Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

47

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.6.1 Wawancara Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2007:72. Atau dengan kata lain metode wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan Tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topik tertentu Prastowo, 2010: 145. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpuan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2010: 73 ada beberapa macam wawancara dalam penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Wawancara terstruktur structured interview Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. 2. Wawancara semiterstruktur semistructure interview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. 48 Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. 3. Wawancara tak berstruktur unstructured interview Wawancara tidak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, dimana pedoman wawancaranya telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan garis besar pertanyaan yang menyangkut hal-hal pokok sebagai pedoman pelaksanaan. Selain itu sebelum meentukan pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti terlebih dahulu mengujikan instrumennya. Dari hasil uji instrument yang telah dilakukan peneliti maka ada beberapa pedoman yang harus diubah yaitu ada penambahan dan pengurangan didalamnya. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara langsung dengan pekerja sosial yang dilaksanakan pada tanggal 26 – 28 Maret 2014. Wawancara langsung dengan pengelola dan penerima manfaat lanjut usia dilaksanakan pada tanggal 1 – 8 April 2014. Subyek penelitian disini yaitu enam orang penerima manfaat lanjut usia, dan empat orang informan yaitu pengelola dan tiga orang pekerja sosial. 3.6.2 Observasi Observasi yang dilakukan adalah untuk mengamati secara langsung peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia di Unit 49 Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes beserta problematika yang terjadi didalamnya. Observasi yang dilaksanakan oleh penulis juga digunakan untuk mengamati secara langsung program pelayanan yang ada di Unit Rehabilitasi Sosial tersebut serta mengamati hal-hal yang tidak terungkap melalui wawancara. Sugiyono 2010: 66, menjelaskan bahwa dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Observasi terstruktur Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan digunakan. 2. Observasi tak terstruktur Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di observasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu- rambu pengamatan. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah jenis observasi terstruktur karena peneliti telah membuat instrument penelitian sebelumnya. Dan peneliti sudah tahu dengan pasti variabel apa saja yang akan diamati di Unit Rehabilitasi Purbo Yuwono Kabupaten Brebes. Oleh karena itu Alasan peneliti menggunakan teknik observasi dalam penelitian kualitatif ini, yaitu untuk mengetahui secara langsung 50 keadaan kenyataan di lapangan, selain data yang diperoleh absah juga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Observasi dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 12 Maret 2014 yang merupakan observasi awal dan tanggal 17 sampai tanggal 20 Maret 2014 pengamatan aktivitas kegiatan sehari-hari. 3.6.2 Dokumentasi Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi penggunaan teknik wawancara dan observasi. Dokumentasi adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta surat pribadi, catatan biografi dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti Pohan, 2007:74. Menurut Lincoln dalam Andi, 2011:227 ada beberapa alasan dari penggunaan dokumentasi, antara lain: a. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber data yang stabil, kaya dan mendorong. b. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian c. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah. d. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas ilmu pengetahuan terhadap yang diselidiki Alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi, karena untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan observasi sebagai bukti penelitian. 51 Dalam hal ini dokumentasi dapat berupa modul, buku-buku pedoman, arsip kegiatan yang diperoleh dengan meminjam dari perpustakaan unit rehabilitasi sosial dan dari pekerja sosial yang ada di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Kabupaten Brebes.

3.7 Keabsahan Data