Metode Pengumpulan Data PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS BERTEMA APLIKASI GAYA DALAM KEHIDUPAN

3.5.2 Metode Non Test

3.5.2.1 Metode Observasi

Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Observasi yang dilakukan peneliti di sekolah uji coba yaitu SMP N 24 Semarang untuk memperoleh data yang dibutuhkan, antara lain bagaimana teknik pembelajaran yang selama ini diterapkan, perilaku siswa dalam proses pembelajaran, kurikulum yang berlaku, bahan ajar yang digunakan di sekolah, jadwal mata pelajaran IPA kelas VIII, dan nilai hasil ulangan harian mata pelajaran IPA siswa kelas VIII.

3.5.2.2 Metode Angket kuesioner

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respoden untuk dijawabnya Sugiyono, 2013: 199. Angket atau kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup. Pada kuesioner tertutup ini responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan, sehingga memudahkan responden dalam memberikan respon.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Lembar Soal Tes Rumpang

Tes rumpang digunakan untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan ajar sehingga diperoleh informasi bahwa bahan ajar sains mudah dipahami atau tidak. Lembar tes rumpang ini ditujukan kepada siswa kelas VIII setelah membaca dan memahami bahan ajar berbasis literasi sains yang dikembangkan.

3.6.2 Lembar Soal Tes Peningkatan Kemampuan Literasi Sains

Tes peningkatan muatan literasi sains dilakukan dua tahap yaitu pretest dan posttest. Baik kelas kontrol maupun eksperimen diberikan pretest dan posttest. Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum adanya treatment untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberikan sebelum pembelajaran biasa dimulai. Posttest diberikan setelah adanya treatment untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberikan setelah pembelajaran biasa dimulai.

3.6.3 Angket Uji Kelayakan Bahan Ajar

Subjek angket uji kelayakan bahan ajar adalah guru mata pelajaran IPA SMP dan dosen. Angket uji kelayakan digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar IPA Terpadu berbasis literasi sains untuk kelas VIII apakah sudah layak atau tidak untuk digunakan sebagai bahan ajar. Angket terdiri atas 5 aspek kelayakan. Kisi –kisi angket uji kelayakan ditinjau dari dimensi isi, penyajian, tampilan, dan bahasa berpedoman pada BSNP serta ditinjau dari muatan literasi sains yang berpedoman pada Chiapetta et al. 1991. Sistem penskoran menggunakan skala Likert. 3.6.4 Lembar Penilaian Afektif Lembar penilaian afektif digunakan untuk menilai sikap siswa dalam pembelajaran yang menggunakan bahan ajar IPA terpadu berbasis Literasi Sains bertema Aplikasi Gaya dalam Kehidupan dengan sikap siswa dalam pembelajaran yang menggunakan bahan ajar IPA terpadu yang biasa digunakan. Sistem penskoran menggunakan skala Likert berskala 4 dengan rubrik yang telah disediakan.

3.6.5 Lembar Penilaian Psikomotorik

Lembar penilaian psikomotorik digunakan untuk menilai keterampilan siswa pada saat melakukan eksperimen. Lembar penilaian psikomotorik ini ditujukan untuk siswa yang menggunakan bahan ajar IPA terpadu berbasis literasi sains bertema aplikasi gaya dalam kehidupan dan bahan ajar IPA terpadu yang biasa digunakan. Sistem penskoran menggunakan skala likert berskala 4 dengan rubrik yang telah disediakan.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Instrumen

3.7.1.1 Tes Rumpang

Salah satu karakteristik dari tes rumpang adalah tidak diperlukannya analisis butir Widodo, 1993. Oleh sebab itu peneliti hanya melakukan pengujian validitas construct dengan dosen pembimbing selaku pakar ahli.