12. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk bagai sebagai berikut :
Pada kondisi awal, guru belum menerapkan origami sebagai pembelajaran motorik halus, sedangkan anak atau siswa keterampilan motorik
halusnya masih kurang. Sebagai tindakan guru menerapkan kegiatan origami sebagai alat permainan, dengan memberikan teknik permainan dasar kegiatan
origami, kemudian diberikan permainan yang menarik, indah dipandang sehingga anak termotivasi untuk meningkatkan keterampilan.
Selajutnya menggunakan origami sebagai media belajar, dengan memberikan pelajaran yang bertahap dengan tingkat kesulitan yang semakin
meningkat dan dilakukan dengan berulang-ulang. Dengan demikian kondisi akhir diharapkan keterampilan motorik halus anak mengalami peningkatan.
Guru : Belum menerapkan Origami sebagai pembelajaran motorik halus
Siswa : Keterampilan Motorik Halus Anak masih kurang
Guru : Menerapkan permainan Origami pada pembelajaran
Siswa : Keterampilan Motorik Halus anak mengalami peningkatan
Keterampilan motorik halus merupakan dasar untuk dapat mengembangkan kreativitas dalam kegiatan origami. Untuk dapat
mengembangkan kreativitas anak adalah dengan membesaskan anak untuk berkreasi sesuai dengan ide dan pengalaman masing-masing anak.
Cara mengajar dikatakan baik jika dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan melalui pengajaran, sehingga
guru dituntut untuk lebih kreatif. Dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
diantaranya adalah
dengan kegiatan
origami untuk
meningkatkan keterampilan motorik halus yang pada akhirnya dapat meningkatkan kreativitas anak.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelompok A Raudlotul Athfal Al Ikhlas Semarang Barat, peneliti menemui hambatan, yaitu
pembelajaran lebih banyak dilakukan di kelas dan kurang bervariasi sehingga pembelajaran kurang menarik yang mengakibatkan peningkatan keterampilan
motorik halus lambat. Untuk itu perlu diterapkan kegiatan yang tepat dalam menanggulangi
hambatan tersebut. Cara yang ditempuh dalam meningkatkan keterampilan motorik halus dengan menggunakan kegiatan Origami baik di kelas maupun di
luar kelas, dan kegiatan tersebut dibuat yang lebih menarik dan vatiatif.
13. Hipotesis