Hipotesis Pendekatan Penelitian Variabel Penelitian Populasi dan Sampel

seseorang, maka akan semakin besar pula kemungkinan seseorang untuk terampil berbahasa. Kemampuan berbicara sering dikaitkan dengan penguasaan terhadap aspek-aspek bahasa yang meliputi kosakata, pelafalan dan ejaan. Dari semua aspek bahasa tersebut, aspek kosakata dianggap sebagai aspek yang paling penting karena tanpa penguasaannya tidak mungkin orang bisa menggunakan bahasa. Oleh karena itu penguasaan kosakata bahasa Jepang merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai dalam berbicara bahasa Jepang.

2.9 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dikemukakan, maka diajukan hipotesis sementara berupa hipotesis kerja Ha yaitu ada korelasi antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara. Untuk menguji hipotesis kerja yang diajukan diperlukan hipotesis nol Ho yaitu tidak ada korelasi antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pendekatan penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, validitas, reliabilitas, sistem penilaian, dan teknik analisis data.

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik penelitian korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu penguasaan kosakata dan variabel terikat yaitu kemampuan berbicara bahasa Jepang.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara yang terdiri dari 8 kelas dan jumlah siswa tiap kelas adalah 34 siswa, kecuali siswa kelas XI IPS yang berjumlah dua kelas yang masing-masing kelas berjumlah 38 siswa. Oleh karena jumlah populasi yang terlalu banyak, maka diambil sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah wakil dari populasi yang diteliti. Sampel yang dipilih secara acak adalah kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara karena tingkatan kemampuan di semua kelas tersebut seimbang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa.

3.4 Metode Pengumpulan Data