Kerangka Berpikir Jenis Penelitian

2.3 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori, maka dirumuskan 3 hipotesis sebagai berikut. 1 Hipotesis Ranah Kognitif Ho : P eningkatan kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu berbasis literasi sains sama dengan peningkatan kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu yang beredar. Ha : Peningkatan kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu berbasis literasi sains lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu yang beredar. 2 Hipotesis Ranah Afektif Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai pada ranah psikomotorik antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen Ha : Terdapat perbedaan nilai pada ranah psikomotorik antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen 3 Hipotesis Ranah Psikomotorik Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai pada ranah afektif antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen Ha : Terdapat perbedaan nilai pada ranah afektif antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen 26

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development R and D.

3.2 Lokasi dan Subjek Uji Coba

Penelitian dilaksanakan di SMP N 24 Semarang pada kelas VIII tahun pelajaran 20142015. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Pemilihan anggota sampel menggunakan teknik random sampling karena anggota populasi dianggap homogen.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian R and D dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengumpulan Data Desain Produk Potensi dan Masalah Validasi Desain Revisi Produk Uji coba Produk Awal Revisi Produk Awal Uji coba Produk Akhir Revisi Produk Akhir Produk Akhir

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan Research and Development R and D berdasarkan Sugiyono 2013 adalah sebagai berikut.

3.4.1 Potensi dan Masalah

Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan penelitian Utami 2014 menunjukkan bahwa persentase setiap aspek yang terkandung dalam lterasi sains kurang seimbang. Pada 3 buku A, B, dan C yang diteliti, memiliki hasil yang tidak jauh berbeda yakni persentase tertinggi dari keempat aspek literasi sains adalah aspek sains sebagai batang tubuh pengetahuan sehingga lebih banyak menyajikan konsep, fakta, hukum, hipotesis, teori, model, dan pertanyaan yang meminta siswa untuk mengingat informasi yang pernah didapatkan. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengembangkan bahan ajar berbasis literasi sains yang diharapkan dapat mengatasi masalah kurang seimbangnya aspek literasi sains. Permasalahan yang diangkat berpotensi untuk mengembangkan bahan ajar berbasis literasi sains karena belum ada yang mengembangkan bahan ajar berbasis literasi sains untuk kelas VIII.

3.4.2 Mengumpulkan Informasi

Informasi diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Utami 2014 tentang analisis muatan literasi sains bahan ajar yang digunakan khususnya di Kota Semarang yang menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan kurang seimbang dan masih didominasi oleh aspek sains sebagai batang tubuh pengetahuan sedangkan untuk aspek teknologi dan masyarakat masih rendah.