3 Tujuan Studi Kasus 4 Tahapan Studi Kasus

Berdasarkan keempat pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa studi kasus merupakan suatu metode untuk mempelajari dan mengetahui secara lengkap tentang suatu fenomena yang hendak diteliti. Fenomena yang hendak diteliti bisa berkaitan dengan individu, kelompok, organisasi ataupun masyarakat.

2.2. 2 Ciri-ciri Kasus

Ciri-ciri studi kasus yang baik menurut Supriyo 2008:2 dalam konteks bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 1 Merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang dipandang sebagai suatu masalah yang cukup serius, yang dialami oleh siswa baik secara perorangan maupun kelompok. 2 Masalah tersebut masih berada dalam wilayah kewenangan atau ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah. 3 Tidak terselesaikannya masalah tersebut secara tepat sehat, akan menimbulkan kerugian maupun hambatan perkembangan, maupun merugikan pihak lain mengancam diri sendiri maupun pihak lain. 4 Pada umumnya perlu mendapatkan bantuan dalam proses penyelesaiannya.

2.2. 3 Tujuan Studi Kasus

Tujuan studi kasus menurut Tohirin 2012: 21 adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai peristiwa komunikasi kontemporer yang nyata dalam konteksnya”. Sedangkan Winkel 2004: 311 mengemukakan tujuan studi kasus yang tersurat dalam pengertian studi kasus yaitu “.....dengan tujuan memahami individualitas dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya”. Menurut Mulyana 2001: 201 tujuan studi kasus yaitu “berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti”. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Pandangan tersebut yang untuk kemudian dijadikan acuan untuk memberikan rekomendasi serta upaya penanganan sebagai tindak lanjut dari studi kasus yang dilakukan. Berdasarkan pendapat diatas, tujuan studi kasus adalah untuk mengenal pribadi klien dan masalah yang dihadapinya secara mendalam, menentukan faktor penyebab masalah untuk kemudian dicari alternatif pemecahan masalah guna membantu individu agar dapat hidup selaras dan bahagia.

2.2. 4 Tahapan Studi Kasus

Menurut Supriyo 2008: 3 sebelum masuk pada tahapan studi kasus harus didahului dengan pengenalan kasus yang meliputi: identifikasi klien,keluhan kejadian masalah yang disampaikan, riwayat hidup, riwayat pekerjaan, hubungan sosial, keadaan keluarga, keadaan pribadi dan kesimpulan. Tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut Supriyo, 2008: 5: 1 Identifikasi kasus, merupakan langkah awal dari kegiatan diagnostik. Dalam identifikasi kasus diperlukan data yang lengkap dan akurat. 2 Analisis dan diagnosis kasus, merupakan tahapan yang pada prakteknya tidak bisa dipisahkan. Sebelum dilakukan diagnosis, perlu adanya analisis yaitu menjabarkan, menguraikan, serta menerangkan secara rinci dan lengkap tentang permasalahan itu sendiri. Setelah itu dilakukan diagnosis, yaitu mengenal, menetapkan, atau menentukan sifat, serta hakikat dari suatu peristiwa melalui pengamatan terhadap gejala. Tujuan diaognosis adalah terpahaminya masalah klien yang sebenarnya, klien dapat memahami dirinya dan merumuskan kesimpulan diagnosis, saran atau rekomendasi.

2.3 Konsep Gangguan Perhatian Predominantly Innattentive

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMPN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 13 197

MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

1 51 321

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JAWA MELALUI MODEL ARIAS SISWA KELAS IIB SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

2 42 246

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI SD HJ.ISRIATI BAITURRAHMAN 01 SEMARANG

0 7 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 SEMARANG

1 13 311

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

2 25 28

MENGURANGI SIKAP NARSIS SISWA MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DI KELAS XI RPL SMK SWASTA NAMIRA MEDAN TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 0 23

PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 1 82