32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti
mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang- orang di tempat penelitian McMillan Schumacher, 2003.
Moleong 2009:6 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut:
Metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode alamiah.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Moleong tersebut, penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan
mendalam terhadap fenomena tertentu yang dialami subjek dengan cara mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab gangguan perhatian pada siswa kelas bawah SD IT Cahaya Bangsa Semarang dan tingkat
gangguan perhatian yang dialami oleh siswa kelas bawah SD IT Cahaya Bangsa. Informasi mengenai faktor-faktor yang melatar belakangi gangguan
perhatian tersebut dapat diperoleh dari siswa itu sendiri, wali kelas, orang tua dan teman sebaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sejumlah data dan latar
belakang kehidupan siswa, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari- hari di rumah. Latar belakang ini dipandang sangat penting, sebab munculnya
gangguan perhatian tidak bisa dipisahkan dengan sejumlah faktor yang melatar belakanginya.
Mengingat jenis dan sifat data seperti tersebut, maka jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah studi kasus. Mulyana
2001: 201 menyatakan bahwa “studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu
organisasi, suatu program atau situasi social.” Sedangkan Winkel 2004: 311
studi kasus merupakan “metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang individu secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami
individualitas dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya.” Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data
mengenai subjek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan mengungkap kasus secara lebih mendalam yang dialami oleh siswa melalui wawancara, dokumentasi
dan observasi.
3.2 Variabel Penelitian