Tehnik Alat Analisis
5.5 Tehnik Alat Analisis
a. Analisis Deskriptif Kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nazir, (2005) metode deskriptif adalah suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripdi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Analisis deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapang yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan program perkuatan serta kondisi lingkungan sosial ekonomi dan daerah sampel. Analisis kualitatif merupakan cerminan keadaan atau kondisi riil dilapang yang berupa data dan angka diperoleh dari pendapat- pendapat berbagai unsur yang terlibat langsung dengan masyarakat yang terkena dampak bencana banjir Bengawan Solo dengan kondisi ideal yang diperoleh dari studi pustaka.
b. Regresi Linier Berganda
Hasil dari analisis diskriptif kuantitatif akan dinilai dengan menggunakan Contingent Valuation Method (CVM). CVM adalah metode survei langsung pada sampel dengan populasi yang sesuai tentang willingness to pay
dan willingness to accept (WTA). CVM mempunyai dua keuntungan dibandingkan metode tidak langsung. Pertama, CVM dapat mengambil dua dan willingness to accept (WTA). CVM mempunyai dua keuntungan dibandingkan metode tidak langsung. Pertama, CVM dapat mengambil dua
1. Identifikasi masalah
2. Membuat kerangka masalah
3. Merumuskan pemecahan masalah
4. Merumuskan cara untuk pemecahan masalah (payment vehicle)
5. Mempersiapkan alat survei untuk mengetahui WTP/WTA secara individu, yang terdiri dari pembuatan skenario hipotesis; pertanyaan tentang WTP/WTA; dan membuat skenario tentang biaya kompensasi.
6. Menggunakan alat survei dengan sampel dari populasi yang sesuai
7. Menganalisis respon yang diperoleh sewaktu survei, yaitu dengan menggunakan data sampel untuk mengestimasi survei yang akurat.
8. Menanggapi jawaban responden yang tidak sesuai dengan kenyataan (protest responses) Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan sebagai penyelesaian adalah regresi linear berganda atas variabel dependen dengan variabel independen dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Rumus:
Y= + Di mana
, adalah koefisien atau parameter
model. Model regresi linier berganda untuk populasi diatas dapat ditaksir berdasarkan sebuah sempel acak yang berukuran n dengan model regresi linier berganda untuk sampel, yaitu:
Dimana:
Model yang akan diestimasi ditunjukkan oleh persamaan berikut ini: WTP= f(
WTP = Kesesuaian responden untuk membayar
X 1 = Pendapatan
X 2 = Pendidikan
X 3 = Usia
X 4 = Jumlah anggota keluarga
X 5 = Jarak pemukiman
X 6 = Tinggi genangan =Konstanta =Standard error X 6 = Tinggi genangan =Konstanta =Standard error
Dimana: R 2 = koefisien determinasi
k = jumlah variabel independen termasuk konstanta. N = jumlah responden Hipotesis yang digunakan untuk uji F, dirumuskan sebagai berikut :
H 0 = β 2 = β 3 =β 4 = β 5 =
0, secara bersama-sama variabel
Pendapatan, Pendidikan, Usia, Jumlah Anggota Keluarga, Jarak, Tinggi Genangan terhadap kemauan membayar untuk mengurangi dampak banjir.
Ha ≠β 2 ≠β 3 ≠β 4 ≠β 5 ≠
0, secara bersama-sama variabel
Pendapatan, Pendidikan, Usia, Jumlah Anggota Keluarga, Jarak, Tinggi terhadap kemauan membayar untuk mengurangi dampak banjir.
Apabila nilai probabilitas F hitung lebih besar dari level signifikansi,
maka H 0 diterima dan bila nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari level signifikansi, maka H 0 ditolak yang berarti bahwa input-input yang digunakan
berpengaruh secara bersama-sama terhadap hasil produksi.
d. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
Uji koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap naik turunnya variabel dependen atau menunjukkan berapa persen (%) variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tingkat ketepatan regresi ditunjukkan
oleh besarnya koefisien determinasi (R 2 ) yang besarnya antara 0 ≤R 2 ≤ 1.
Koefisien determinasi 0 berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen dan jika mendekati 1 variabel independen semakin berpengaruh terhadap variabel dependen (Rahayu, 2007: 53)
e. Uji t (t-test)
Uji t adalah uji secara individu semua koefisien regresi yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen. Dengan menggunakan rumus t hitung (Rahayu, 2007: 50) :
keterangan :
= koefisien regresi
Se = standart error Untuk hipotesisnya menggunakan rumus:
Ho = =β 2 =β 3 =β 4 =β 5 =
Artinya: semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependent.
Ha = ≠β 2 ≠β 3 ≠β 4 ≠β 5 ≠ ≠0
Artinya: semua variabel independent merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependent.
1. Penghitungan nilai t, yaitu: α = 0,05
df = N – k dimana N merupakan jumlah observasi dan k adalah jumlah input atau variabel independen termasuk konstanta.
2. Kriteria pengujian
Daerah tolak daerah tolak
-t (α/2; n-k)
t (α/2; n-k)
Gambar 3.1 Kurva Distribusi Normal
3. Kesimpulan :
-t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel berarti H 0 diterima. Ini berarti variabel
independen tidak mempengaruhi variabel dependen. t hitung > t tabel atau t
hitung < -t tabel berarti H 0 ditolak. Ini berarti variabel independen mempengaruhi
variabel dependen.
daerah terima
f. Uji asumsi klasik