Jenis Data Metode Pengumpulan Data Uji Asumsi Klasik

33 II. Variabel Terikat dependent adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas Arikunto,2006:118. Variabel terikat tidak bebas dalam penelitian ini adalah Return Saham Return Saham Y Return saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi Jogiyanto, 2003:107. Return adapt berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Rumus Ningsih,2009:129 : 1 1     t t P P P Rj t R j = Return saham P t = Harga saham pada periode t P t-1 = Harga saham pada periode t-1

3.3. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder Umar, 2005:42. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sumbernya berupa: data insider ownership, kebijakan hutang dan harga saham tahun 2007 –2009. 34

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari dan mendapatkan data-data dengan melalui data-data dari prasasti, naskah-naskah kearsipan, gambar dan lain sebagainya Supardi,2005:138. Dokumentasi tersebut berupa: data insider ownership, kebijakan hutang dan harga saham tahun 2007 –2009 yang diperoleh dari IDX, Indonesia Capital Market Directory, dan Harga Saham harian di Pojok BEI.

3.5. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak Ghozali, 2005:110. Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov- smirnov. Jika nilai Kolmogorov-smirnov lebih besar dari α = 0,05, maka data normal Ghozali,2005:115. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi 35 heteroskedastisitas Ghozali,2005: 105. Adanya heteroskedastisitas dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya uji Glesjer. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi heterokedastisitas Ghozali,2005: 109. Jika signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5 , maka tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol 0. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali,2005:92 : a. Mempunyai angka Tolerance diatas 0,1 b. Mempunyai nilai VIF di bawah 10 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autukorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu time series berkaitan satu sama lainnya 36 Ghozali,2005:95. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson DW dalam tabel Durbin-Watson d. Pada uji ini disebut tidak terjadi autokorelasi jika hasil uji Durbin Watson DW disekitar angka 1,55 – 2,46 Wijaya,2009:123.

3.6. Metode Analisis