Pengertian Coach Pelatih Coach

mampu membuat pengikut merasa bangga terhadap tim kerja dan memberikan apresiasi terhadap kontribusi keberhasilan dirinya dan tim kerjanya Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa empat hal yang menjadi karakteristik pemimpin transformasional adalah adanya pengaruh yang diidealkan atau sifat keteladanan yang ditunjukkan kepada pengikutnya, stimulasi intelektual atau kemampuan pemimpin untuk dapat mengajak pengikutnya mencari alternatif cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan, kemudian adanya kepedulian secara perorangan atau kemampuan pemimpin untuk dapat memperhatikan kebutuhan anggotanya dan membantu mereka agar bisa berkembang lebih maju, serta adanya motivasi inspirasional atau sifat pemimpin yang memberikan inspirasi dalam bekerja, serta mengajak anggotanya untuk mewujudkan cita-cita dari organisasi secara bersama.

2.4 Coach

2.4.1 Pengertian Coach Pelatih

Martens 1987:32 mendefinisikan coach atau pelatih adalah sebuah kata yang mengindikasikan adanya penghormatan, afeksi, status dan tanggung jawab yang tetap berada dalam diri seseorang sepanjang hidupnya, walaupun tugasnya sebagai seorang pelatih telah berakhir. Tom Peter Nancy Austin dalam Martens, 1987:34 : Coaching is a face-to-face leadership that pulls together people with diverse backgrounds, talents, experiences, and interests, encourages them to step up to responsibility and continued achievement, and treats them as full-scake partners and contributors. Coaching is not about memorizing techniques or devising the perfect game plan. It is about really paying attention to people- really bellieving them, really carring about them, and really involving them. GouldWeinberg 1999:196 menerangkan seorang coach atau pelatih adalah seseorang yang mampu bekerja dan membangun hungan interpersonal dengan para atletnya dengan menunjukkan arahan, tujuan dan struktur kepada timnya. Menurut Suharno 1985: 3 pelatih adalah seorang profesional yang bertugas membantu, membimbing, membina, dan mengarahkan atlet berbakat untuk merealisasikan prestasi maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya Pelatih harus dapat mengajarkan kegembiraan bermain dan berlatih. Jika latihan atau pertandingan hanya dianggap sebagai suatu siksaan oleh atlet oleh karena pelatih memang menciptakan situasi demikian, maka kegembiraan berlatih dan kegembiraan bertanding the joy of training and competing akan hilang. Pelatih harus dapat mengusahakan agar kegembiraan selalu ada dengan memberikannya di dalam latihan-latihan, dengan tetap tidak melupakan disiplin Setyobroto, 2002:45. Berdasarkan uraian diatas dapat diartikan bahwa pelatih adalah seorang profesional yang mempunyai tugas membantu olahragawan atau atlet dalam memperbaiki penampilannya dengan membimbing, membina, dan mengarahkan agar dapat meraih prestasi yang maksimal.

2.4.2 Tipe-tipe Coach Pelatih