PENGGENGGAMAN END-EFFECTOR ANALISIS TEKNIK

30

V. ANALISIS TEKNIK

A. PENGGENGGAMAN END-EFFECTOR

1. Gaya genggam end-effector Besarnya gaya genggam yang dibutuhkan end-effector agar objek yang ditangani tidak terlepas dari genggaman didasarkan atas persamaan di bawah ini Engelberger dalam Groover, et al, 1987: n f F g = wg ……………………………………………… 1 di mana: = koefisien gesek antara permukaan jarigrip dengan objek n f = jumlah jari F g = gaya genggam N w = berat objek N g = faktor percepatan antara 1 sampai 3 Pada end-effector robot pemanen paprika ini, jumlah jari yang bekerja adalah 2 buah, dengan bobot rata-rata objek yang ditangani 128 gram. Koefisien gesek antara permukaan grip dalam hal ini karet dengan tangkai buah diambil 2 dari rentang nilai 1.0 – 4.0 Kurtus, 2005. Faktor percepatan diambil nilai 3 untuk mengantisipasi percepatan dari gerak manipulator, sehingga persamaan 1 menjadi: F g = 2 2 3 8 . 9 128 . × = 0.946 N Dari perhitungan di atas, gaya genggam yang diperlukan end- effector adalah 0.946 N. Namun dalam disain perlu dipertimbangkan faktor keamanan safety factor. Dalam hal ini perhitungan di atas diberi tambahan faktor keamanan sebesar 2, sehingga gaya genggam yang diperlukan end-effector menjadi: F g = F g sebelumnya x faktor keamanan = 0.946 x 2 = 1.882 N Jadi, gaya genggam yang diperlukan end-effector adalah 1.882 N. 31 2. Torsi pada ulir Torsi pada ulir diperoleh dari perbandingan jumlah gigi pada rangkaian roda gigi menggunakan persamaan berikut: 2 1 2 1 n n T T = ..................................................................... 2 di mana: T 1 = torsi roda gigi penggerakpinion Nm T 2 = torsi roda gigi yang digerakkan Nm n 1 = jumlah roda gigi penggerakpinion n 2 = jumlah roda gigi yang digerakkan Torsi motor yang terhubung dengan roda gigi besar adalah 0.6125 Nm. Perbandingan gigi yaitu 2140 dengan roda gigi yang besar sebagai penggerakpinion. Roda gigi kecil terhubung dengan poros ulir, sehingga persamaan 2 dituliskan: T 2 = 1 2 1 n n T × = 40 21 6125 . × = 0.322 Nm Jadi, torsi roda gigi kecil yang digerakkan adalah 0.334 Nm. 3. Gaya dorong ulir Berdasarkan perhitungan di atas, maka gaya dorong ulir untuk menggerakkan grip dalam proses penggenggaman harus sebanding dengan gaya yang dibutuhkan untuk menggenggam objek. Pada disain end- effector robot pemanen paprika ini, ulir yang digunakan adalah ulir standar namun digunakan untuk keperluan ulir tenaga power screw , sehingga perhitungan yang digunakan adalah perhitungan ulir tenaga. Persamaan yang digunakan untuk menghitung gaya dorong ulir adalah Shigley dan Mischke, 2001: − + = α π α π sec sec 1 2 fl d fd Fd T m m m ................................................ 3 32 di mana: T = torsi pada ulir Nm F = gaya dorong ulir N d m = diameter efektif ulir m f = koefisien gesek permukaan ulir l = kisarpitch m = sudut ulir o Ulir yang digunakan pada disain ini adalah ulir M6 yang memiliki diameter luar 6 mm dan diameter efektif 5.530 mm. Sudut ulir adalah 60 o dan panjang kisar adalah 1 mm. Koefisien gesek antara permukaan ulir dengan ulir dalam pada grip diambil nilai 0.47 yang merupakan koefisien gesek antar aluminium dengan baja lunak pada keadaan kinetis Kurtus, 2005. Torsi pada ulir sama dengan torsi pada roda gigi kecil yang digerakkan, sehingga persamaan 3 di atas menjadi: × − × × + × = − − − − o o F 60 sec 10 1 47 . 10 530 . 5 60 sec 10 530 . 5 47 . 1 2 10 530 . 5 322 . 3 3 3 3 π π F = 1.883 N Jadi, gaya dorong yang dihasilkan ulir untuk menggerakkan grip adalah 1.883 N. Nilai ini sebanding dengan gaya genggam yang dibutuhkan oleh end-effector sebesar 1.882 N. Selain itu juga nilai ini tidak melebihi kekerasan tangkai buah paprika sebesar 0.714 kgf atau 7.002 N, sehingga tidak akan merusak tangkai buah tersebut. Gambar 30. Skema analisis torsi dan gaya dorong ulir. T 2 F T 1 motor ulir 33

B. PEGAS PADA GRIP