a. Hipertensi primer
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang beraktifitas dan pola
makan. Terjadi pada 90 penderita hipertensi b.
Hipertensi sekunder Hipertensi yang diketahui penyebabnya, diderita 5-10 penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Sekitar 1-2 disebabkan oleh penyakit hormonal Pil KB
2. Berdasarkan tekanan darah
The American Heart Association AHA membentuk suatu organisasi yang disebut The Joint National Committee JNC yang membuat
klasifikasi, cara diagnosis, dan penatalaksanaan hipertensi. Pada tahun 2003, pedoman mengenai hipertensi JNC VII yang merupakan revisi
dari JNC VI 1997 diterbitkan. Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII terlihat pada tabel 1.
Tabel 1 . Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII
Kategori Sistolik
mmHg DanAtau
Diastolik mmHg
Normal 120
Dan 80
Pre Hipertensi 120-139
Atau 80-89
Hipertensi Grade 1 140-159
Atau 90-99
Hipertensi Grade 2 ≥ 160
Atau ≥ 100
2.1.3 Patofisiologi Hipertensi Menjadi Stroke
Tekanan darah tinggi terjadi karena adanya gangguan dalam sistem peredaran darah. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan sirkulasi
darah, gangguan keseimbangan cairan dalam pembuluh darah atau komponen dalam darah yang tidak normal. Gangguan tersebut
menyebabkan darah tidak dapat disalurkan ke seluruh tubuh dengan lancar. Untuk itu, diperlukan pemompaan yang lebih keras dari jantung.
Hal ini akan berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah atau disebut hipertensi Price dan Wilson, 2002. Tekanan darah
tinggi itu sendiri merupakan kondisi degeneratif yang disebabkan oleh gaya hidup berbudaya yang kurang sehat.
Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan tingkat keparahan dari faktor risiko yang dapat dikontrol seperti stres, obesitas, nutrisi, gaya
hidup; serta faktor risiko yang tidak dapat dikontrol seperti genetik, usia, jenis kelamin dan etnis Susalit, 2001. Apabila pada orang dengan usia
lanjut yang memiliki endotel pembuluh darah yang lemah tidak dapat memodifikasi gaya hidup yang sehat maka akan memicu risiko terjadinya
hipertensi. Jika hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah atau membuat pecahnya pembuluh darah arteri di otak, maka pembuluh darah
otak kita akan kekurangan suplai oksigen, dan apabila tidak tertangani dengan baik, hal ini akan berakibat luas menjadi stroke Michael dan
Aminoff, 2002.
2.1.4 Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endothel arteri dan mempercepat atherosklerosis. Komplikasi dari hipertensi
termasuk rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk
penyakit serebrovaskular stroke, transient ischemic attack, penyakit arteri koroner infark miokard, angina, gagal ginjal, demensia, dan atrial
fibrilasi. Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktor risiko kardiovaskular lain, maka akan meningkatkan angka kematian dan
kecacatan akibat gangguan kardiovaskularnya tersebut Depkes RI, 2006. Menurut Studi Framingham, pasien dengan hipertensi mempunyai
peningkatan risiko yang bermakna untuk penyakit koroner, stroke,
penyakit arteri perifer, dan gagal jantung Dosh, 2001.
2.2 Stroke
2.2.1 Definisi Stroke
Stroke disebabkan oleh gangguan suplai darah ke otak, biasanya disebabkan karena pembuluh darah terhambat oleh plak dalam darah.
Akibat terganggunya aliran tersebut menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dan nutrisi, sehingga terjadi kerusakan pada jaringan otak
Goldstein dkk, 2006.