5
5.1.3.2. Pengujian efikasi di laboratorium
Pengujian dilakukan terhadap stadia nimfa dan larva, karena stadia ini potensinya paling besar menimbulkan kerusakan tanaman. Perlakuan yang akan dilaksanakan di
laboratorium adalah: 1
mimba azadirachtin yang diekstrak dengan ethanol tanpa rerak saponin ; 2
mimba azadirachtin yang diekstrak dengan air+ethanol tanpa rerak; 3
minyak mimba tanpa rerak saponin; 4
mimba azadirachtin yang diekstrak dengan ethanol dengan rerak saponin; 5
mimba azadirachtin yang diekstrak dengan air+ethanol dengan rerak; 6
minyak mimba dengan rerak saponin; 7
neem plus azadirachtin + sitronellal + eugenol; 8
pestisida sintetik deltametrin sebagai pembanding 9
kontrol tanpa perlakuan. Konsentrasi yang diuji adalah 4; 8; dan 16 mll, sedangkan untuk insektisida
sintetik deltametrin konsentrasi yang diuji adalah 0,1; 0,2 dan 0,4 mll. Perlakuan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan.
Pengujian dilakukan dengan dua cara yaitu pencelupan pakan dan penyemprotan langsung ke serangga. Pada metode pencelupan, pakan dicelup pada beberapa
konsentrasi yang diujikan dan dikering anginkan. Masing 10 ekor nimfa dan larva Helopeltis sp. dan Hyposidra sp. instar 3-4 diinfestasikan. Pengamatan dilakukan
terhadap mortalitas serangga dan dilakukan pada 3; 6; 24; 48; 72; dan 96 jam setelah aplikasi. Pada metode penyemprotan dilakukan penyemprotan secara langsung pada
serangga dengan insektisida uji masing-masing 10 ekor nimfa dan larva. Serangga yang sudah diperlakukan diberi pakan dan diamati mortalitasnya.
5.1.3.3. Pengujian aktifitas antifeedant dan repellant insektisida nabati terhadap pengisap buah kakao Helopeltis sp.,
Pengujian aktifitas dilakukan untuk menguji aktifitas antifeedant dan repellant diuji dengan metode pilihan dan tanpa pilihan. Pada metoda pilihan, buah mentimun perlakuan
dan kontrol yang sama banyak ditempatkan berselang-seling dalam wadah, kemudian 100 ekor serangga dibiarkan memilih pakan dalam wadah tersebut. Pada uji tanpa pilihan,
buah mentimun perlakuan dan kontrol dalam cawan terpisah. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah serangga yang hinggap pada perlakuan P dan kontrol K pada 10
menit, 30 menit, 1 jam, 3 jam, 6 jam, dan 24 jam.
6 Indek Repelensi IR dihitung berdasarkan formula Pascual-villalobos dan Robledo
dalam Wiratno et al, 2008:
x100 P
K P
- K
IR
K = serangga hinggap pada kontrol
P = serangga hinggap pada perlakuan
Nilai positif menunjukkan penolakan repelensi dan nilai negatif menunjukkan ketertarikan atraktansi
5.2. Efikasi Formulasi Pestisida Nabati terhadap Pengisap Buah Helopeltis sp