Data Hasil Wawancara

4. Data Hasil Wawancara

Berdasarkan data hasil tes diagnostik pada Lampiran 14, tidak semua siswa mengalami miskonsepsi. Selain itu, siswa mengalami miskonsepsi pada soal yang berbeda-beda. Dari siswa-siswa yang mengalami miskonsepsi, diambil 6 orang siswa secara acak untuk diberikan wawancara terhadap hasil tes diagnostik

commit to user

hanya akan diberikan pertanyaan pada nomor soal dimana mereka mengalami miskonsepsi.

Pertanyaan yang diberikan selama wawancara adalah seputar:

a. maksud dari soal tersebut,

b. hal-hal yang diketahui dari soal,

c. konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal,

d. rumus yang digunakan untuk mengerjakan soal,

e. langkah-langkah pengerjaan soal, dan

f. ketelitian siswa dalam menarik jawaban akhir. Data hasil wawancara dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 17. Subyek wawancara 1 menunjukkan bahwa siswa sudah paham maksud dari pertanyaan dan sudah bisa memilah hal-hal yang diketahui dari soal. Akan tetapi siswa tidak tahu konsep yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal. Misalnya, siswa tidak bisa menjawab bagaimana cara membedakan reaksi eksoterm dan endoterm karena tidak paham tentang konsep reaksi eksoterm dan endoterm. Siswa sudah tahu rumus mana saja yang bisa dipakai untuk mengerjakan soal tetapi kurang teliti dalam memasukkan nilai dari data yang diketahui. Misalnya, saat mengerjakan soal untuk mencari perubahan entalpi berdasarkan data energi ikatan, siswa tidak memperhitungkan koefisien dalam reaksi. Siswa juga kurang teliti dalam menarik jawaban akhir. Perhitungan yang dilakukan sudah benar tetapi tidak mengembalikan jawaban sesuai permintaan soal. Misalnya, siswa sudah bisa menghitung perubahan entalpi reaksi untuk 1

mol CH 4 tetapi kurang teliti dalam menarik jawaban akhir karena yang diminta dari soal sebenarnya adalah perubahan entalpi untuk 0,4 mol CH 4 . Subyek wawancara 2 menunjukkan bahwa siswa sudah paham maksud dari pertanyaan dan sudah bisa memilah hal-hal yang diketahui dari soal. Akan tetapi, siswa masih belum paham konsep yang harus digunakan untuk mengerjakan soal. Misalnya, siswa tidak tahu pengertian dari sistem dan lingkungan, siswa juga kurang tepat dalam menyebutkan tanda dari reaksi eksoterm dan endoterm yang menunjukkan bahwa siswa tidak paham tentang reaksi eksoterm dan endoterm.

commit to user

perubahan entalpi reaksi berdasarkan energi ikatan karena sering tertukar dengan rumus mencari perubahan entalpi berdasarkan data perubahan entalpi

pembentukan standar. Siswa kurang teliti dalam menarik jawaban akhir seperti tidak menyesuaikan dengan jumlah mol yang diminta dari soal. Siswa juga kurang teliti saat menyilang jawaban yang benar. Hasil perhitungannya sudah benar tetapi keliru saat memindahkan ke lembar soal pilihan.

Subyek wawancara 3 menunjukkan bahwa siswa sudah paham maksud dari soal dan sudah bisa memilah hal-hal yang diketahui dari soal hanya kurang sempurna pemahaman untuk konsep eksoterm dan endoterm serta konsep perubahan entapi.

Subyek wawancara 4 menunjukkan bahwa siswa sudah paham maksud dari soal dan sudah bisa memilah hal-hal yang diketahui dari soal. Akan tetapi, pamahaman siswa tentang Hukum Hess masih kurang sempurna. Misalnya saat reaksi dibalik, dibagi, maupun dikalikan, tanda dari harga perubahan entalpinya tidak disesuaikan. Siswa sudah paham tentang konsep eksoterm dan endoterm tetapi masih mengalami kebingungan saat menjelaskan pembakaran karbon. Siswa juga sudah paham rumus yang harus digunakan saat mengerjakan perhitungan berdasarkan data percobaan tetapi tidak paham saat mengerjakan soal cerita tentang kalorimeter.

Subyek wawancara 5 menunjukkan bahwa siswa sudah paham maksud dari soal hanya terkadang kesulitan saat memilah hal-hal yang diketahui dari soal. Pemahaman untuk beberapa konsep juga belum sempurna, beberapa hanya dihafalkan tanpa tahu maksudnya. Misalnya, siswa tahu tentang definisi reaksi eksoterm dan endoterm tetapi tidak bisa menjelaskan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Begitu juga dengan Hukum Hess, siswa tahu definisinya tetapi tidak bisa menjelaskan lintasannya. Siswa mengalami kebingungan saat disuruh mencari perubahan entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan karena tertukar dengan rumus perhitungan perubahan entalpi reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar. Siswa juga mengabaikan koefisien reaksi saat mengerjakan soal perhitungan. Siswa juga kurang teliti dalam menarik

commit to user

mengembalikan jawaban sesuai permintaan soal. Misalnya, siswa sudah bisa menghitung perubahan entalpi pembentukan untuk 0,1 mol etanol tetapi kurang

teliti dalam menarik jawaban akhir karena yang diminta dari soal sebenarnya adalah perubahan entalpi pembentukan standar etanol.

Subyek wawancara 6 menunjukkan bahwa siswa sudah paham mengenai maksud dari soal tetapi tidak tahu konsep mana yang bisa dipakai untuk mengerjakan soal. Pemahaman konsep oleh siswa rendah. Siswa tidak paham hampir semua konsep dalam termokimia sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Siswa tidak bisa mengklasifikasikan reaksi ke dalam reaksi eksoterm dan endoterm karena tidak bisa menjelaskan aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Siswa tidak paham konsep perubahan entalpi sehingga tidak bisa menghitung perubahan entalpi pembentukan standar dari etanol dan menjelaskan hubungan antara perubahan entalpi dengan jumlah zat yang bereaksi. Siswa cenderung mengabaikan koefisien reaksi dalam soal. Siswa tidak tahu definisi dari perubahan entalpi penguraian maupun bunyi dari Hukum Hess.