Anak Usia Dini Motorik Halus

12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Anak Usia Dini

Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiiiki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik halus dan kasar, kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosial ekonomi sikap dan perilaku serta agama bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini, yaitu : 1. Tujuan utama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa. 2. Tujuan penyerta untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar akademik di sekolah. Rentangan anak usia dini menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 202003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa Negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun. Ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini 1. Infant 0-2 tahun 2. Toddler 2-3 tahun 3. Preschool Kindergarten children 3-6 tahun 4. Early Primary School SD kelas awal 6-8 tahun

B. Motorik Halus

Pengertian Motorik Halus menurut Moelichatoen 2004 adalah merupakan kegiatan yang menggunakan otot-otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak, sedangkan menurut Hurlock 1975 Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Menurut Susanto 2011 motorik halus adalaah gerak halus yang melibatkan bagian – bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot – otot kecil saja, Karena tidak memerlukan tenaga. Namun begitu gerakkan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cepat. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya perkembangan ini sejalan dengan kematangan saraf dan otak anak, sehingga setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang komplek dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang di kontrol oleh otak. Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Menurut Harlock 1996, bahwa Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerak jasmani melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Pengertian Perkembangan Motorik Halus, menurut Lady Boutique 2012, Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak di tekankan pada koordinasi gerak motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerak motorik halus anak sangat berkembangan bahkan hampir sempurna Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini di sebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerak motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata, lengan dan tubuh bersamaan, antara lain dapat di lihat pada waktu anak menulis atau menggambar. Menurut Nursalam 2005 Perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi perkembangan motorik halus. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan ketrampilan fisik yang melibatkan otak kecil dan koordinasi tangan-tangan. Saraf motorik halus ini dapat di latih dan di kembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinyu secara rutin. Seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukkan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya. Berdasarkan teori tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus adalah kemampuan gerak keterampilan fisik seseorang berdasarkan koordinasi otak kecil, dan otot-otot halus jari dan tangan yang dipengaruhi oleh belajar dan berlatih

C. Kegiatan Origami