8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman,
sikap dan
tingkah laku,
keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya kreasi, daya penerimaan, dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut
Sudjana, 2004. Menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana 2004 belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif
yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, ranah afektif yaitu penerimaan, reaksi,
penilaian, organisasi, dan internalisasi serta ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual
atau ketepatan, gerakan-gerakan skill dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Beberapa definisi tentang belajar yang telah disebutkan,
maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam diri seseorang baik itu
mengenai pengetahuan atau sikap yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.1.2 Tujuan Belajar
Sadiman 2011 menyatakan sebagai berikut. Secara umum tujuan belajar ada 3 jenis, yaitu :
1 Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
2 Pemahaman konsep dan keterampilan Pemahaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan, baik keterampilan jasmaniah maupun keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati
sehingga akan
menitik beratkan
pada keterampilan
gerakperampilan dari anggota tubuh siswa yang sedang belajar. 3 Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Untuk itu perlu ditumbuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
2.1.3 Hasil Belajar