cara meruntukkannya dalam bentuk aktivitas belajar secara potensial yang dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksud untuk menuntun,
mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya rendah memiliki tingkat yang lebih tinggi, berkaitan
dengan modifikasi olahragapermainan yang diterapkan dalam pembelajaran penjas di sekolah.
3.1.2 Modifikasi Pembelajaran Penjasorkes
Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan kareteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu:
“Develomentally Appropriate Pratice” DAP. Artinya tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat
membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar Yoyo
Bahagia dan Adang Suherman, 2000:1. Menurut Samsudin 2008:58 modifikasi merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat tercermin Develomentally Appropriate Pratice DAP. Artinya bahwa tugas ajar yang
disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas
ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan
dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya.
Lutan 1988 dalam Samsudin 2008:59 menyatakan modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan:
a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran. b. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
c. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan
modifikasi dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani, karena pendekatan mempertimbangkan tahap-tahap
perkembangan dan karateristik anak. Sehingga anak akan merasa senang dan gembira. Dengan melakukan modifikasi guru pendidikan jasmani akan lebih
mudah dalam menyajikan materi, materi pelajaran yang sulit menjadi lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna dan apa yang
akan diberikan. Anak akan lebih banyak bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi.
3.1.3 Modifikasi Kondisi Lingkungan Pembelajaran