Diagnosis Kanker Payudara Wanita .1 Faktor Risiko
Sakit; penyakit dapat berkembang dengan
cepat Rumah Sakit dan terapi suportif
10 Hampir meninggal dunia; penyakit
berkembang pesat; tidak mampu merawat diri sendiri; sangat memerlukan perawatan
di Rumah Sakit 0 Meninggal dunia
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksa menentukan lokasi massa tumor menurut kuadran, ukuran massa tumor, konsistensi,
batas, dan mobilitas tumor terhadap kulit dan otot pektoralis atau dinding dada. Selanjutnya, pemeriksa juga perlu melakukan
pemeriksaan terhadap adanya metastasis kanker pada kelenjar getah bening, terutama kelenjar getah bening aksila berupa jumlah, ukuran,
konsistensi, dan mobilitasnya Bickley Szilagyi, 2009. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan radiologi, dan pemeriksaan patologi. Pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan, yaitu: pemeriksaan darah
rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis dan tumor marker apabila hasil tinggi, perlu diulang untuk follow up.
Pemeriksaan radiologik imaging dilakukan untuk mengetahui adanya metastasis. Pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu: ultrasonogra
fi USG payudara kontra lateral dan mammogra
fi, foto toraks, dan USG abdomen
Kementerian Kesehatan
RI, 2012.
Pemeriksaan patologi yang merupakan standar baku emas gold standard ialah pemeriksaan histopatologi dengan potong beku PB
yang bertujuan menentukan diagnosis pada lesi berukuran lebih dari 1 cm sampai dengan kurang dari 5 cm, menentukan tepi sayatan pada
lumpektomi, dan menentukan status “sentinel-node”. Dapat pula
dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan sediaan para fin rutin
dengan pulasan HE hematoxilin-eosin. Pemeriksaan patologi lainnya yaitu: Sitologi Biopsi Aspirasi Jarum Halus Fine Needle
Aspiration Biopsy FNAB yang dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik dicurigai ganas; pemeriksaan IHK
Imunohistokimia diagnostik,
jika pemeriksaan
rutin HE
kesimpulannya non de finitif; pemeriksaan IHK panel payudara
reseptor estrogen, reseptor progesteron, HER2, Ki67, topoisomerase 2 alfa untuk pemilihan jenis terapi; dan pemeriksaaan lanjutan
hibridisasi in situ ISH HER2 jika hasil pulasan IHK untuk HER2 positif 2 meragukan Bickley Szilagyi, 2009; Kementerian
Kesehatan RI, 2012.