Komunikasi Lisan dan Tulisan

2.2 Komunikasi Lisan dan Tulisan

Menurut pendapat Widjaja 2000:98 Proses komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan pesan atau informasi. Apa yang dipikirkan itu kemudian dilambangkan simbol, baik berupa ucapan ataupun tulisan. Hal tersebut itulah yang dinamakan komunikasi lisan dan tulisan. Dalam ilmu komunikasi, komunikasi lisan dan tulisan termasuk dalam komunikasi verbal. Sedangkan komunikasi verbal sendiri dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara lisan dan tertulis. Menurut pendapat Widjaja 2000:99 komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan secara lisan. Komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung berhadapan atau tatap muka dan dapat juga dilakukan menggunakan media, misalnya media telepon. Kebaikan komunikasi lisan antara lain dapat dilakukan secara cepat, langsung, terhindar salah paham, jelas, dan informal. Sedangkan kekurangannya kadang-kadang dilaksanakan secara lamban dan lambat, adanya dominasi atasan atau seseorang, perbedaan bahasa yang menjadikan komunikasi tidak lancar, dan kadang-kadang dilaksanakan satu arah. Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan yang disampaikan secara tertulis. Dalam komunikasi tulisan penyampaian pesan atau informasi dilakukan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan media surat, gambar, lukisan, grafik, dan lain-lain. Kebaikan komunikasi tulisan antara lain adalah bahwa komunikasi itu telah dipersiapkan terlebih dahulu secara baik, dapat dibaca berulang-ulang, menurut prosedur tertentu, dan mengurangi biaya. Sedangkan kekurangannya antara lain adalah memerlukan dokumentasi yang cukup banyak, kadang-kadang tidak jelas, umpan balik yang diminta cukup lama datangnya birokrasi. Untuk mengatasi hal ini dalam komunikasi tertulis diusahakan: a. Menggunakan kata-kata sederhana. b. Menggunakan kata-kata pendek yang lazim. c. Memberi ilustrasi, bagan, denah, dan sket untuk memperjelas. d. Mengutamakan logika dan langsung. e. Memahami kerja aktif dan positif. f. Menghindari kata-kata yang tidak perlu. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi pasti menggunakan simbol baik berupa ucapan atau tulisan yang keduanya mempunyai kebaikan dan kekurangannya masing-masing,

2.3 Pengertian Kosakata