Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

ditunjukan dalam bentuk nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru yang mengampu suatu mata pelajaran. Indikator prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata rapor semester 1 kelas XI IPS Tahun Ajaran 20142015. Nilai rata-rata rapor digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini karena dapat mewakili rata-rata pencapaian prestasi belajar peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran selama satu semester.

2.4. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

2.4.1. Pengertian Orang Tua Keluarga

Menurut Ahmadi 2007:224 keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas suami, istri, dan anak jika ada dan didahului oleh perkawinan, ketiadaan anak tidaklah menggugurkan status keluarga. Menurut Soemardjan 1993:35-37 keluarga adalah kelompok yang terdiri dari suami-istri sebagai orang tua dengan anak-anak kandung atau anak angkat yang pembinaannya menjadi tanggung jawabnya. Keluarga berfungsi sebagai lembaga sosialisasi anak-anak. Sebagai lembaga atau pranata sosialisasi maka keluarga berdiri antara manusia dan masyarakat. Oleh karena itu keluarga memiliki tugas untuk mempersiapkan warganya, terutama anak-anak, agar mereka dikemudian hari dapat bertahan dan menemukan jalan yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Permasahan keluarga yang utama biasanya berkutat dengan pemenuhan kebutuhan untuk mencapai kemakmuran dalam sebuah keluarga. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani material dan kebutuhan rohani spiritual. Menurut Maslow dalam Anni 2004:124 kebutuhan manusia dikelompokan menjadi: a. Kebutuhan psikologis Kebutuhan ini kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia dan berkaitan dengan kebutuhan biologis seperti kebutuhan makan, minum, bernapas dll. b. Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan yang dapat terpenuhi jika kebutuhan psikologis telah lebih dahulu terpenuhi. Karena kebutuhan ini akan terwujud jika kondisi psikologis seseorang telah tercapai. c. Kebutuhan mencintai dan memiliki Kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk mencintai, menyayangi, memiliki. d. Kebutuhan untuk dihargai dan menghargai Untuk dihargai bagi beberapa orang menjadi kebutuhan yang sangat penting, jauh dari dua kebutuhan di atasnya dan bahkan menjadi sifat dasar manusia untuk dihormati, diperhatikan dan menjadi eksis. e. Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri Tahapan ini adalah tahapan tertinggi dari piramida kebutuhan manusia sesuai dengan teori Maslow. Seseorang akan mampu menempatkan dirinya di mayarakat dan tidak lagi sibuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Berdasarkan uraian diatas secara sederhana dapat diambil kesimpulan keluarga orang tua merupakan kelompok terkecil dalam ruang lingkup masyarakat yang terdiri dari suami-istri dan anak, dimana setiap keluarga memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhannya guna memperoleh kesejahteraan bagi anggotanya.

2.4.2. Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Abdulsyani 2007:90 berpendapat bahwa sosial ekonomi merupakan suatu keadaan yang menggambarkan penentuan kelas yang meliputi jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, tipe rumah tinggal, jenis kegiatan rekreasi, jabatan dalam sebuah organisasi dan sebagainya. Sedangkan Iskandarwassid dan Sunendar 2011:130 menyatakan bahwa kemampuan sosial ekonomi orang tua merupakan sebuah latar belakang pencapaian posisi orang tua dalam masyarakat yang dapat memengaruhi keberhasilan belajar anak di sekolah. Indikator lalatar belakang sosial ekonomi orang tua adalah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, dan tempat tinggal. Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi orang tua adalah keadaan yang menggambarkan kedudukan kondisi sosial ekonomi sebuah keluarga dalam lingkungan masyarakat dimana akan memengaruhi pula pendidikan yang diperoleh oleh anggota keluarganya yakni anak. Dalam kehidupan bermasyarakat kondisi sosial ekonomi bisa dijadikan ukuran untuk menghargai seseorang. Sesuatu yang dihagai dalm masyarakat dapat berupa uang atau benda yang bernilai ekonomis, kekuasaan, ilmu pengetahuan, ataupun kesalehan beragama. Berikut ini penjelasan singkat mengenai indikator sosial ekonomi menurut Iskandarwassid dan Sunendar 2011:130. a. Pendidikan Orang tua Pendidikan merupakan semua pengalaman belajar yang berlangsung dalam berbagai lingkungan selama seumur hidup. Ilmu pengetahuan yang dimiliki mengalami perkembangan sesuai dengan pertumbuhan yang dialami. Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua siswa yang berupa tingkatan pendidikan yang telah ditempuh, semakin tinggi pendidikan orang tua maka semakin tinggi pula dorongan orang tua untuk memotivasi anaknya agar rajin belajar serta mencapai pendidikan tertinggi. b. Pekerjaan orang tua Pekerjaan adalah suatu rangkaian tugas yang dirancang untuk dikerjakan baik individu maupun kelompok dan sebagai imbalan akan diberikan upah atau gaji menurut klasifikasi dan berat rigannya pekerjaanyang di lakukan. c. Penghasilan orang tua Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang dapat digunakan untuk konsumsi dan untuk menambah kekayaan. Penghasilan ini merupakan balas jasa yang atas pekerjaan yang telah dikerjakan oleh seseorang. Semakin tinggi penghasilan maka semakin sejahtera pula kehidupannya. d. Tempat tinggal Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sebagai tempat untuk berlindung dan beristirahat. Pemerintah wajib menjamin warga negara memiliki tempat tinggal dan memiliki kewajiban asasi untuk menyediakan tempat tinggal bagi seluruh warganya terutama bagi warga yang kurang mampu.

2.5. Self Efficacy

Dokumen yang terkait

PERAN MOTIVASI KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI AKADEMIK TERHADAP KESIAPAN KERJA STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PALEBON SEMARANG TAHUN 20142015

1 7 144

KONTRIBUSI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Sikap Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di SMK Neger

0 1 16

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMKN 5 BANDUNG.

0 8 55

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PEMASARAN DI SMK PALEBON SEMARANG.

1 1 127

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 11

PENGARUH KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PENGETAHUAN TENTANG KARIR TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 147

“Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan”.

1 11 149

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN SIKAP KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 2 140

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PENGETAHUAN K3 TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 85

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK N 1 SEYEGAN.

0 3 170