Metode Pembelajaran LANDASAN TEORI

5. BersahabatAkrab User Friendly Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabatakrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan,, merupakan salah satu bentuk user friendly.

2.7. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran suatu praktikum hendaknya dapat memperlihatkan sebuah proses yang secara tidak langsung melalui media audio visual yang diharapkan nantinya siswa dapat melakukan proses seperti yang digambarkan dalam video. Terdapat banyak model pembelajaran dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya diantanya yaitu koperatif CL, Cooperative Learning, kontekstual CTL, Contextual Teaching and Learning, pembelajaran langsung, pembelajaran berbasis masalah, problem solving, problem soving, SAVI, jigsaw, GI, dsb. Peneliti memilih metode Project Based Learning PjBL karena metode ini dilaksanakan dengan cara bertahap sehingga sesuai dengan kegiatan pembelajaran praktikum yang membutuhkan proses. Menurut Cord et al., dalam Trianto 2014: 42 Project Based Learning PjBL adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. PjBL membantu siswa mengembangkan berbagai kemampuan seperti intelektual, sosial, emosional, dan moral. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswastudent centered dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya. Langkah- langkah dalam PjBL sebagaimana dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation George Lucas, 2005 dalam Trianto 2014: 52 terdiri dari: a. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing pengetahuan, tanggapan, kritik, dan ide siswa mengenai tema proyek yang diangkat, b. Perencanaan aturan pengerjaan proyek Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai sujek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c. Membuat jadwal aktivitas Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama dalam pengerjaan proyek. d. Me-monitoring perkembangan proyek siswa Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitor dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. e. Penilaian hasil kerja siswa Penilaian dilakukan untuk membantu siswa dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f. Evaluasi pengalaman belajar siswa Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

2.8. Kerangka Berpikir