Metode Penelitian Teknik Sampling Metode Analisis

10

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Kegiatan perdagangan yang ada di Kawasan Gasibu dan sekitarnya hanya berlangsung pada hari Minggu saja, oleh karena itu penelitian ini mengkhususkan pada hari Minggu saja sesuai dengan jam keberadaan kegiatan perdagangan yaitu mulai jam 06.00 pagi sampai 12.00 siang. Adapun kajian-kajian teori maupun substansi yang mendukung tercapainya tujuan dan sasaran penelitian, yaitu mencakup: a Materi pendukung dalam melakukan kajian; terdiri dari definisi pariwisata, konsep penataan PKL, dan materi pendukung lainnya dalam mempermudah pencapaian tujuan dan sasaran. b Fokus kajian atau pembahasan dalam studi ini dibatasi beberapa aspek, yaitu: 1. Karakteristik Pedagang 2. Karakteristik Pengunjung 3. Persepsi Pedagang terhadap kegiatan di Kawasan Gasibu pada hari Minggu pagi 4. Persepsi pengunjung terhadap kegiatan di Kawasan Gasibu pada hari Minggu pagi 5. Penataan pedagang berdasarkan harapan pedagang 6. Penataan pedagang berdasarkan harapan pengunjung 7. Usulan penataan pedagang di Kawasan Gasibu pada hari Minggu pagi • Pengelompokan pedagang berdasarkan jenis dagangan • Pengaturan jalur pergerakan pengunjung • Penempatan tempat parkir • Pembatasan lokasi pedagang

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk meneliti sekelompok manusia, suatu objek, atau suatu kondisi pada masa sekarang. Analisis ini digunakan untuk memberikan deskripsi, gambaran, mengenai fakta-fakta atas fenomena yang sedang diamati dalam studi. 11 Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang menggambarkan Kawasan Gasibu.

1.5.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi, pengumpulannya dilakukan dengan cara survey primer dan survey skunder. Berikut ini adalah survey yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tersebut:

A. Survey Primer

1. Observasi lapangan dengan melihat kondisi eksisting Kawasan Gasibu untuk mendapatkan fakta yang ada di lokasi studi. 2. Wawancara kepada pihak pengelola Kawasan Gasibu, dalam hal ini dinas pertamanan Kota Bandung, dilakukan untuk mendapatkan keterangan kepemilikan dan pengelolaan Lapangan Gasibu dan sekitarnya. Selanjutnya dilakukan juga wawancara langsung dengan bagian Perencanaan Dinas Pertamanan Kota Bandung, guna mendapatkan data dan informasi mengenai Kawasan Gasibu. 3. Menyebarkan kuesioner kepada pedagang kaki lima dan pengunjung yang ada di Kawasan Gasibu pada hari Minggu pagi, untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai Kawasan Gasibu. 4. Dokumentasi, berupa pengambilan gambar di Kawasan Gasibu, yang bertujuan untuk melihat kondisi eksisting lokasi studi.

B. Survey Sekunder

Survey sekunder dilakukan untuk memperoleh data sekunder, yaitu dengan mengumpulkan data dari berbagai dinas, instansi, atau lembaga yang terkait. Adapun survey sekunder lain yang dilakukan adalah studi kepustakaan. Survey ini dilakukan untuk mengkaji teori dan informasi yang berhubungan dengan penataan serta teori lain yang berhubungan dengan kepariwisataan. 12

1.5.3 Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak sederhana random sampling. Metode pengambilan sampel acak sederhana adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua anggota populasi menjadi anggota dari kerangka sampel Sugiarto, 2003. Dalam menentukan ukuran jumlah sampel dilakukan dengan mengacu pada pendapat Slovin Umar, 2005 sesuai dengan rumus: Keterangan n = jumlah sample N = jumlah populasi 1 = konstanta E = error kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 0,1 Diketahui jumlah N pedagang di Kawasan Gasibu pada hari Minggu berjumlah 8.501 pedagang perhitungan pedagang, 14 Maret 2010 dan N pengunjung Kawasan Gasibu pada hari Minggu pagi sekitar 20.000 pengunjung dalam Ferda Yerina: 2000,10, maka: • Pedagang 8.501 n = 1+8.5010,1 2 = 98,83 100 Jadi responden yang dipilih untuk penyebaran kuesioner pedagang sebanyak 100 responden. N n= 1+Ne 2 13 • Pengunjung 20.000 n = 1+20.0000,1 2 = 200 Jadi responden yang dipilih untuk penyebaran kuesioner pengunjung sebanyak 200 responden.

1.5.4 Metode Analisis

Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan metode analisis Crosstab. Metode analisis kualitatif digunakan menganalisis kondisi eksisting kawasan pariwisata, analisis karakteristik pedagang dan pengunjung, dan analisis penataan di kawasan pariwisata, dimana data ini bersifat monografis atau dalam bentuk kasus-kasus yang tidak disusun ke dalam suatu struktur klasifikatoris. Sedangkan metode analisis Crosstab digunakan untuk melakukan tabulasi silang antara karakteristik pengunjung dan pedagang dengan persepsi pengunjung dan pedagang terhadap Kawasan Gasibu melalui perangkat lunak yang dinakaman SPSS, setelah itu baru dilakukan analisis deskriptif.

1.5.5 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA (STUDI KASUS RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA PASURUAN)

4 9 13

PENGATURAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS LINGKUNGAN KOTA (STUDI KASUS : KAWASAN PERDAGANGAN CICADAS)

0 21 1

Studi Persepsi Pedagang Dan Pengunjung Tentang Kegiatan Perdagangan Kaki Lima Di Kawasan Gasibu Dan Sekitarnya Serta Penataan Fisik Kegiatan Perdagangan Di Kawasan Tersebut Sebagai Wisata Belanja Temporer

4 47 61

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 1 16

PENDAHULUAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkliwon).

0 1 8

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 2 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DALAM PROGRAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN TAMAN PINANG.

3 35 100

Penataan Koridor Kebondalem sebagai Kawasan Wisata Belanja

0 2 6

PENATAAN TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENINGKATAN TARAF HIDUP PEDAGANG (STUDI KASUS DI KAWASAN MANAHAN SOLO)

0 0 7

MANAJEMEN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN STADION MAULANA YUSUF KOTA SERANG

0 0 299