dalam mempertahankan posisinya melakukan praktek menajemen laba akan proaktif dalam supporting public protection and stakeholder through social
responsibility.
2.3. Good Corporate Governance GCG
2.3.1. Pengertian dan konsep Good Corporate Governance.
Seperti halnya suatu pemerintahan, perusahaan juga tidak lepas dari berbagai kelompok dengan disertai berbagai kepentingan demi mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu muncul konsep “corporate governance” dalam mengatasi konflik kepentingan tersebut agar perusahaan dapat dikelola dengan baik Warjanto,
2009. Monks dan Minov 2001 dalam Wardani 2006 menyatakan corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara
berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah dan kinerja perusahaan. Menurut OECD Organisation for economic co- operation and
development Corporate Governance didefinisikan sebagai berikut: “Corporate Governance is the system by which business corporation are
directed and controlled. The corporate governanve structure specifes the distribution of the right and responsibilities among different participant in the
corporation,Such as the board, manager, shareholder, and other stakeholder”.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan Corporate Governance adalah untuk mengendalikan dan mengarahkan perusahaan agar
dapat mendistribusikan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan dengan baik sehingga akan menciptakan nilai tambah bagi seluru
pemegang kepentingan stakeholder. Definisi yang tak jauh berbeda
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
diungkapkan menurut FCGI Forum for Corporate Governance in Indonesia mempergunakan definisi Cadbury Commitee, yaitu.
“Suatu sistem yang mengatur dan mengarahkan hubungan antara pihak pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditor, pemerintah,
karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehingga terpelihara kepentingan dan tujuan masing-masing pihak”.
Dapat disimpulkan Corporate Governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui pemantauan kinerja manajemen terhadap pemangku
kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku Kaihatu, 2006. Konsep Good Corporate Governance muncul dilandasi dengan
teori agensi Agency Theory, dimana terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya polemik atas kepentingan yang berbeda.
Pihak agen selaku pengelola diperlukan pengendalian dan pengawasan. Dengan adanya mekanisme Good Corporate Governance ini, maka tindakan kecurangan
dapat dikurangi sehingga tidak menimbulkan kerugian.
2.3.2. Prinsip dasar Good Corporate Governance