Situs Penelitian Subyek Penelitian

keterampilan pekerjaan lapangan fieldwork, metodologi-metodologi empiris menjadi fondasi penelitian. Artinya peneliti “mendasarkan diri” pada yang dialami Liyan on the ground of Others yang ditemui peneliti dalam kondisi sosial yang menjadi titik tolak penelitiannya Madison, 2005: 5.

1.8.2. Situs Penelitian

Media massa yang menjadi fokus penelitian ini adalah media massa cetak, khususnya Majalah Tempo. Alasan memilih Tempo sebagai objek kajian ini adalah Tempo adalah majalah berita mingguan terkemuka nasional merupakan bacaan kalangan berpendidikan dan mempunyai khalayak penting dalam wawasan kebangsaan. Di samping itu, media ini menjadi acuan bagi media lain dalam segi gaji, hukum kerja serta dalam kaitannya dengan standar profesional. Para pendirinya menyebut majalah ini sebagai eksperimen pertama atas modal kerja industri pers di negeri ini, dimana jurnalis memberi kontribusi lewat hasil kerjanya sementara pengusaha menyumbangkan modal dan keduanya saling berbagi keuntungan secara seimbang. Sementara, Tempo mempelopori gaya penulisan artikel yang informatif sekaligus artikulasi dan ritme yang menarik. Dengan bahasa yang segar dan renyah, Tempo lantas menjadi tolok ukur bagi sederetan majalah berita yang muncul belakangan. Dengan motto “enak dibaca dan perlu”, jurnalisme non-partai berbumbu sastra ini memilih target pembaca kelas menengah perkotaan pemerhati masalah-masalah politik dan ekonomi yang tak punya kesetiaan kuat terhadap partai tertentu. Lahir pada 6 Maret 1971, setelah itu dibreidel oleh Orde Baru 21 Juni 1994 atas liputan investigasi kapal perang bekas Jerman Timur, Tempo terbit kembali, empat tahun kemudian 1998 - setelah kejatuhan Soeharto - Tempo mengibarkan bendera investigasi. Sejak era awal, investigasi dibangun dengan semangat membukakan kebenaran kepada publik. Fondasi laporan-laporannya diikhtiarkan antikorupsi, menjaga demokrasi, menyokong penegakan hukum, mendorong pemerintahan bersih. Awalnya majalah ini dirancang hanya “untuk menulis sesuatu yang berbeda dengan koran-koran”. Berkiblat ke Majalah Time, para pendiri merancang agar Tempo menulis “cerita di balik berita”. Pilar Tempo adalah independensi, investigasi, pendidikan, dan bisnis.

1.8.3. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, subyek penelitian yang dijadikan sumber informasi adalah para stakeholder yang memahami bidangnya masing-masing terkait prinsip independensi wartawan adalah informan yang merupakan perwakilan Majalah Tempo, berupa wartawan orang yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, pemimpin redaksi orang yang mengelola perusahaan media dan bertanggung jawab dengan perilaku para pekerjanya, pemilik perusahaan, serikat pekerja pers jembatan komunikasi yang menghubungkan antara kepentingan manajemen dan karyawan, Dewan Pers regulator media, organisasi profesi wartawan pihak yang berkewajiban mengatur anggotanya serta menegakkan kode etik. Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, jumlah informan dalam penelitian ini tidak ditentukan sebelumnya secara pasti, tetapi akan ditentukan pada saat penelitian berlangsung berdasarkan pertimbangan tertentu yang berkaitan dengan tingkat kecukupan data atau informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan informan sebagai sumber informasi. Dalam menentukan informan pertimbangannya adalah: 1. Keakuratan dan validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini maka jumlah informan sangat tergantung pada hasil yang dikehendaki. Bila mereka yang menjadi informan adalah orang-orang yang benar-benar menguasai masalah yang diteliti, maka informasi tersebut dijadikan bahan analisis. 2. Jumlah informan sangat bergantung pada pencapaian tujuan penelitian, artinya bila masalah-masalah dalam penelitian diajukan sudah terjawab dari 4 informan, maka jumlah tersebut adalah jumlah yang tepat. 3. Peneliti diberi kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi informan, tidak terpengaruh jabatan seseorang. Bisa saja peneliti membuang informan yang dianggap tidak layak. Dalam penelitian ini diambil 8 delapan orang sebagai informan, karena dianggap menguasai permasalahan yang sedang diteliti. Informasi dari delapan informan tersebut dianggap sudah dapat menjawab segala hal yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Selanjutnya pengumpulan informasi dilakukan dengan intensif sehingga mendapatkan informasi yang valid. Informan tersebut merupakan orang-orang yang sangat memahami dalam bagiannya masing-masing. Mereka adalah: pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, redaktur pelaksana, staf redaksi dan koresponden, wakil serikat pekerja pers, pemilik perusahaan, Dewan Pers, dan organisasi profesi wartawan. Pada tahap awal pengamatan dilakukan wawancara mendalam untuk menggali informasi terkait dengan situs pengamatan pada informan yang bisa “membuka pintu” untuk dapat mengenali keseluruhan medan dunia media massa cetak secara luas grand tour observation. Pemilihan subyek permulaan ini dilakukan dengan memperhatikan kualifikasi sebagaimana dipersyaratkan oleh Spreadly, terutama dalam hal penguasaan dan pemahaman terhadap sesuatu yang dialami dan dihayatinya selama ini. Subyek semacam ini biasa disebut sebagai gatekeepers atau informan Faisal, 1990: 43-44. Dalam penelitian kualitatif data utama adalah kata-kata dan tindakan. Selain itu juga dimungkinkan data-data tambahan lain yang tertulis secara verbal atau visual Moleong, 1997: 112-216. 1.8.4. Jenis dan Sumber Data 1.8.4.1. Data Primer