksanakan penilaian di bidang farmasi
dan makanan
Butir Kegiatan : Mengevaluasi
membahas hasil penilaian pendaftaran bersama tenaga ahli yaitu tiap melakukan evaluasi dan pembahasan hasil penilaian bersama tenaga ahli guna mengambil keputusan untuk kasus tertentu
dan
Kewenangan
: PFM Utama angka kredit 0,098 setiap 2,5
jam
Dra. Santi, MSc. pada Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi, ditugaskan untuk mengevaluasi dan membahas hasil penilaian satu produk obat inovasi baru dengan tenaga ahli. Selama 15 jam, bukti fisik buku kerja
Memperoleh angka kredit 15/2,5*0,098 adalah 0,588
6.2.2.5 Sub Unsur
: Melaksanakan pemantauan di bidang
farmasi dan makanan
Butir Kegiatan : Membuat materi pemantauan yaitu tiap
menyusun atau menalaah: protokol pemantauan; instrumen; Cek lis;
Wawancara; Tabulasi; Diskusi Kelompok Terarah (DKT).
Kewenangan : PFM Muda angka kredit 0,093 setiap 4,5
jam
Drs. Andi, pada Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetika, ditugaskan untuk membuat materi pemantauan efek samping kosmetika, selama 20 jam, bukti fisik buku kerja.
Memperoleh angka kredit 20/4,5 * 0,093 adalah 0,413
6.2.2.6 Sub Unsur
: Melaksanakan penyuluhan di bidang
farmasi dan makanan
Butir Kegiatan : Menyusun rancangan materi penyuluhan dalam bentuk naskah yaitu tiap menyusun uraian substansi naskah yang akan disampaikan/ di informasikan.
Kewenangan
: PFM Utama angka kredit sebesar 1,083
setiap 27 jam
Dr. Sartono, MPh., Pengawas Farmasi dan Makanan Utama di Direktorat Pengawas narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif, ditugaskan untuk menyusun naskah materi penyuluhan penyalahgunaan narkotika dan zatadiktif. Selama
20 jam, bukti fisik buku kerja. Memperoleh angka kredit 20/27*1,083 adalah 0,802
6.3 Unsur pengembangan profesi Unsur pengembangan profesi Pengawas Farmasi dan Makanan beserta
contohnya adalah sebagai berikut:
6.3.1 Sub Unsur : Membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang farmasi
dan makanan
Butir Kegiatan : Karya tulis ilmiah hasil penelitian, survei dan atau evaluasi di bidang farmasi dan makanan/bidang kesehatan yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kewenangan : Semua jenjang PFM Dr. Ivan Nikholas MPh, Pengawas Farmasi dan Makanan Madya di
Balai POM Denpasar, bersama-sama 3 (tiga) orang PFM lain, membuat Karya tulis ilmiah hasil survei di bidang harga obat.
Memperoleh angka kredit bersama-sama sebesar 12,500 untuk: Penulis Utama sebesar 60 yaitu: 60 x 12,500 = 7,500
Penulis Pembantu sebesar 40 yaitu: 40 x 12.500 = 1,667
6.3.2 Sub Unsur
: Memberikan
di bidang pengawasan farmasi dan makanan kepada Pengawas Farmasi dan Makanan dibawah jenjang jabatannya.
bimbingan teknis
Butir Kegiatan : Memberi bimbingan teknis dibidang pengawasan farmasi dan makanan kepada Pengawas Farmasi dan Makanan dibawah jenjang jabatannya
Kewenangan : Semua jenjang PFM setiap ......... ? Mikhail TBN, SSi, MSi, seorang biolog yang menjabat PFM Madya di
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN), ditugaskan untuk melakukan bimbingan teknis pengujian mikrobiologi kepada tenaga penguji di Balai POM.
Memperoleh angka kredit sebesar 0,020.
6.4 Unsur penunjang
6.4.1 Sub Unsur : Menjadi anggota organisasi profesi bidang farmasi Butir Kegiatan : Sebagai pengurus aktif tingkat nasional
Kewenangan : Semua jenjang PFM Drs. Marzuki, MSc, seorang PFM Utama di Direktorat Penilaian Obat
dan Produk Biologi, tercatat dan menjadi pengurus aktif dalam organisasi Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI).
Tiap tahun memperoleh angka kredit sebesar 1,000.
6.4.2 Sub Unsur : Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional
Pengawas Farmasi dan Makanan
Kewenangan : Semua jenjang PFM Wati, Ssi, PFM Madya di Pusat Pengujian Obat dan Makanan
Nasional, menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan.
Tiap tahun memperoleh angka kredit sebesar 0,500.
7. Penetapan jenjang jabatan dan angka kredit untuk pengangkatan pertama adalah sebagai berikut:
Dra. Suryani adalah sarjana biologi, diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai tanggal 1 Maret 2000, ditugaskan pada Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Produk Terapeutik. Setelah 1 (satu) tahun bertugas yang bersangkutan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Pada tanggal 30 Oktober 2003 Dra. Suryani diusulkan untuk diangkat ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, maka pelaksanaan Pada tanggal 30 Oktober 2003 Dra. Suryani diusulkan untuk diangkat ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, maka pelaksanaan
7.1. Berdasarkan data tersebut di atas, Dra. Suryani adalah Pegawai Negeri Sipil yang sesuai Surat Pemyataan Melaksanakan Tugas sudah aktif melaksanakan tugasnya terhitung mulai 1 Maret 2000 sampai dengan 30 Oktober 2003, yaitu 3 tahun 7 bulan.
7.2. Perhitungan dan Penetapan angka kredit adalah sebagai berikut:
7.2.1. Ijazah sarjana Biologi : 100
7.2.2. Sertifikat diktat 300 jam
7.2.3. Unsur kegiatan pengawasan farmasi & makanan :
7.2.4. Pengembangan profesi
7.2.5. Penunjang tugas pengawasan farmasi & makanan :
7.2.6. Jumlah angka kredit yang diperoleh : 120
7.3. Dikeluarkan PAK atas nama Dra. Suryani sebesar : 120
7.4. Dengan demikian yang bersangkutan diangkat ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama angka kredit 120
8. Penetapan jenjang jabatan dan angka kredit untuk perpindahan ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan adalah sebagai berikut:
Drs. Arjuna, MSc., adalah Pasca Sarjana Mikrobiologi, dengan riwayat jabatan sebagai berikut:
Calon Pegawai Negeri Sipil mulai tanggal 1 Maret 1990 – 28 Februari 1991, ditugaskan pada PPOMN (Pusat Pengujian Obat& Makanan Nasional). 1 Maret 1991 - 31 Maret 1995 PNS di PPOMN,
1 April 1995 - 30 Nopember 1999 dipindahkan ke Direktorat Obat Asli Indonesia, dan diangkat dalam jabatan Kepala Seksi. 1 Desember 1999 - 5 September 2003 dipindahkan kembali ke PPOMN dengan jabatan Kepala Seksi. 5 Oktober 2003 diusulkan untuk diangkat dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan.
8.1. Berdasarkan data tersebut di atas, Drs. Arjuna MSc., adalah Pegawai Negeri Sipil yang sesuai Surat Pemyataan Melaksanakan Tugas sudah aktif melaksanakan tugas pengawasan farmasi dan makanan mulai 1 Maret 1990 sampai dengan 5 Oktober 2003, yaitu 13 tahun 7 bulan.
8.2. Perhitungan dan Penetapan angka kreditnya adalah sebagai berikut:
8.2.1. Ijazah Pasca sarjana Biologi :100,000
8.2.2. Sertifikat diktat : 25,000
8.2.3. Unsur kegiatan pengawasan farmasi & makanan :111,665
8.2.4. Pengembangan profesi : 40,000
8.2.5. Penunjang tugas pengawasan farmasi & makanan : 16,500
8.2.6. Jumlah angka kredit yang diperoleh :293,165
8.3. Dikeluarkan PAK atas nama Drs.Arjuna, MSc., sebesar 293,165
8.4. Dengan demikian yang bersangkutan diangkat ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan sebagai berikut:
8.4.1. Angka Kredit
: 293,165
8.4.2. Jabatan : Pengawas Farmasi dan Makanan Muda terhitung
mulai tanggal 5 Oktober 2003
8.4.3. Pangkat/gol
: Pembina, IV/a
9. Pembebasan Sementara dan Pengangkatan Kembali, contoh: Drs. Djoko P., Apt adalah Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya,
pangkat Pembina golongan ruang IV/a, memiliki angka kredit terakhir sebesar 420.
Yang bersangkutan akan diangkat dalam jabatan struktural sebagai Kasubdit Pemeriksaan Kosmetika. Oleh karena itu yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan.
Setelah dua tahun yang bersangkutan diangkat kembali ke dalam jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, maka angka kreditnya diperhitungkan kembali sebagai berikut:
9.1. Pangkatnya ditetapkan Pembina-golongan ruang IV/a
9.2. Jabatannya ditetapkan sebagai Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya dengan angka kredit 420 + 56,8 yaitu angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pengawasan farmasi dan makanan selama menduduki jabatan struktural.