BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penambahan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut
1. Secara simultan earning management dan good corporategovernance dalam hal ini komisaris independent, kepemilikan institusional dan komite
audit, berpengaruh secara signifikan dan positifterhadap corporate sicial responsibility CSR pada perusahaan manufaktur yang terdapatdi Bursa
efek Indonesia BEI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Chich 2008 dan Handayani 2009, namun penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Mohamad 2004. 2. Secara persial variabel-variabel bebas menunjukkan hasil yang berbeda.
a. earning management tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate sicial responsibility CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
mohamad 2004 dan Basamalah 2005 namun tidak mendukung penelitian Prior 2008 dan Handayani 2009.
b. Komposisi dewan komisaris tidak mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap corporate sicial responsibility CSR. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian Said 2009 dalam Waryanto 2010 tapi tidak sejalan dengan penelitian Hanifa 2005, Sembiring 2005,
Anggraeni 2006, dan Yosefa 2006.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
c. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate sicial responsibility CSR dan penelitian ini sejalan dengan
penelitian Handayani 2009 dan Waryanto 2010. d. Komite audit berpengaruh signifikan positif terhadap corporate sicial
responsibility CSR dan hasil penelitian ini mendukung penelitian Ho,2001; Barokah, 2006; Kurihama, 2007 dan Handayani 2010 yang
menemukan pengaruh positifterhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Natsir, 2004;
Akhtuassi, 2009 dalam Waryanto 2010.
6.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya adalah:
1. Lingkup penelitian ini hanya menggunakan tahun 2010 dengan jumlah pengamatan 60 perusahaan.
2. Dalam penelitian ini tidak menyertakan potensi dari komponen good corporate governance , misalnya latar belakang pendidikan, kompetensi
dan pengalaman serta jumlah rapat yang dilakukan dewan komisaris.
6.3 Saran