Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

40 c. Mengupayakan kehidupan lanjut usia lebih bermakna bagi diri, keluarga dan masyarakat d. Menjamin terlaksananya pelayanan bagi lanjut usia yang disesuaikan dengan perkembangan pelayanan lansia secara terus menerus serta meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak. e. Memberikan kesempatan kepada lanjut usia untuk mendapatkan hak menentukan pilihan bagi dirinya sendiri.

2.8 Kerangka Berfikir

Lanjut usia merupakan suatu periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh bermanfaat. Lanjut usia dianggap sebagai orang yang mengalami penurunan, baik secara fisik sosial, kognitif maupun ekonomi. Lansia cenderung membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya sehari-hari. Melihat kondisi tersebut tentunya dibutuhkan peran pekerja sosial secara berkesinambungan dan menyeluruh, terpadu dan sinergis baik dari pihak sosial, melalui lembaga sosial. Lembaga sosial dalam penelitian ini yaitu Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Kabupaten Brebes. Dalam kegiatannya Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memantau dan memlihara hasil-hasil yang dicapai dari proses pelayanan. Oleh karena itu pekerja sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan pelayanan yang ada di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Tugas pekerja sosial adalah 41 membantu lanjut usia dalam hal memperbaiki, mengembalikan, meningkatkan dan mengembangkan keberfungsian sosial lansia serta mendorong terjadinya perubahan sosial demi tercapainya kesejahteraan sosial lansia, sehingga lansia dapat hidup secara mandiri tanpa menggantungkan dirinya kepada orang lain. Dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia, pekerja sosial melaksanakan kegiatan pelayanan dengan berbagai macam program, seperti pelayanan bimbingan fisik, bimbingan spiritual, bimbingan sosial dan bimbingan keterampilan. Melalui pelaksanaan pelayanan bimbingan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes penerima manfaat lanjut usia memperoleh kesejahteraan sosial yang memang seharusnya lanjut usia dapatkan agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan berperan aktif secara wajar dalam hidup bermasyarakat. Namun dalam melaksanakan kegiatannya seringkali pekerja sosial dihadapkan dalam berbagai faktor dalam pelaksanaan pelayanan yang dapat menyebabkan kepada keberhasilan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia yang ada di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Kabupaten Brebes. 42 Bagan 1.1. Kerangka Berfikir Lansia dengan berbagai permasalahan Peran Pekerja Sosial 1. Fasilitator 2. Perantara 3. Mediator 4. Pembela 5. Pelindung Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes 1. Bimbingan Fisik 2. Bimbingan Spirtual 3. Bimbingan Sosial 4. Bimbingan Keterampilan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Faktor Pendukung dan Penghambat 43

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif memiliki prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa lisan atau kalimat tertulis bukan angka, sesuai yang dikatakan Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2010: 4 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka Moleong, 2010: 11. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan agar peneliti dapat mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta memperoleh data yang mendalam dari judul penelitian yaitu peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes. Adapun alasannya dalam menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui tentang peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia yang mana dibutuhkan suatu metode pengumpulan data secara mendalam, terbuka dan terstruktur yang dapat dicapai sesuai kegiatan peneliti. Sesuai alasan ini penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti karena sesuai dengan tujuan