PENETAPAN ANGKA KREDIT

III. PENETAPAN ANGKA KREDIT

1. Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dilakukan 2 (dua) kali setahun dan dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat, yaitu sebagai berikut:

1.1. Kenaikan pangkat periode bulan April, angka kredit ditetapkan selambat- lambatnya bulan Januari tahun yang sama;

1.2. Kenaikan pangkat periode bulan Oktober, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya bulan Juli tahun yang sama;

2. Sedangkan penetapan angka kredit untuk pengangkatan, kenaikan jabatan dan keperluan lain seperti misalnya untuk pembebasan sementara dapat dilakukan setiap saat atau tidak terikat pada periode waktu tertentu.

3. Setiap usul penetapan angka kredit, dilampiri dengan berkas:

3.1. Surat pemyataan melakukan kegiatan pengawasan farmasi dan makanan serta bukti fisiknya, sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran III SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Negara Nomor HK.00.04.24.02905dan Nomor 21 Tahun 2002.

3.2. Surat pemyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dan bukti fisiknya, sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran IV SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK. 00.04.24.02905 dan Nomor 21 Tahun 2002.

3.3. Surat pemyataan melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas Pengawas Farmasi dan Makanan, sebagaimana tercantum pada Lampiran

VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran V SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK.00.04.24.02905 dan Nomor 21 Tahun 2002.

3.4. Salinan atau foto kopi ijazah/STTPL dan atau keterangan/ penghargaan yang pernah diterima yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

4. Setiap Pejabat Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan wajib membuat Buku Kerja sebagai Bukti fisik kegiatan (format sesuai lampiran .....)

5. Buku Kerja ditanda tangani oleh atasan pemberi tugas.

6. DUPAK diajukan oleh:

6.1. Sekretaris Utama kepada Kepala BPOM untuk angka kredit Pengawas Farmasi dan Makanan Madya sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Utama di lingkungan BPOM, Balai Besar dan Balai

6.2. Kepala Biro Umum kepada Sekretaris Utama untuk angka kredit Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Muda di lingkungan BPOM.

6.3. Kepala Bidang terkait kepada Kepala Balai Besar untuk angka kredit Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Muda di Balai Besar.

6.4. Kepala Seksi terkait kepada Kepala Balai untuk angka kredit Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Muda di Balai.

7. DUPAK yang diajukan dilengkapi dengan surat pemyataan melakukan kegiatan bulanan dan enam bulanan.

8. Tata cara pengajuan DUPAK adalah sebagai berikut:

8.1. Setiap kegiatan yang dilakukan Pengawas Farmasi dan Makanan dicatat dan dibuat sesuai dengan formulir pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran III. IV dan V SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK. 00.04.24.02905 dan Nomor 21 Tahun 2002 atau XII, selanjutnya setiap bulan dilaporkan kepada pemberi tugas untuk disahkan dan diketahui oleh atasan langsung.

8.2. Setiap 6 bulan, Pengawas Farmasi dan Makanan membuat rekapitulasi laporan kegiatan sesuai dengan formulir pada Lampiran VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran III, IV dan V SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK.00.04.24.02905 dan Nomor21 Tahun 2002., kemudian dilaporkan kepada pemberi tugas untuk disahkan dan diketahui oleh atasan langsung;

8.3. DUPAK disampaikan kepada Tim Penilai melalui Sekretariat Tim Penilai.

8.4. Sekretariat Tim Penilai meneliti atau menelaah kelengkapan berkas DUPAK

8.5. Jika DUPAK tersebut:

8.5.1. Lengkap, maka sekretariat meneruskan kepada Tim Penilai.

8.5.2. Tidak lengkap, dikembalikan kepada yang mengusulkan untuk dilengkapi;

9. Penetapan Angka Kredit (PAK) dibuat sesuai dengan formulir pada Lampiran

VIII Petunjuk Teknis sesuai dengan Lampiran VI SKB Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor HK.00.04.24.02905dan Nomor21 Tahun 2002. ditetapkan oleh:

9.1. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya, bagi Pengawas Farmasi dan Makanan Madya sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Utama di lingkungan BPOM, Balai Besar dan Balai

9.2. Sekretaris Utama atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya, bagi Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Muda di lingkungan BPOM

9.3. Kepala Balai Besar bagi Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Muda di lingkungan Balai Besar.

9.4. Kepala Balai bagi Pengawas Farmasi dan Makanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia dan Pengawas Farmasi dan Makanan Pertama sampai dengan Pengawas Farmasi dan Makanan Muda di lingkungan Balai.

10. PAK disampaikan kepada:

10.1. Asli untuk Badan Kepegawaian Negara;

10.2. Tembusan disampaikan kepada:

10.2.1. Pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan yang bersangkutan.

10.2.2. Pejabat yang menetapkan angka kredit.

10.2.3. Atasan Pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan

10.2.4. Sekretariat Tim Penilai yang bersangkutan.

10.2.5. Kepala Biro Umum BPOM.

11. Setiap penanda tangan PAK harus menyampaikan spesimen tanda tangannya.