Pengukuran Antropometri Indeks Antropometri

menyediakan jumlahdan jenis pangan yang diperlukan, dan umumnya mendukung kesehatan penduduk. Untuk menentukan atau menaksir status gizi sesorang, suatu kelompok penduduk atau suatu masyarakat dilakukan pengukuran-pengukuran untuk menilai berbagai tingkatan kurang gizi yang ada.. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan melalui 2 cara yaitu : penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan melalui penilaian secara, antropometri, klinis, fisik, dan biokimia. Pengukuran status gizi secara tidak langsung dapat dilakukan melalui penilaian secara survey konsumsi, data statistik vital, dan faktor ekologi. Supariasa, 2001

2.6.1. Pengukuran Antropometri

Penilaian status gizi dalam penelitian ini menggunakan cara antropometri, jadi hanya akan dibahas lebih luas mengenai antropometri. Penilaian status gizi secara antropometri adalah pengukuran status gizi secara langsung yang sering digunakan dalam masyarakat dengan menggunakan dimensi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi Supariasa, dkk, 2001. Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri sangat umum digunakan untuk menilai status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi yang penting untuk pertumbuhan tubuh. Pengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi dan komposisi tubuh. Beberapa pengukuran antropometri utama yang digunakan anatara lain adalah tinggi badan TB, berat badan BB, lingkar lengan dengan komponen lemak bawah Universitas Sumatera Utara kulit dan otot tulang dan lipatan lemak bawah kulit. Penilaian status gizi dengan menggunakan antropometri memiliki kelebihan dan keterbatasan. Beberapa kelebihan dari antropometri adalah : 1. Relatif Murah 2. Cepat, sehingga dapat dilakukan pada populasi yang besar 3. Objektif 4. Gradable, dapat dirangking apakah ringan, sedang atau berat 5. Tidak menimbulkan rasa sakit pada responden. Beberapa keterbatasan dari pengukuran antropometri adalah : 1. Membutuhkan data referensi yang relevan 2. Kesalahan yang muncul seperti pada peralatan belum dikalibrasi, kesalahan observer pengukuran, pembacaan, pencatatan 3. Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas, malnutrisi,karena kurang energi protein, tidak dapat memperoleh informasi karena defisiensi zat gizi mikro.

2.6.2. Indeks Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar dari penelitian status gizi. Parametere ini adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar pinggul, dan tebal lemak di bawah kulit. Kombinasi dari beberapa parameter disebut indeks antropometri. Beberapa Indeks antropometri yang sering digunakan yaitu : berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut umur TBU, dan berat Universitas Sumatera Utara badan menurut tinggi badan BBTB. BBU bermanfaat untuk memberikan gambaran status gizi seseorang pada saat ini, TBU memberikan gambaran status gizi masa lalu, BBTB merupakan indikator yang baik menilai status gizi saat ini. Penilaian antropometri terutama bagi siswa sekolah dasar yang sering digunakan adalah indeks BBTB dan TBU, sedangkan untuk indeks BBU lebih sesuai untuk BALITA. Perbedaaan penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status gizi yang berbeda. Supariasa, dkk, 2001

2.6.3. Indeks Berat Badan Menurut Umur BBU