JARINGAN UTILITAS

2.7 JARINGAN UTILITAS

Prasarana merupakan alat penunjang dari sarana. Prasarana juga merupakan jaringan atau utilitas umum yang sangat dibutuhkan dalam suatu system ruang yang keberadaannya dikelola oleh suatu instansi terkait, misal jaringan air bersih dikelola oleh PDAM, jaringan listrik dikelola oleh PLN Persero, jaringan Telekomunikasi dikelola oleh PT. Telekomunikasi ( Telkom ) dan lain sebagainya. Adapun prasarana yang akan di bahas meliputi prasarana Air bersih, Listrik, Telekomunikasi, Drainase, dan Persampahan.

2.7.1 Air Bersih

Pelayanan kebutuhan air bersih di Kawasan Perkotaan Saumlaki dilayani oleh PDAM Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Berdasarkan data dari PDAM Kabupaten Maluku Tenggara Barat, jumlah pelanggan air bersih di Kawasan Perkotaan Saumlaki yaitu sebanyak 862 pelanggan.

Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk kawasan perkotaan Saumlaki berasal dari 3 (tiga) sumber, yaitu mata air Wermomolin, serta sumur (air permukaan) di Olilit dan Bomaki. Kapasitas air di masing- masing sumber tersebut adalah 5 liter/detik untuk sumber air Olilit dan Bomaki serta 100 liter/detik dari sumber mata air Wermomolin. Sumber air di Wermomolin memiliki kapasitas terpasang sebesar 75 liter/detik, sedang kapasitas produksinya sebesar 50 liter/detik. Sumber air di Olilit memiliki kapasitas terpasang dan kapasitas produksi sebesar 5 liter/detik. Sedang sumber air di Bomaki memiliki kapasitas terpasang 5 liter/detik dan kapasitas produksi sebesar 10 liter/detik. Dengan total kapasitas sumber air baku sebesar 110 liter/detik maka air bersih yang bisa dihasilkan perharinya sebesar 9.504.000 liter per hari. Dengan demikian kapasitas yang tersedia relatif masih bisa memenuhi kebutuhan air bersih penduduk saat ini.

Tabel 2.27 Jumlah Pelanggan dan Produksi Air Minum

Bulan

Pelanggan

Produksi (liter)

Tabel 2.28 Kapasitas Sumber Air Baku

NO. SUMBER AIR BAKU

SUMBER AIR

50 liter/detik 2. Olilit

100 liter/detik

75 liter/detik

5 liter/detik 3. Bomaki

5 liter/detik

5 liter/detik

5 liter/detik

5 liter/detik

5 liter/detik

Jumlah sambungan rumah tangga yang terpasang saat ini meliputi 1.689 sambungan, dengan jumlah sambungan yang aktif sebanyak 1.470 sambungan. Tingkat pelayanan air Jumlah sambungan rumah tangga yang terpasang saat ini meliputi 1.689 sambungan, dengan jumlah sambungan yang aktif sebanyak 1.470 sambungan. Tingkat pelayanan air

2.7.2 Air Limbah

Karakteristik sistem pengelolaan air limbah yang dilakukan masyarakat Kawasan Perkotaan Saumlaki, berdasarkan informasi di dapat bahwa masyarakat mengelola air limbah secara individual pada masing-masing rumah tangga dan secara komunal memanfaatkan sarana umum seperti jamban dan MCK. Sistem yang digunakan oleh penduduk adalah sanitasi setempat (on-site sanitation), dengan sarana pengolahan air limbah WC berupa tangki septik atau cubluk, sedangkan untuk air limbah bekas cuci dan air limbah dapur belum dilakukan pengolahan dan langsung dibuang ke saluran drainase atau sungai terdekat.

2.7.3 Drainase

Drainase sebagaimana fungsinya sebagai prasarana saluran pembuangan limbah, telah dimanfaatkan untuk membuang limbah kegiatan domestik dan non domestik yang menjadi kegiatan dominan dikota. Jaringan drainase adalah sistem penyaluran air permukaan yang penyalurannya dapat menggunakan saluran alam (seperti : sungai) atau saluran buatan. Fungsi dari penempatan saluran drainase adalah untuk menyalurkan air permukaan baik yang diakibatkan oleh pemotongan garis topografis maupun yang diakibatkan oleh limpasan air hujan (run-off) hingga ke wilayah yang lebih rendah (laut, sungai yang lebih besar).

Pengelolaan drainase di Kawasan Perkotaan Saumlaki sampai saat ini masih terbatas pada bagian pusat kota, kawasan komersil, komplek perumahan, serta sepanjang jalan utama, sedangkan untuk kawasan pinggiran belum terlayani jaringan drainase, kalaupun ada saluran- saluran tersebut pada umumnya terputus dan belum menunjukkan jaringan yang terpadu dan terpola ataupun saluran tersebut masih bersifat temporen (tanpa ada perkerasan). Hal ini dapat dilihat dari beberapa lokasi yang sistem drainasenya tidak berfungsi sebagaimana mestinya Pengelolaan drainase di Kawasan Perkotaan Saumlaki sampai saat ini masih terbatas pada bagian pusat kota, kawasan komersil, komplek perumahan, serta sepanjang jalan utama, sedangkan untuk kawasan pinggiran belum terlayani jaringan drainase, kalaupun ada saluran- saluran tersebut pada umumnya terputus dan belum menunjukkan jaringan yang terpadu dan terpola ataupun saluran tersebut masih bersifat temporen (tanpa ada perkerasan). Hal ini dapat dilihat dari beberapa lokasi yang sistem drainasenya tidak berfungsi sebagaimana mestinya

2.7.4 Persampahan

Sistem utilitas Kawasan Perkotaan Saumlaki lainnya adalah sistem pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan Saumlaki merupakan bagian integral dari pengelolaan sampah kota yang dikelola oleh Dinas Kebersihan. Daerah-daerah pelayanan persampahan di Kawasan Perkotaan Saumlaki pada saat ini belum menyeluruh, dimana wilayah pelayanan yang sudah tercakup meliputi daerah komersil pusat kota, sepanjang jalan protokol, sedangkan sisanya masih dikelola oleh masyarakat secara perorangan ataupun kelompok-kelompok kebersihan. Sistem penanggulangan persampahan untuk sebagian komplek perumahan di Kawasan Perkotaan Saumlaki ini berdiri sendiri dan dikelola oleh pengelola perumahan tersebut, sehingga pengelolaan sampahnya lebih terkoordinir dengan baik, hal ini terjadi karena adanya kerjasama yang baik dari pengelola perumahan tersebut dengan Dinas kebersihan Saumlaki dalam pengelolaaan persampahan. Lokasi TPS dan TPA di Kawasan Perkotaan Saumlaki berada di Desa Saumlaki dan Sifnana.

2.7.5 Jaringan Listrik

Kebutuhan energi listrik di Kawasan Perkotaan Saumlaki dilayani oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui unit-unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ranting Saumlaki. Berdasarkan kebutuhan akan energi listrik di Kawasan Perkotaan Saumlaki pada Tahun 2009 mencapai 6.387.698 KWH, sedangkan produksi energi listrik di Kawasan Perkotaan Saumlaki pada Tahun 2009 mencapai 6.982.820 KWH, sehingga masih adanya produksi yang masih belum terpakai oleh kegiatan di Kawasan Perkotaan Saumlaki. Sistem jaringan listrik di Kawasan Perkotaan Saumlaki menggunakan sistem jaringan kabel yang terhubung antara rumah ke rumah.

2.7.6 Jaringan Telekomunikasi

Sebagai salah satu prasarana komunikasi yang cepat, telepon makin dibutuhkan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Di Kawasan Perkotaan Saumlaki sudah terdapat prasarana telekomunikasi telepon yang di layani oleh PT. TELKOM. Kapasitas satuan sambungan telphon(SST) di Kawasan Perkotaan Saumlaki hingga Tahun 2009 mencapai 1.067 sst, sedangkan penggunaan telpon hingga tahun 2009 mencapai 922 sst. Sedangkan penggunaan telepon seluler pada tahun 2009 jauh lebih besar dibandingkan penggunaan telepon kabel, hal ini dikarenakan keefektivan penggunaan telepon seluler jauh lebih baik. Sistem jaringan telekomunikasi di Kawasan Perkotaan Saumlaki untuk saat ini bersifat kabel yang terhubung dari rumah kerumah.