Komisaris. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Perseroan Terbatas tahun 1995 yang menyatakan bahwa anggota Dewan Direksi diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS pasal 80 ayat 1, dan anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS pasal 95 ayat 1 pasal 101 ayat 1.
2.3.4. Perkembangan Good Corporate Governance di Indonesia.
Beberapa alasan mendasar yang mendorong di terapkannya corporate governance. Becht et.al. 2002 dalam solihin 2009 antara lain;1 munculnya
gelombang privatisasi di seluruh dunia; 2 Terjadinya reformasi dana pensiun; 3 Adanya merger dan pengambilalihan perusahaan ;;4 Adanya deregulasi dan
integrasi pasar modal;5 Krisis ekonomi Asia Timur, Rusia dan Brazil; 6 Berbagai skandal yang menimpa perusahaan besar. Perkembangan corporate
governance di Indonesi tidak lepas dari faktor – faktor diatas. Kejadian yang paling mendorong diterapkannya corporate governance adalah terjadinya krisis
yang melanda Asia. Menurut kajian Asia Develovment Bank ADB yang dikutip Kaihatu 2006 dalam Warjanto 2010 terdapat beberapa faktor yang memberi
kontribusi pada krisis di Indonesia. Pertama, konsentrasi kepemilikan perusahaan yang tinggi; kedua tidak efektifnya fungsi pengawasan dewan komisaris ; ketiga
inefisiensi dan rendahnya transparansi mengenai prosedur pengendalian merger dan akuisisi perusahaan; keempat, terlalu tingginya ketergantungan pada
pendanaan eksternal, dan kelima, ketidakmemadainya pengawasan oleh para kreditur.
Pemerintah Indonesia melalui Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance NKKCG yang dibentuk berdasarkan keputusan Menko Ekuin pada
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tahun 1999 mengeluarkan surat edaran KEP31M.EKUIN081999 .Keputusan tersebut telah beberapa kali mengalami penyempurnaan, terakhir tahun tahun
2001. Kebutuhan akan penerapan prinsip-prinsip corporate governance juga dirasakan oleh sektor perbankan. Peraturan Bank Indonesia No.227PBI2000
tanggal 15 Desember tentang Bank Umum dimana didalamnya diatur kriteria yang wajib dipenuhi calon anggota Direksi dan Komisaris Bank Umum, serta
batasan transaksi yang diperbolehkan atau dilarang oleh pengurus bank. Selain itu bagi perusahaan BUMN di atur melalui Keputusan Menteri
BUMN No.Kep-117M-MBU2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara dan
menjadikan prinsip good corporate governance sebagai landasan operasionanya. Penerapan Good Corporate Governance didukung juga oleh sektor swasta melalui
mekanisme pasar modal seperti PT. BEI dan Bapepem-LK mengeluarkan regulasi-regulasi guna mendukung implementasi Good corporate Governance di
Indonesia Taridi, 2009. a. Tahun 2000, BEJ sekarang BEI memberlakukan Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Jakarta Nomor Kep-315BEJ062000 perihal Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A yang antara lain mengatur tentang kewajiban mempunyai
Komisaris Independen, Komite Audit, memberikan peran aktif Sekretaris Perusahaan di dalam memenuhi kewajiban keterbukaan informasi untuk
mewajibkan perusahaan tercatat untuk menyampaikan informasi yang material dan relevan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
b. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-63PM1996 yang kemudian diperjelas dalam Peraturan Nomor IX-14 tentang pembentukan sekretaris
perusahaan. c. Surat Edaran Ketua Bapepam-LK Nomor SE-03PM2000 tentang Komite
Audit yang berisi imbauan perlunya Komite Audit dimiliki setiap Emiten. d. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-40PM2003 yang dijelaskan
dalam peraturan Nomor VIII.6.11 tentang tanggung jawab direksi atas laporan keuangan.
e. Surat Edaran Ketua Bapepam-LK Nomor SE-07PM2004 yang dijelaskan dalam peraturan Nomor IX.15 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan
kerja Komite Audit. f. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-45PM2004 yang dijelaskan
dalam peraturan Nomor IX.1.6 tentang Direksi dan Komisaris pada Emiten dan perusahaan go publik.
g. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-134?BL2006 yang dijelaskan dalam peraturan Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan
keuangan tahunan bagi perusahaan publik. Selain peraturan diatas, penerapan good corporate governance didukung
dengan munculnya beberapa organisasi independen, seperti Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, Indonesian Institute for Corporate Directorship
IICD, Indonesian Institute for Corporate Governance IICG. Dengan adanya lembaga tersebut diharapkan implementasi good corporate governance. semakin
berkembang dan dapat bermanfaat bagi perusahaan diIndonesia.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.3.5 Hubungan mekanisme Good Corporate Governance dan Corporate