Membangun Argibisnis Pedesaan. LANDASAN TEORI

2.4 Membangun Argibisnis Pedesaan.

Hampir di seluruh desa di Indonesia, para petani hanya menguasai sub- sistem produksi, sedangkan sub-sistem produksi agribisnis lainnya seperti pengadaan sarana dan modal, pengolahan hasil, dan pemasaran masih berada diluar kendali mereka. Di dalam sub-sistem produksi pun, praktek pertanian mereka masih perlu ditingkatkan dengan penerapan teknologi pertanian yang lebih maju dan lebih produktif. Disadari bahwa banyak masyarakat tani yang memiliki kearifan lokal sebagai warisan leluhur mereka, misalnya sistem gotong royong pada masyarakat Jawa. Kearifan tersebut patut dihargai dan dilestarikan, namun demikian, apabila didinginkan peningkatan kesejahteraan secara signifikan dalam waktu singkat, maka perlu penerapan teknologi yang lebih maju, dan penumbuhan kelembagaan agribisnis dengan sub sistem yang lengkap dan selaras satu dengan lainnya. Adanya kelembagaan agribisnis pedesaaan yang tumbuh dari bawah dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, merupakan prasyarat teradopsinya teknologi inovasi secara sustainable. Pengalaman terdahulu mengajarkan kepada kita bahwa adopsi teknologi berlanjut setelah proyek berakhir. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya atau lemahnya kelembagaan pedesaan yang mampu menyediakan kebutuhan petani, seperti benih bibit, pupuk, modal kerja dan fasilitas pemasaran. Masyarakat tani bekerjasama dengan peneliti dan penyuluh, aparat dinas terkait, dan pengusaha swasta, dalam satu lab Agribisnis, yang meliputi satu desa sebagai percontohan penerapan agribisnis industrial pedesaan. Di dalam laboratorium atau desa agribisnis ini dibentuk suatu kelembagaan yang disebut “ Gapoktan ” yang berfungsi sebagai lembaga pelayanan jasa konsultasi, deseminasi dan informasi oleh kelompok tani. Mereka tinggal di desa serta berpartisipasi aktif dalam dalam penerapan teknologi pertanian dan penumbuhan kelembagaan agribisnis, serta pemasaran yang sesuai kebutuhan dan kemampuan petani dan tidak merugikan petani

2.5 Konsep Sub Terminal Agribisnis STA