baru berdasarkan penemuan sendiri dari yang bersifat khusus menjadi kompleks, sehingga anak menggali potensinya secara menyeluruh
dengan pengaruh lingkungan sebagai bagian interaksi anak yang merupakan pengembangan aspek kognitif pada anak. Seorang anak
membutuhkan kesempatan untuk belajar sehingga peran seorang guru sebagai pendidik memberikan pembelajaran yang kreatif dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan media sebagai sumber belajar.
2. Teori Belajar Behaviorisme
Proses belajar pada anak usia dini melibatkan anak secara langsung melalui kegiatan bermain. Pelaksanaan proses pembelajaran tentunya
dapat menghasilkan sebuah perubahan hasil belajar yang dapat dilihat secara bertahap sesuai dengan proses perkembangan yang dilaluinya
sehingga diharapkan munculnya perubahan tingkah laku. Menurut Conny dalam Isjony 2011:75 mengemukakan bahwa
“Belajar menurut teori behaviorisme merupakan perubahan prilaku yang terjadi melalui proses stimulus dan respons yang bersifat
mekanis”. Oleh karena itu, lingkungan yang diorganisasikan dapat memberi stimulus yang baik. Stimulus yang diberikan diharapkan
dapat memberikan pengaruh yang dapat menghasilkan respon-respon atau hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dianalisa bahwa teori belajar behaviorisme merupakan proses belajar yang dipengaruhi lingkungan
yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku seseorang melalui rangsangan yang diberikan secara mekanisme.
D. Pengembangan Berhitung Permulaan 1. Pengertian Berhitung Permulaan
Berhitung permulaan bagi anak usia dini merupakan sebuah bagian penting dalam masa perkembangannya. Pada masa ini anak mulai
melakukan kegiatan berhitung secara sederhana dan sesuai dengan tahapan perkembangannya, menurut Munandar 1997 : 17 bahwa :
Kemampuan berhitung merupakan daya untuk melakukan sesuatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Seseorang
dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampua yang dimilikinya. Menurut Munandar kemampuan ini ialah potensi
seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir serta dipermatang dengan adanya pembiasaan dan latihan, sehingga ia mampu
melakukan sesuatu.
Sedangkan menurut Susanto 2011 : 98 bahwa : Berhitung permulaan adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak
untuk mengembangkan
kemampuannya, karakteristik
perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, perkembangan kemampuan anak dapat meningkat ketahap
pengertian mengenal jumlah yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung permulaan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan yang
dimiliki seorang anak untuk mengembangkan kemampuannya melalui lingkungan sekitar sehingga kemampuan anak tersebut menjadi
meningkat dan dapat memecahkan suatu masalah penjumlahan dan pengurangan.