Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara

2. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara

di SMP Negeri 8 Surakarta

a. Pembelajaran secara Kooperatif dengan Mengembangkan Tema untuk Kompetensi Dasar Bercerita pada Kelas VII

Pembelajaran secara kooperatif dengan mengembangkan tema yakni pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dengan mengembangkan tema yang telah ditentukan oleh guru sebagai acuan untuk meningkatkan daya penalaran siswa dalam praktik pembelajaran berbicara. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengawali dengan doa dan memeriksa kehadiran siswa. guru kemudian menjelaskan mengenai kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa pada hari tersebut yaitu mampu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai untuk kelas VII. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa Pembelajaran secara kooperatif dengan mengembangkan tema yakni pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dengan mengembangkan tema yang telah ditentukan oleh guru sebagai acuan untuk meningkatkan daya penalaran siswa dalam praktik pembelajaran berbicara. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengawali dengan doa dan memeriksa kehadiran siswa. guru kemudian menjelaskan mengenai kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa pada hari tersebut yaitu mampu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai untuk kelas VII. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang hal-hal yang akan dipahami dari kompetensi dari hari ini, yaitu mencari identitas dari sebuah tokoh idola, menyebutkan prestasi-prestasi yang dapat digunakan untuk memotivasi siswa, dan menyebutkan sikap atau perilaku yang dapat dicontoh, tentunya sikap yang baik. Masing-masing siswa diminta untuk mengidentifikasi identitas, prestasi, dan sikap dari tokoh idola yang diidolakan oleh siswa. Pada kesempatan ini, guru memberikan contoh bagaimana guru WP mengidentifikasi identitas, prestasi, dan sikap dari tokoh idolanya, yaitu RA. Kartini. Guru menampilkan biografi tentang RA. Kartini dengan menggunakan LCD proyektor yang terdapat di setiap kelas. Guru menceritakan secara garis besar bagaimana RA Kartini memperjuangkan martabat wanita di Indonesia, identitas RA Kartini, dan semangat yang membara dari RA Kartini beserta teman-teman wanitanya.

Setelah menyampaikan materi, guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok masing-masing kelompok empat orang siswa, dengan cara berhadap- hadapan depan dengan belakang. Tiap kelompok dihitung berdasarkan urutan dari deret paling kiri kebelakang kemudian deret sebelahnya dan seterusnya. Terbentuk delapan kelompok dalam kelas tersebut. Untuk kelompok dengan urutan ganjil (1, 3, 5, dan 7) mendapat ugas menuliskan prestasi dari tokoh idola yang menjadi objek diskusi, yaitu BJ Habiebi. Sedangkan untuk kelompok Genap (2, 4, 6, dan 8) menuliskan sikap dan perilaku yang patut untuk diteladani dari seorang BJ Habiebi. Sesekali guru berkeliling memeriksa pekerjaan siswa jika ada yang mengalami kesulitan, maka guru memberikan penjelasan disela-sela siswa mengerjakan. Dengan demikian kondisi diskusi berjalan dengan kondusif. Setelah diskusi, masing-masing kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.

kesempatan bertanya bagi siswa yang mengalami kesulitan atau belum memahami. Siswa tidak ada yang bertanya dan menyatakan sudah paham dengan materi mengidentifikasi tokoh idola. Guru meminta siswa untuk kembali pada posisi tempat duduk semula. Guru kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk membuat dialog saat bertelepon. Guru tidak membatasi dengan siapa bertelepon. Tetapi dengan tema, menanyakan kepada teman sekelas mengenai adakah pekerjaan rumah (PR) hari ini, karena tadi tidak masuk karena sakit.

Pada pertemuan berikutnya, kegiatan pembelajaran diawali guru dengan memeriksa kesiapan siswa dan menanyakan tugas rumah yang sudah diberikan yaitu membuat dialog bertelepon. Siswa diperintahkan untuk mengeluarkan tugas yang sudah dikerjakan kemudian melaporkan hasil bertelepon di depan kelas. Kegiatan inti diisi dengan penampilan siswa untuk melaporkan hasil berteleponnya di depan kelas. Siswa yang tidak maju ditugaskan untuk mengoreksi pemilihan kata yang kurang tepat dari kegiatan bertelepon siswa yang maju. Guru berkeliling untuk mengamati keantusiasan siswa terhadap pembelajaran berbicara, sehingga proses pembelajaran pada hari itu cukup kondusif.

b. Pembelajaran secara Individu dengan Praktik Berbicara pada Kelas VIII

Pembelajaran secara individu dengan prkatik berbicara, yaitu guru menugaskan kepada siswa untuk membuat sebuah susunan acara, baik itu resmi atau tidak resmi, kemudian siswa bertindak sebagai pembawa acaranya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan apersepsi kepada siswa untuk mengetahui apakah ada siswa yang tidak masuk pada hari itu dan dilanjutkan berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing siswa. Guru SM memberikan informasi kepada siswa jika hari ini dan pertemuan minggu berikutnya akan diteliti oleh kakak-kakak dari Universitas Sebelas Maret (UNS ) yang sedang melakukan penelitian guna penyusunan skripsi. Guru kemudian menjelaskan mengenai kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa pada hari tersebut yaitu membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar, serta Pembelajaran secara individu dengan prkatik berbicara, yaitu guru menugaskan kepada siswa untuk membuat sebuah susunan acara, baik itu resmi atau tidak resmi, kemudian siswa bertindak sebagai pembawa acaranya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan apersepsi kepada siswa untuk mengetahui apakah ada siswa yang tidak masuk pada hari itu dan dilanjutkan berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing siswa. Guru SM memberikan informasi kepada siswa jika hari ini dan pertemuan minggu berikutnya akan diteliti oleh kakak-kakak dari Universitas Sebelas Maret (UNS ) yang sedang melakukan penelitian guna penyusunan skripsi. Guru kemudian menjelaskan mengenai kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa pada hari tersebut yaitu membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar, serta

Materi yang dijelaskan selanjutnya adalah susunan acara. Siswa diberi tugas untuk menyusun sebuah susunan acara, siswa diberi kebebasan untuk memilih acara yang siswa sukai, misalnya ulang tahun, perpisahan sekolah, atau yang lainnya, dan siswa bertindak sebagai pembawa acaranya. Siswa diberikan beberapa menit untuk membuat sebuah susunan acara dengan bahasa yang baik dan santun. Pada kesempatan membuat susunan acara, guru berkeliling untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa, juga bertujuan untuk memantau kondisi kelas agar tetap kondusif. Setelah beberapa saat, siswa maju untuk mempraktikkan menjadi seorang pembawa acara pada acara yang mereka susun sendiri. Siswa yang tidak maju ditugaskan untuk mengoreksi pemilihan kata yang kurang tepat dari siswa yang maju. Kondisi menjadi sedikit gaduh karena siswa yang dibelakang menyoraki teman yang sedang maju membawakan acara, namun guru segera memberikan teguran untuk memperhatikan.

Di akhir pertemuan, guru menayanyakan kepada siswa apakah menemui kesulitan ketika menyusun sebuah acara. Ada siswa yang mengeluhkan rasa percaya diri yang bagus ketika menyusun konsep acara, tetapi sangat kurang percaya diri ketika maju. Guru menjawab, kurangnya percaya diri itu wajar untuk tahap belajar, dan akan lebih baik jika sering dilatih dan seringnya tampil di sebuah acara yang sebenarnya. Guru memberikan tugas kepada siswa yang belum maju praktik pada pertemuan hari itu, untuk mengoreksi kebahasaan dari konsep suatu acara yang telah dibuat dan melatih diri untuk praktik berbicara. Dan bagi siswa yang telah maju mengganti kata-kata yang salah kemudian dikumpulkan, agar tidak ditemukan siswa pinjam pekerjaan siswa lainnya.

Pada pertemuan berikutnya, guru menanyakan tugas rumah siswa yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa diminta untuk memeriksa kembali pekerjaan yang sudah dibuat. Guru memberikan penjelasan mengenai penataan susunan acara yang baik dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar santun. Siswa memeriksa kembali pekerjaan mereka. Sesekali guru berkeliling Pada pertemuan berikutnya, guru menanyakan tugas rumah siswa yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa diminta untuk memeriksa kembali pekerjaan yang sudah dibuat. Guru memberikan penjelasan mengenai penataan susunan acara yang baik dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar santun. Siswa memeriksa kembali pekerjaan mereka. Sesekali guru berkeliling

Dokumen yang terkait

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN CONSUMABLE PARTS BRAKE SHOE UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s, S) DAN CONTINUOUS REVIEW (s, Q) DI PT XYZ PROPOSAL OF INVENTORY POLICY FOR CONSUMABLE PARTS BRAKE SHOE TO MINIMIZE TOT

0 1 8

USULAN KEBIJAKAN OPTIMASI SISTEM PERAWATAN PADA MESIN ILA-0005 TURNING P GROOVES DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DAN COST OF UNRELIABILITY (COUR) DI PT XYZ PROPOSED OPTIMIZATION POLICY MAINTENANCE SYSTEM MACHINE ILA-0005 TURNING P G

0 0 8

USULAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN DAN PENILAIAN BIAYA KETIDAKANDALAN EXCAVATOR KOBELCO SK200 MENGGUNAKAN METODE RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DAN COST OF UNRELIABILITY (COUR) DI PO RAJAWALI PROJECT PROPOSED INTERVAL TIME MAINTENANCE AND COST OF UNRELIABILITY

0 5 8

PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PRODUK T-CASH DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE E-SERVICE QUALITY DAN MODEL KANO QUALITY IMPROVEMENT OF T-CASH PRODUCT SERVICE IN BANDUNG CITY USING INTEGRATION OF E-SERVICE QUALITY METHOD AND KANO MODEL

0 0 10

PERANCANGAN USULAN PENGELOLAAN SPAREPART DAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN ILA-0005 MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES (RCS) DAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT.XYZ DESIGN OF SPAREPART PROPOSAL MANAGEMENT AND MAINTENANCE POLICY

1 5 7

SKRIPSI KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN PETRUK DAN DURIAN LOKAL BRONGKOL (Durio zibethinus Murr.) DI JAWA TENGAH Irfian Trias Yunanto H 0708118

1 3 61

FAKTOR RISIKO ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 53

PERBEDAAN NILAI APE ANTARA PEKERJA PEMBUAT BATU - BATA DAN PETANI DI DESA SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 49

LAPORAN TUGAS AKHIR TUGAS ASISTEN PRODUSER DALAM PEMBUATAN NASKAH PROGRAM ACARA BONITA SHOW DI PT TELEVISI SEMARANG INDONESIA ( TV BOROBUDUR )

0 2 76

EKSISTENSI WAYANG BEBER DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA DI PACITAN

1 2 67