Kebijakan Hutang LANDASAN TEORI

17 kepentingannya sebagai pemegang saham. Sementara dalam perusahaan tanpa kepemilikan manajerial, manajer yang bukan pemegang saham kemungkinan hanya mementingkan kepntingannya sendiri Christiawan dan Tarigan,2007:2.

2.4. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah penggunaan pembiayaan dengan hutang Astuti, 2004:35. Definisi lain kebijakan hutang adalah penggunaan hutang untuk membiayai sebagian daripada aktiva korporasi Tampubolon,2005: 37. Sedangkan menurut Halim 2007:158, kebijakan hutang adalah mengukur sampai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin jelek keadaan keuangan perusahaan karena semakin tinggi pula resiko keuangan yang ditanggung oleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena semakin besar proporsi dana yang berasal dari hutang. Semakin besar rasio hutang dengan rasio aset atau rasio hutang dengan ekuitas, berarti makin besar resiko keuangan perusahaan, karena semakin besar resiko ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi beban tetap berupa bunga ataupun pelunasan hutang pokoknya dalam situasi perekonomian yang memburuk Halim,2007: 159. Pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi korporasi karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalah korporasi dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan korporasi. Tetapi, penggunaan hutang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan pemegang 18 saham. Oleh karena itu, penggunaan hutang harus menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya Tampubolon, 2005:37. Pembiayaan dengan hutang ini memiliki beberapa kelebihan antara lain Astuti, 2004:35 : 1. Memperoleh dana melalui hutang membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas. 2. Kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dananya sebagai modal, maka kreditur dapat melihat bahwa sebagian besar resiko perusahaan ditanggungnya. 3. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebh besar dibanding pembayaran bunga, maka tingkat pengembalian modal pemilik akan lebih besar leverage Menurut Halim 2007:159, rasio leverage yang sering digunakan adalah sebagai berikut : 1. Debt to Equity Ratio DER = rasio hutang atas modal Modal g Hu Total DER tan  2. Debt to Total Asset Ratio DTAR = rasio hutang terhadap total aset Aset Total g Hu Total DTAR tan  19 3. Long Term Debt to Equity Ratio LTDER = rasio hutang jangka panjang atas modal Modal Panjang Jangka Total LTDER 

2.5. Teori Return Saham