18 dengan derajat kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya
gerakan mengambil bola cock rendah dekat net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan
ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.
2.2.3 Daya Tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup
panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda kelelahan yang
akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu. Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik
selama lima jam dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut
kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory sistem peredaran darah dan pernafasan yang disebut juga ergosistem sekunder.
1 Daya Tahan Otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat lokal pada otot yang bekerja untuk sesuatu kegiatan. Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan
otot dan pengerahan suplai darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut. Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih
besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan
19 dapat melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan
berotot kurang kuat. 2
Daya Tahan Cardio Vascular Respiratory Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah
yang mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa metabolism ke alat-alat pengeluarannya. Itu semua berhubungan dengan
kekuatan dan tonus tegangan jantung. Kerja paru-paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan
kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat dan sebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan demikian
maka denyut nadi lebih tenang. Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea
rah normal denyutannya. Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain memperkuat jantung
yang berarti melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas, sehingga
tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.
2.2.4 Relaksasi