yang baru baginya, mereka dapat berkonsentrasi dengan baik dan sangat bersemangat, misalnya ketika menonton televisi atau bermain komputer. Ada juga
anak inattentive yang tampak diam dan berperilaku baik, tapi sering tidak dapat menerima materi dan kehilangan hal-hal penting dalam proses belajarnya
sehingga tanpa disadari mereka juga akan mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan penjelasan para ahli terkait gangguan perhatian diatas, dapat
disimpulkan bahwa gangguan perhatian merupakan salah satu tipe dari gangguan ADHD dimana anak-anak dengan masalah utamanya terletak di rendahnya
konsentrasi, sulit berfokus pada sesuatu dan sangat mudah teralihkan perhatiannya dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Gangguan ini mulai tampak menjadi
masalah bagi anak setelah anak memasuki usia sekolah dan ditandai dengan adanya ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang
dihadapi sehingga rentang perhatiannya sangat singkat waktunya dibandingkan anak lain yang seusianya.
2.4 Karakteristik Gangguan Perhatian
Menurut Nuryanti, L 2008:79 anak dengan gangguan perhatian atau disebutnya kurangnya kemampuan memusatkan perhatian, memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1 Ketidakmampuan
memperhatikan detil atau melakukan kecerobohan dalam mengerjakan tugas, bekerja, atau aktivitas
lain. 2
Kesulitan memelihara perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain.
3 Kadang-kadang terlihat tidak perhatian ketika berbicara dengan
orang lain. 4
Tidak mengikuti perintah dan kegagalan menyelesaikan tugas. 5
Kesulitan mengorganisasikan tugas dan aktivitas.
6 Kadang-kadang menolak, tidak suka, atau enggan terlibat dalam
tugas yang memerlukan proses mental yang lama, misalnya tugas sekolah.
7 Sering kehilangan barang miliknya, misalnya mainan, pensil
dan buku. 8
Mudah terganggu stimulus dari luar. 9
Sering lupa dengan aktivitas sehari-hari.
Sedangkan Santoso, Hargio 2012:98 gejala kekurangan perhatian pada anak meliputi beberapa kriteria dibawah ini, yaitu:
1 Tidak memperhatikan dengan detail
2 Membuat kesalahan atau ceroboh
3 Sulit untuk tetap terfokus, mudah terganggu
4 Tidak mendengarkan bila diajak berbicara
5 Memiliki kesulitan mengingat sesuatu dan mengikuti instruksi
6 Bermasalah pada organisasi, perencanaan kedepan, dan
finishing 7
Bosan dengan tugas sebelum itu selesai 8
Sering kehilangan atau lupa pekerjaan rumah, buku, mainan atau barang lain
9 Sering meninggalkan tempat duduknya dalam situasi dimana
diharapkan duduk tenang 10
Bergerak disekitar terus menerus, sering berjalan atau memanjat tidak tepat
11 Berbicara berlebihan
12 Kesulitan bermain dengan tenang atau bersantai
13 Bertindak tanpa berfikir
14 Tidak bisa menunggu gilirannya di garis atau dalam permainan
15 Mengatakan hal yang salah pada waktu yang salah
16 Sering menyela orang lain
17 Ketidakmampuan untuk menjaga emosi, sehingga ledakan
marah.
Selanjutnya hasil penelitian DSM IV dalam Peternotte, A Jan Buitelaar 2010: 196 menyebutkan bahwa karakteristik gejala kurangnya pemusatan
perhatian paling tidak meliputi enam kriteria dari sembilan kriteria dibawah ini:
1 Sering kali tidak baik dalam melihat hal-hal yang detail, atau
dalam mengerjakan tugas sekolah serta dalam kegiatan-kegiatan lain membuat kesalahan-kesalahan karena ketidaktelitian.
2 Sering kesulitan memusatkan perhatian untuk sebuah tugas atau
permainan. 3
Sering tampak tidak mendengarkan bila seseorang berbicara terhadapnya.
4 Sering kesulitan mengikuti sebuah intruksi secara penuh atau
saat harus mengerjakan tugas sekolah, melakukan pekerjaan atau tugas-tugas lain tidak selesai bukan dikarenakan perilaku
membangkang atau juga bukan karena tidak mampu memahami intruksi.
5 Sering kai kesulitan mengorganisasikan aktivitas dan tugas.
6 Sering meninggalkan tugas-tugas yang membutuhkan waktu
yang lama misalnya: pekerjaan sekolah dan pekerjaan rumah, membencinya atau tidak mau memulainya.
7 Sering kehilangan barang-barang yang dibutuhkan untuk
mengerjakan tugas-tugas atau aktivitas lain misalnya mainanya, latihan-latihan dari sekolah, pensil, buku dan alat-
alat kerja.
8 Sering mudah beralih perhatian
9 Sering kali lupa pada hal-hal yang sederhana
Selain ketiga pendapat diatas mengenai karakteristik gangguan perhatian, www.chadd.org
menyebutkan beberapa karakteristik anak dengan gangguan perhatian diantaranya:
1
Fails to give close attention to details or makes careless mistakes gagal memberikan perhatian secara detail atau
membuat kesalahan kurang perhatian
2
Has difficulty sustaining attention kesulitan memusatkan perhatian
3
Does not appear to listen tidak terlihat mendengarkan
4
Struggles to follow through on instructions berjuang mengikuti instruksi atau perintah
5
Has difficulty with organization kesulitan dalam berorganisasi
6
Avoids or dislikes tasks requiring sustained mental effort menghindari atau tidak suka dengan tugas yang membutuhkan
usaha mental yang berkelanjutan
7
Is easily distracted mudah teralihkan
8
Is forgetful in daily activities sering lupa dalam kegiatan sehari-hari
Dari berbagai kriteria menurut pendapat ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak dikatakan mengalami gangguan perhatian predominantly
inattentive manakala meliputi beberapa kriteria berikut: 1
Sering tidak teliti dan melakukan kesalahan dlam mengerjakan tugas kegiatan.
2 Sering lupa dalam hal kegiatan yang sederhana sehari-hari
3 Mudah teralihkan perhatiannya
4 Sering kehilangan meninggalkan barang-barang seperti peralatan sekolah,
pensil, buku dll. 5
Mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan tugas atau aktivitas 6
Kesulitan dalam mengikuti instruksi dalam suatu tugas 7
Nampak tidak mendengarkan manakala ada seseorang yang berbicara kepadanya
8 Sering meninggalkan tugas-tugas yang membutuhkan waktu lama dalam
pengerjaannya 9
Cepat bosan terhadap suatu aktivitas 10
Ketidakmampuan menjaga emosi
2.5 Faktor Penyebab Gangguan Perhatian