Analisis Deskriptif Deskripsi Sampel Penelitian

43 8 PNSE Pudji Adi dan Sons Estate Tbk 0,0287 -0,1667 0,2400 9 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk -0,0449 -0,4048 0,2653 10 SMRA Summarecon Agung Tbk -0,0331 -0,8569 2,5088 11 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk -0,0193 -0,3100 0,2945 Sumber : Data Sekunder yang Diolah

4.1.2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini menguraikan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari 33 perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Hasil analisis deskriptif insider ownership, kebijakan hutang dan return saham adalah Lampiran 5 : Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics 33 ,0001 ,5438 ,057400 33 ,0002 2,6133 ,964576 33 -,8569 2,6224 ,161782 33 Insider Ownership Kebijakan Hutang Return Saham Valid N listwise N Minimum Maximum Mean Sumber : Data Sekunder yang diolah Dari tabel 4.5 menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif insider ownership, kebijakan hutang dan return saham yang akan diuraikan sebagai berikut : 1. Variabel Insider Ownership menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0001, nilai maksimum sebesar 0,5438 , mean rata-ratanya sebesar 0,057400. Rata-Rata Insider Ownership sebesar 0,057400 menunjukkan bahwa dari seluruh sampel yang digunakan, hanya 5,74 saja yang manajerdireksi komisarisnya memiliki saham perusahaan. Hal ini berarti bahwa minat manajerdireksikomisaris terhadap saham yang ditawarkan perusahaan relatif 44 kecil. Dengan insider ownership yang kecil, berarti peran manajerdireksi komisaris dalam menentukan kebijakan rapat umum pemegang saham RUPS juga kecil. 2. Variabel Kebijakan Hutang menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0002, nilai maksimum sebesar 2,6133 , mean rata-ratanya sebesar 0,964576. Rata-Rata Kebijakan Hutang sebesar 0,964576 menunjukkan bahwa dari seluruh sampel yang digunakan, 96,46 hutang perusahaan lebih kecil dari modal sendirinya. Dengan hutang yang tidak besar tidak melebihi modal sendiri, maka manajemen harus memanfaatkan modalnya secara optimal. Penyebabnya adalah semakin kecil hutangnya, maka semakin kecil resiko yang akan dihadapi perusahaan di masa datang, sehingga lebih leluasa dalam meningkatkan kinerjanya. 3. Variabel Return Saham menunjukkan nilai minimum sebesar – 0,8569, nilai maksimum sebesar 2,6224 , mean rata-ratanya sebesar 0,161782. Rata-Rata Return Saham sebesar 0,161782 menunjukkan bahwa dari seluruh sampel yang digunakan, return sahamnya sebesar 16,18. Hal ini berarti harga saham akhir periode lebih besar dari pada awal periode. Adapun penyebab harga saham yang meningkat salah satunya adalah adanya informasi yang menguntungkan, sehingga investor banyak yang melakukan pembelian saham. Bila saham banyak yang mencari, maka harganya akan meningkat. 45

4.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji suatu data apabila dalam suatu penelitian menggunakan teknik analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Untuk mengetahui data yang digunakan terjadi penyimpangan atau tidak, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal Ghozali,2005:110. Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai signifikan kolmogorov- smirnov test terhadap data yang dihasilkan. Data memenuhi syarat normal jika nilai sig kolmogorov-smirnov lebih besar dari α = 0,05. Hasil pengujian tersebut adalah Lampiran 6, sig. : Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmo gorov-Smirnov Test 33 ,0000000 ,71120716 ,116 ,116 -,066 ,665 ,769 N Mean Std. Dev iat ion Normal Parameters a,b Absolute Positiv e Negativ e Most Extrem e Dif f erences Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated f rom data. b. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dengan menggunakan kolmogorov smirnova diperoleh nilai sig. 0,769. Karena nilai