Zona 1 satu Penataan Pengelompokan Pedagang

lebih mudah untuk menemukan barang-barang keperluan mereka karena pengunjung dapat mengetahui lokasi dagangan baraang yang mereka butuhkan.

4.3.2 Penataan Pengelompokan Pedagang

Penataan pengelompokan pedagang terdiri dari pengelompokan pedagang, penataan pedagang dan pembatasan lahanlokasi yang ditempati oleh pedagang setiap hari Minggu pagi.

A. Zona 1 satu

• Pengelompokan Pedagang Pada Kawasan Zona I satu terdapat tujuh kelompok barang dagangan dimana dalam satu kelompok tediri dari beberapa jenis barang dagangan. Berikut ini adalah Pengelompokan pedagang berdasarkan jenis barang dagangan pada Zona 1 satu. Gambar 4.13 Pengelompokan pedagang berdasarkan Jenis barang dagangan Pada Zona 1 satu Pada kelompok dagangan yang ada pada Zona 1 satu yaitu: kelompok dagangan jenis tekstil, kelompok dagangan jenis aksesoris, kelompok dagangan jenis hiburan, kelompok dagangan jenis peralatan rumah tangga, kelompok dagangan jenis jajanan, kelompok dagangan jenis alas kaki dan tas, kelompok dagangan jenis mainan. Pada Zona 1 satu tidak terdapat kelompok dagang jenis sayur-sayuran dan penjual khusus hewan, karena lokasi tempat pedagang pada Zona 1 satu berdekatan dengan pasar sayur-sayuran yang terletak di Jalan Sukasari yang beroperasi setiap hari. Sedangkan penjual khusus hewan tidak terdapat pada Zona 1 satu karena jumlah dagangan tersebut di Kawasan Gasibu secara keseluruhan jumlahnya sangat sedikit, oleh karena itu jenis jualan khusus hewan hanya terdapat pada Zona 2 dua. • Penataan Pedagang Jika melihat kebutuhan pengunjung Kawasan Gasibu setiap hari Minggu pagi, dimana jenis belanjaanya didominasi oleh jenis pakaian. Hal tersebut terjadi karena pengunjung Kawasan Gasibu setiap hari Minggu pagi rata-rata berusia remaja dengan tingkat pendidikan rata-rata SLTP, SLTA, dan Mahasiswa yang membutuhkan pakaian-pakain dengan model terbaru, sedangkan Kawasan Gasibu merupakan tempat yang paling cocok untuk berbelanja karena bisa mendapatkan barang dengan harga yang terjangkau. Untuk itu penataan pedagang pada Zona 1 satu didominasi oleh kelompok dagangan jenis pakaian sesuai dengan kebutuhan pengunjungnya. Berikut dapat dilihat penataan pedagang di Zona 1 satu pada gambar 4.14. Gambar 4.14 Penataan Pedagang Pada Zona 1 satu Sesuai dengan teori penataan PKL, bahwa pola penyebaran fisik pedagang kaki lima yang ada pada Zona 1 satu adalah pola penyebaran memanjang Linier Concentrations , dimana pola penyebaran memanjang tersebut terjadi disepanjang Jalan Japati timur dan Jalan Japati Barat yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya jika hari Minggu pagi. Dalam penataan pedagang pada kawasan Zona 1 satu, ditentukan batas- batas lokasi yang bisa ditempati oleh pedagang, sehingga aktifitas lain selain perdagangan yang ada di sekitar kawasan tersebut tidak terganggu oleh aktifitas Mingguan ini. Adapun batas-batas lokasi yang dapat ditempati oleh pedagang pada Zona 1 satu adalah: - Sebelah Barat berbatasan dengan kampus Universitas Padjadjaran - Sebelah Timur berbatasan dengan kantor PT. Telekomunikasi - Sebelah Utara berbatasan dengan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat - Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan surapati. Pembatasan lokasi tersebut menunjukan bahwa lokasi yang dapat ditempati oleh pedagang pada Zona 1 satu adalah Jalan Japati Barat dan Jalan Japati timur. Kelompok jenis dagangan yang ada pada Jalan Japati Barat dan Jalan Japati Timur yaitu: kelompok dagangan jenis tekstil, kelompok dagangan jenis akasesoris, kelompok dagangan jenis peralatan rumah tangga, kelompok dagangan jenis alas kaki dan tas, kelompok dagangan jenis hiburan, kelompok dagangan jenis mainan, kelompok dagangan jenis jajanan. Kedua jalan tersebut masing- masing mempunyai jenis dagangan yang sama sehingga pengunjung yang sedang berbelanja mudah untuk menemukan jenis dagangan yang mereka butuhkan. Pedagang yang menempati Jalan Japati Barat dan Jalan Japati Timur untuk berdagang menempati kedua bahu jalan tersebut, sehingga pada tengah-tengah jalan dapat dilaluri oleh pengunjung yang sedang berbelanja. Masing-masing jalan lokasi tempat pedagang mempunyai satu jalur yang dapat dilaluri oleh pengunjung yang sedang berbelanja, sehingga pengunjung lebih nyaman dalam berbelanja karena mempunyai jalur yang luas ketika sedang berbelanja. Dengan adanya jalur yang luas tersebut memberikan ruang pandang dan ruang tawar menawar kepada pengunjung, sehingga pengunjung yang hanya sekedar lewat tidak terganggu oleh pengunjung yang sedang melakukan transaksi, sehingga pergerakan pengunjung tidak terganggu dan lancar.

B. Zona 2 dua

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA (STUDI KASUS RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA PASURUAN)

4 9 13

PENGATURAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS LINGKUNGAN KOTA (STUDI KASUS : KAWASAN PERDAGANGAN CICADAS)

0 21 1

Studi Persepsi Pedagang Dan Pengunjung Tentang Kegiatan Perdagangan Kaki Lima Di Kawasan Gasibu Dan Sekitarnya Serta Penataan Fisik Kegiatan Perdagangan Di Kawasan Tersebut Sebagai Wisata Belanja Temporer

4 47 61

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 1 16

PENDAHULUAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkliwon).

0 1 8

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 2 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DALAM PROGRAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN TAMAN PINANG.

3 35 100

Penataan Koridor Kebondalem sebagai Kawasan Wisata Belanja

0 2 6

PENATAAN TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENINGKATAN TARAF HIDUP PEDAGANG (STUDI KASUS DI KAWASAN MANAHAN SOLO)

0 0 7

MANAJEMEN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN STADION MAULANA YUSUF KOTA SERANG

0 0 299