Kondisi Umum Sungai Bengawan Solo
4.1 Kondisi Umum Sungai Bengawan Solo
a. Kondisi Geografis
Menurut data Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa, terletak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan luas wilayah sungai ± 12% dari seluruh wilayah Pulau Jawa pada posisi 110 o 18’ BT sampai 112 o 45’ BT dan 6 o 49’LS sampai 8 o 08’ LS.
Wilayah Sungai merupakan suatu wilayah yang bentuk dan sifat alamnya Wilayah Sungai merupakan suatu wilayah yang bentuk dan sifat alamnya merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungai yang melalui wilayah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air yang berasal dari hujan dan sumber-sumber air lainnya yang penyimpanan dan pengalirannya dihimpun dan ditata berdasarkan hukum-hukum alam sekeliling berdasarkan keseimbangan daerah tersebut merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungai.
b. Luas Sungai Bengawan Solo
Luas total wilayah sungai (WS) Bengawan Solo ± 19.778 km 2 , terdiri
dari 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Bengawan Solo
dengan luas ± 16.100 km 2 , DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog di Pacitan dengan luas ± 16.100 km 2 , DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog di Pacitan
terluas di WS Bengawan Solo yang meliputi Sub DAS Bengawan Solo Hulu, Sub DAS Kali Madiun dan Sub DAS Bengawan Solo Hilir. Sub DAS Bengawan Solo Hulu dan sub DAS Kali Madiun dengan luas masing-masing
± 6.072 km 2 dan ± 3.755 km 2 . Bengawan Solo Hulu dan Kali Madiun
mengalirkan air dari lereng gunung berbentuk kerucut yakni Gunung Merapi (± 2.914 m), Gunung Merbabu (± 3.142 m) dan Gunung Lawu (± 3.265 m),
sedangkan luas Sub DAS Bengawan Solo Hilir adalah ± 6.273 km 2 . Secara
administratif WS Bengawan Solo mencakup 17 (tujuh belas) kabupaten dan 3 (tiga) kota, yaitu: Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen,Blora, Rembang, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban. Lamongan, Gresik dan Pacitan. Kota yang dilalui sungai Bengawan Solo adalah Surakarta, Madiun dan Surabaya.
c. Kondisi Meteorologi Sungai Bengawan Solo
Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo merupakan daerah yang beriklim tropis, dimana musim kemarau terjadi sekitar bulan Mei – Oktober sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Nopember – April, dengan kelem- baban rata-rata 80%, suhu bulanan rata-rata 26,7°C, lama penyinaran rata-rata bulanan 6,3 jam, kecepatan angin rata-rata bulanan 1,2 m/det . (Departemen Pekerjaan Umum, 2008) Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo merupakan daerah yang beriklim tropis, dimana musim kemarau terjadi sekitar bulan Mei – Oktober sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Nopember – April, dengan kelem- baban rata-rata 80%, suhu bulanan rata-rata 26,7°C, lama penyinaran rata-rata bulanan 6,3 jam, kecepatan angin rata-rata bulanan 1,2 m/det . (Departemen Pekerjaan Umum, 2008)
Sungai Bengawan Solo dan tiga wilayah sekitarnya, i) Sub Wilayah Kali Lamong, ii) Kawasan Pantai Utara dan iii) Sub Wilayah Kali Grindulu dan Kali Lorog. Wilayah Sungai Bengawan Solo dibagi menjadi dua bagian wilayah utama, yaitu Wilayah Sungai Bengawan Solo Hulu dan Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir, pada pertemuan dengan Kali Madiun. Wilayah atasnya terbagi menjadi dua sub bagian wilayah : Sub SWS Bengawan Solo
Hulu dan Kali Madiun dengan luas masing-masing 6.072 km 2 dan 3.755 km 2 ,
oleh gunung Lawu. Bengawan Solo Hulu dan Kali Madiun mengalirkan air dari lereng gunung berbentuk kerucut, yakni gunung Merapi (2,914 m), gunung Merbabu (3,142 m) dan gunung Lawu (3,265 m). Anak-anak sungainya banyak membawa material sedimen dari hasil erosi pada lereng-lerengnya, sehingga mengakibatkan sedimentasi yang tinggi di Bengawan Solo.
Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir mempunyai DPS seluas 6.273 km 2 dan panjang alur sungai kira-kira 300 km mulai dari pertemuan dengan Kali Madiun. Sungainya membentuk alur yang lebar dengan kemiringan kecil/landai, melalui dataran aluvial dan menjadi daerah yang sering digenangi banjir. Didekat muara, wilayahnya berawa dan luas, disebut Rawa Jabung dan Bengawan Jero. Sebelah selatan Sub SWS Kali Madiun terdapat
Sub SWS Kali Grindulu dan Kali Lorog dengan luas 1.520 km 2 . Wilayahnya
dikelilingi oleh pegunungan Sewu dan Samudera Indonesia. Daerahnya dikelilingi oleh pegunungan Sewu dan Samudera Indonesia. Daerahnya
Sebelah utara Sub SWS Bengawan Solo Hilir terletak Kawasan Pantai Utara, dengan sekumpulan sungai-sungai kecil mengalir dalam wilayah sungai yang kecil di antara bukit-bukit di Rembang dan pantai utara Pulau
Jawa. Kawasan ini mempunyai luas sekitar 1.440 km 2 .
e. Kondisi Geologi Sungai Bengawan Solo
Ada 6 (enam) zone geo-morfologi memanjang dari Timur-Barat, sejajar dengan garis pantai pulau Jawa yaitu: Zona Semarang-Rembang, Rembang, Randublatung, Kendeng, Solo dan Pegunungan di selatan. Dimana
6 zona membentuk secara berselang zona tertekan dan zona terangkat, disebabkan oleh aktivitas tektonik. Zona-zona Semarang-Rembang, Randublatung dan Solo (daerah rendah) terbentuk oleh batuan dasar yang terdepresi, dan tertutup endapan muda. Gunung api tunggal terdapat di zona- zona Semarang-Rembang dan Solo. Zona Rembang dan Kendeng (perbukitan) terbentuk oleh terangkatnya batuan dasar pada masa Tertier (30-2 juta tahun yang lalu), sehingga, pada zona-zona tersebut tersebar batuan sangat lunak dan tertutup material lepas tipis.
Pegunungan di sebelah selatan membentuk topografi yang curam oleh terangkatnya batuan dasar pada masa Tertier. Batuan dasar pada di wilayah ini relatif keras dan keadaan bukit-bukit yang bergelombang terbentuk oleh erosi dalam jangka lama pada batuan dasar tersebut.