90 “untuk makan sehari tiga kali mbak pagi, siang dan malam, snack
dua kali sehari pagi dan sore, kalau minum susu seminggu dua kali bagi saya ya alhamdulilah mbak seneng sekali artinya sudah
tercukupi, pakaian setiap bulan ganti, setiap lebaran juga dapat satu setel
pakaian dari sini kadang juga dapat dari donator” Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan
kesehatan yang dilakukan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan
lanjut usia agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara wajar. Pelayanan bimbingan fisik yang dilakukan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono
Brebes yaitu melalui kegiatan senam, kerja bakti, dan pemeriksaan kesehatan melalui posyandu lansia yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Serta pemenuhan kebutuhan
lanjut usia melalui pemenuhan asupan makanan, dan sandang pakaian bagi penerima manfaat lanjut usia di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes.
4.1.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pelayanan di Unit
Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes
Faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan pelayanan bagi lanjut usia adalah dengan adanya fasilitas atau sarana prasarana yang memadai di dalam lembaga
sendiri, adanya kerjasama antara Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono dengan beberapa instansi daerah seperti kantor dinas kesehatan, puskesmas, departemen
agama serta masyarakat yang telah mendukung dalam melaksanakan pelayanan kepada lanjut usia. Serta anggaran atau dana dari pemerintah yaitu Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang digunakan untuk kegiatan pelayanan bimbingan bagi penerima manfaat lanjut usia. Sedangkan faktor penghambatnya
91
adalah kondisi penerima manfaat yang tidak sehat serta susah untuk diajak dalam kegiatan pelayanan bimbingan, dan jumlah pegawai atau sumber daya manusia
SDM yang tidak sebanding dengan jumlah penerima manfaat. Salah satunya Ibu Rustinah mengatakan bahwa:
“Faktor Pendukung dalam pelaksanaan pelayanan adalah fasilitas sarana prasarana, seperti adanya ruang aula untuk pelaksanaan
kegiatan pelayanan bimbingan, ruangan kesehatan. Kerjasama antara Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono dengan beberapa
instansi daerah seperti kantor dinas kesehatan, puskesmas, departemen agama serta masyarakat yang telah mendukung dalam
melaksanakan pelayanan kepada lanjut usia, serta dana dari pemerintah yaitu APBD 1 yang digunakan untuk kegiatan
pelayanan kepada lanjut usia terlantar secara cuma-cuma
”
Sedangkan dalam pernyataan Ibu Rustinah juga mengenai faktor penghambatnya ketika peneliti mewawancarai adalah sebagai berikut :
“Menurut saya sendiri sebagai pekerja sosial faktor-faktor yang menghambat ini adalah kondisi penerima manfaat itu sendiri yang
tidak memungkinkan, penerima manfaat dengan latar belakang yang berbeda-beda ada yang tidak mengerti apa itu agama, apa itu
shalat jadi dalam kegiatan pelayanan bimbingan kami itu harus sabar dan tetap berusaha untuk mendorong dan memotivasi
penerima manfaat, sumber daya manusianya yang masih kurang artinya tenaga pegawai yang tidak sebanding dengan jumlah
penerima manfaat” Berdasarkan hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa faktor pendukung
dalam pelaksanaan pelayanan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes yaitu sangat memadai sarana dan prasarana yang didapatkan dengan cara cuma-cuma alias
gratis sedangkan faktor penghambat adanya perbedaan antara penerima manfaat
92
lanjut usia serta minimnya sumberdaya manusia yang ada di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes.
4.2 Pembahasan