Kendala Yang Dihadapi Petani Dalam Pendistribusian Cabai Merah

4.2.1.3 Kendala Yang Dihadapi Petani Dalam Pendistribusian Cabai Merah

Di Kabupaten Semarang. Pemasaran dalam kegiatan pertanian memainkan peran ganda. Pertama, berperan sebagai sumber terbentuknya harga produk pertanian, yang mempertemukan kepentingan produsen dengan konsumen. Kedua, menjadi media perpindahan fisik dari titik produksi petani atau produsen ke tempat pembelian konsumen. Namun untuk dapat memainkan kedua peran tersebut petani sering menghadapi beberapa kendala. Tabel 4.6 Jumlah dan Persentase Berdasarkan Kendala Bercocok Tanam Cabai merah KENDALA JUMLAH PERSEN 1. Transportasi 2. Rendahnya kemampuan tawar-menawar petani dalam penawaran produk. 3. Harga yang berfluktuasi 45 34 9 51 ,13 38,63 10,23 Jumlah 88 100 Sumber : Data Diolah 2012 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kendala dalam pendistribusian oleh transportasi dari tempat produksi sampai pasar yang ada yaitu sebanyak empat puluh lima atau 51,13 persen. Serta kendala rendahnya kemampuan tawar-menawar petani dalam penwaran produk yaitu sebanyak tiga puluh empat atau 38,63 persen. Dan sebanyak Sembilan responden atau 10,23 persen yang terkendala oleh fluktuasi harga. Pada tahap pelaksanaan dan kondisi Petani Cabai di Desa Candi belum memanfaatkan STA secara penuh, mereka masih dalam kondisi ketergantungan terhadap pola konvesional. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi para petani, diperlukan adanya upaya peningkatan pola kemitraan yang lebih baik antara petani, penyuluh dan pemerintah, sehingga tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dapat tercapai dan saling menguntungkan keduanya. Jika dilihat dari pengembangannya, pendistribusian cabai merah masih bersifat konvensional dan berskala kecil. Padahal apabila pendistribusian ini dilakukan dengan benar yaitu petani langusng datang ke STA dapat menguntungkan petani dan konsumen.

4.2.2 Pembahasan

4.2.2.1 Pola Distribusi Cabai Merah di Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian yang mengenai pola distribusi cabai merah di Kabupaten Semarang. Menjelaskan bahwa dalam distribusi hasil produksi cabai merah, memiliki tiga alternatif saluran distribusi. Petani bisa menjual kepada tengkulak, pedagang pengumpul atau kepada pedagang besar di pasar ngasem STA Jetis. Pedagang pengumpul memiliki kebebasan menjual cabai kepada pedagang besar atau pengecer. Terenyata hasil penelitian tersebut sesaui dengan terori pemasaran yang mengenai fungsi dari pemasaran yaitu : Bahwa kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja tetapi juga ada tujuan lain mendapatkan apa yang mereka butuhkan yaitu keuntungan Sealain itu juga sesuai dengan teori saluran pemasaran mengenai alur atau pola pemasaran dalam teori salura pemasaran ini yaitu : Banyak produsen yang membuat suatu produk, tetapi tidak menjual secara langsung produknya kepada